0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan13 halaman

Lecture Note-Unit 2 Part 1

Basic Financial Methods

Diunggah oleh

Sudar
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan13 halaman

Lecture Note-Unit 2 Part 1

Basic Financial Methods

Diunggah oleh

Sudar
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd

Manajemen Investasi Teknologi Informasi

Lecture Note Pertemuan ke-2


(Basic Financial Methods)

Capaian mata kuliah


1. Mahasiswa mampu memahami pentingnya investasi TI dan pengukuran terhadap kinerja investasi TI serta
berbagai metode yang dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan investasi TI.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan metode finansial untuk investasi TI.
3. Mahasiswa mampu memahami pengambilan keputusan investasi TI dengan menggunakan metode berbasis
multi kriteria.
4. Mahasiswa mampu memahami metode lain yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan investasi
berbasis TI.
5. Mahasiswa mampu memahami proses implementasi pengambilan keputusan investasi TI.

Tim Teaching
1. Murdiaty, S.Kom., M.T.I.
2. Agustina Desi Ratnasari, S.Kom.

References
1. Schinederjans. M. J, Hamaker, J. L., dan Schiniederjans, A. M., Information Technology Investment:
Decision-Making Methodology 2nd Edition. Van Haren Publishing, 2014.

STMIK Mikroskil 2020

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

Dalam unit 2 ini terbagi menjadi 4 bagian/subbab yang akan dibahas dalam 2 kali pertemuan yaitu
pertemuan ke-2 dan pertemuan ke-3. Pembagian materi yang aka dibahas pada pertemuan ke-2 dan pertemuan
ke-3 sebagai berikut:
a. What are the Basic Financial Methods? Pertemuan ke-2
b. What is Breakeven Analysis?
c. What is Payback Period Methodology? Pertemuan ke-3
d. What is Accounting Rate of Return Methodology?
Subbab pertama dan kedua akan dibahas pada pertemuan ke-2, sedangkan subbab ketiga dan keempat akan
dibahas pada pertemuan ke-3.

1.1. What are the Basic Financial Methods?


Metodologi keuangan (financial methodology), secara umum, berakar pada bidang studi Keuangan dan
Akuntansi, dan telah digunakan dalam keputusan penganggaran modal (capital budgeting decisions) tradisional
selama bertahun-tahun.
 Keputusan penganggaran modal (capital budgeting decisions) berkaitan dengan investasi dalam aset nyata,
misalnya: mesin, fasilitas, keahlian manajemen, dan teknologi informasi.
 Aset riil (real assets) cenderung merupakan aset berumur panjang, artinya akan digunakan untuk jangka
waktu yang lama, seringkali beberapa tahun.
Namun, masa manfaat investasi TI cenderung lebih pendek daripada aset riil pada umumnya (misalnya, fasilitas
atau mesin yang sering digunakan selama beberapa dekade di mana sistem informasi dapat menjadi usang
dalam dua hingga tiga tahun). Teknik penganggaran modal umumnya digunakan dalam pengambilan keputusan
investasi TI dan diasumsikan bahwa TI yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun dianggap sebagai aset
yang berumur panjang. Dengan kata lain, teknik penganggaran modal dapat digunakan karena investasi TI
menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun dan masa manfaatnya meluas ke masa depan jangka panjang.
Metodologi keuangan dapat dibagi menjadi dua kategori:
a. Metode keuangan dasar (Basic Financial Methods)
Adalah metode yang paling sering digunakan karena kesederhanaannya, mudah dihitung, dipahami, dan
dikomunikasikan kepada orang lain.
Contoh: breakeven analysis, payback period methodology dan accounting rate of return methodology.
b. Metode keuangan lanjutan (Advanced Financial Methods)
Metode ini lebih sulit dan membutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang nilai waktu dari uang (time
value of money) dan nilai sekarang (present value).
Contoh: present value analysis, profitability index, return on investment dan internal rate of return
methodologies.

Dalam keputusan penganggaran modal tradisional, mengevaluasi aset modal umum seperti peralatan
dan fasilitas, metodologi payback period telah menjadi metodologi keuangan yang paling banyak digunakan
(Sangster, 1993). Telah terbukti bahwa metodologi payback period menjadi metodologi keuangan yang paling
banyak digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek investasi TI (Ballantine dan Stray, 1999, Ballantine dan
Stray, 1998, Bacon, 1992 dan Tam 1992). Hasil studi ini, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1, menunjukkan
bahwa payback period adalah metodologi keuangan yang paling banyak digunakan, sedangkan metode arus kas
yang didiskon (discounted cash flow methods) lebih jarang digunakan dalam evaluasi investasi TI.

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

Tabel 1 Tabel Penggunaan metodologi keuangan dalam evaluasi TI


Financial Ballantine and Ballantine and Bacon 1992
Methodologies Stray 1999 (%) Stray 1998 (%) (%)
Payback 69 60 61
ARR 48 43 16
NPV 15 24 49
IRR 15 25 54
Catatan:
 ARR: Accounting rate of return or also called book rate of return
 NPV: Net present value
 IRR: Internal rate of return

Ballantine dan Stray (1999; 1998) menunjukkan bahwa 69% dan 60%, masing-masing, dari organisasi
yang disurvei menggunakan metodologi payback period pada investasi TI terbaru mereka. Bacon (1992)
menemukan bahwa 61% perusahaan yang disurvei menggunakan payback period sebagai salah satu kriteria
untuk mengevaluasi investasi TI. Tam (1992) menemukan bahwa teknik keuangan sederhana, seperti payback
period, lebih disukai oleh organisasi daripada metode arus kas diskonto yang kompleks (complex discounted cash
flow methods). Tampaknya kesederhanaan dan keakraban metode payback period mungkin menjadi alasan
utama penggunaannya yang luas dalam pengambilan keputusan investasi TI.

1.2. What is Breakeven Analysis?


Analisis titik impas (breakeven analysis) untuk investasi TI melibatkan perbandingan biaya yang dapat
diukur dengan manfaat TI yang dapat diukur (quantifiable benefit) dan manfaat yang tidak dapat dihitung (non-
quantifiable benefit). Titik impas (breakeven point) adalah kondisi di mana nilai total manfaat sama dengan total
biaya.
Alternatif investasi TI yang impas atau yang memiliki manfaat lebih besar dari biaya dianggap sebagai
investasi yang baik dan harus dilakukan. Manfaat yang tidak dapat diukur (non-quantifiable benefit) disebut
sebagai tidak berwujud (intangible), yang berarti bahwa nilai moneter tidak dapat diberikan kepada mereka.
Analisis titik impas (breakeven analysis) menggunakan penilaian subjektif dari manfaat tak berwujud (intangible
benefit) dan, akibatnya, hanya digunakan jika karena alasan tertentu metode lain yang lebih obyektif tidak dapat
digunakan. Analisis titik impas (breakeven analysis) dapat digunakan untuk mengevaluasi satu investasi TI dan
untuk memilih satu atau beberapa di antara serangkaian investasi TI.

Manfaat terbagi 2 kategori:


a. Manfaat yang dapat diukur

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

Manfaat yang dapat diukur merupakan manfaat yang dapat dijadikan nilai angka atau satuan mata uang.
Disebut juga sebagai tangible benefit atau quantifiable benefit.
Contoh: peningkatan laba perusahaan, peningkatan jumlah penjualan dan sebagainya.
b. Manfaat yang tidak dapat diukur
Manfaat yang tidak dapat diukur merupakan manfaat yang tidak dapat dijadikan nilai angka atau satuan mata
uang. Disebut juga sebagai intangible benefit atau non-quantifiable benefit.
Contoh: peningkatan kepuasan pelanggan, peningkatan loyalitas pelanggan, peningkatan loyalitas karyawan
dan sebagainya.

1.2.1. Include Tangible Benefit and Intangible Benefit


Breakeven analysis yang akan dibahas yaitu pada bagian manfaat meliputi tangible benefit dan
intangible benefit.

Gambar 1 Langkah-Langkah Menghitung Breakeven Analysis (Manfaat Meliputi Tangible Benefit dan
Intangible Benefit)

Pada gambar diatas dapat dilihat langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung Breakeven
Analysis dimana manfaat TI meliputi Tangible Benefit dan Intangible Benefit:
1. Hitung present value untuk biaya
Langkah pertama dalam menghitung breakeven analysis adalah menghitung present value dari biaya, dengan
asumsi bahwa biaya dan manfaat telah diidentifikasi dan dapat dinilai.
Present Value (PV) adalah nilai arus kas saat ini yang akan diterima suatu saat nanti. Analisis PV didasarkan
pada asumsi bahwa satu dolar hari ini bernilai lebih dari satu dolar besok karena dapat diinvestasikan dan
mulai memperoleh bunga hari ini.

2. Hitung present value untuk manfaat yang terukur (Tangible Benefit)


Langkah selanjutnya adalah menghitung present value dari semua manfaat yang dapat diukur (tangible
benefit).

3. Hitung Net Cost


Kemudian setelah mendapatkan nilai present value dari biaya dan present value dari manfaat yang dapat
diukur (tangible benefit), maka nitung nilai Net Cost. Hal ini diperlukan karena terdapat manfaat yang tidak
terukur (intangible benefit).

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 𝑃𝑉 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 − 𝑃𝑉 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡

4. Menentukan apakah manfaat tak berwujud setidaknya bernilai lebih besar atau sama dengan nilai biaya
bersih (net cost)
Nilai manfaat tidak berwujud (intangible benefit) harus lebih besar atau sama dengan biaya bersih (net cost)
agar investasi TI dapat mencapai titik impas.
𝐼𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 ≥ 𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡  Investasi diterima

𝐼𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 < 𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡  Investasi tidak dapat diterima

5. Buat keputusan (tentukan investasi harus dilakukan atau tidak dilakukan)


Jika manfaat tidak berwujud sama atau melebihi biaya bersih maka menurut metodologi ini, investasi harus
menguntungkan dan, dengan demikian, harus dilakukan.

Contoh 1: Breakeven Analysis meliputi tangible benefit dan intangible benefit


Misalkan suatu organisasi harus memutuskan apakah akan berinvestasi dalam sistem komputer atau tidak. Biaya
dan manfaat dari sistem yang diusulkan telah dievaluasi dan disajikan pada Tabel 2.
Biaya awal sistem komputer adalah $ 100.000 dengan biaya tahunan $ 20.000 per tahun selama tiga tahun, yang
mencakup hal-hal seperti pemeliharaan, servis, pelatihan, dan personel. Manfaat yang diantisipasi mencakup:
 Peningkatan produktivitas dengan nilai $ 35.000 per tahun selama tiga tahun  tangible benefit
 Peningkatan moral karyawan, yang tidak berwujud  intangible benefit

Initial Cost Initial cost $100.000 hanya


$ 100.000 muncul pada tahun ke-0

Cost
Annual Cost
Annual cost $20.000 per
$ 20.000
tahun, selama 3 tahun
for 3 years

Improve Productivity
Tangible
$35.000 per tahun, selama
Benefit
3 tahun
Benefit
Intangible Improve Employee Morale
Benefit (tidak dapat dikur)

Gambar 2 Ilustrasi Contoh 1

Tabel 2 Contoh biaya dan manfaat sistem komputer


Year 0 Year 1 Year 2 Year 3
Costs:
Initial cost ($) 100.000
Annual cost ($) 20.000 20.000 20.000
Benefits:
Improved productivity ($) 35.000 35.000 35.000

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

Improved employee morale - - -

Tabel 3 Contoh penghitungan present value untuk sistem komputer


Type of value Calculations
Present value of 20.000 20.000 20.000
𝑃𝑉 = 100.000 + + + = 148.037
costs ($) (1 + 0,12)1 (1 + 0,12)2 (1 + 0,12)3
Present value of 35.000 35.000 35.000
𝑃𝑉 = 1
+ 2
+ = 84.064
tangible benefits ($) (1 + 0,12) (1 + 0,12) (1 + 0,12)3

Langkah perhitungan Breakeven Analysis sebagai berikut:


1. Hitung PV Cost
Untuk menghitung present value biaya, berikut ini rincian tahapannya:

𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡
𝑃𝑉 = 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 +
(1 + 𝑟)𝑛

20.000 20.000 20.000


𝑃𝑉 = 100.000 + 1
+ 2
+
(1 + 0,12) (1 + 0,12) (1 + 0,12)3

20.000 20.000 20.000


𝑃𝑉 = 100.000 + 1
+ 2
+
(1,12) (1,12) (1,12)3

20.000 20.000 20.000


𝑃𝑉 = 100.000 + + +
1,12 1,2544 1,4049

𝑃𝑉 = 100.000 + 17.857,14 + 15.943,88 + 14.235,89

𝑃𝑉 = 148.036,91 dibulatkan menjadi  𝑃𝑉 = 148.037

Catatan:
r = discount rate
n = time periods (usually in years)

2. Hitung PV Tangible Benefit


Untuk menghitung present value manfaat yang terukur (tangible benefit), berikut ini rincian tahapannya:

𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
𝑃𝑉 =
(1 + 𝑟)𝑛

35.000 35.000 35.000


𝑃𝑉 = 1
+ 2
+
(1 + 0,12) (1 + 0,12) (1 + 0,12)3

35.000 35.000 35.000


𝑃𝑉 = 1
+ 2
+
(1,12) (1,12) (1,12)3

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

35.000 35.000 35.000


𝑃𝑉 = + +
1,12 1,2544 1,4049

𝑃𝑉 = 31.250 + 27.901,79 + 24.912,81

𝑃𝑉 = 84.064,6 dibulatkan menjadi  𝑃𝑉 = 84.065

Catatan:
r = discount rate
n = time periods (usually in years)

3. Hitung Net Cost

𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 𝑃𝑉 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 − 𝑃𝑉 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡

𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 148.037 − 84.065

𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 63.972

4. Menentukan apakah manfaat tak berwujud (intangible benefit) setidaknya bernilai lebih besar atau sama
dengan nilai biaya bersih (net cost)
Nilai manfaat tidak berwujud (intangible benefit), dalam hal ini peningkatan semangat kerja karyawan, harus
sama atau lebih besar dari nilai biaya bersih untuk investasi yang akan dilakukan. Nilai biaya bersih dapat
diubah menjadi nilai tahunan dengan menghitung nilai tahunan yang setara. Nilai tahunan ekuivalen adalah
jumlah tetap per tahun yang nilai sekarangnya selama tiga tahun sama dengan biaya bersih $ 63.972.
Manajemen harus secara subyektif memutuskan apakah manfaat dari semangat kerja karyawan yang
meningkat benar-benar bernilai $ 21.324 per tahun selama tiga tahun.

𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 63.972  untuk 3 tahun

63.972
𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 = 3
= 21.324 per tahun

5. Buat keputusan (tentukan investasi harus dilakukan atau tidak dilakukan)


Salah satu cara untuk menentukan nilai manfaat tak berwujud (intangible benefit) adalah dengan mensurvei
manajer yang berpengetahuan luas. Manajer yang terbiasa dengan sistem komputer yang diusulkan serta
manfaat dan biaya sistem mungkin dapat menetapkan nilai yang cukup akurat untuk manfaat tidak berwujud
(intangible benefit). Dalam contoh ini, manajer dapat disurvei untuk menentukan apakah nilai moral
karyawan yang meningkat karena sistem komputer bernilai setidaknya $ 21.324 per tahun selama tiga tahun
ke depan.

Jika peningkatan moral atau semangat kerja karyawan karena sistem komputer ≥ $ 21.324 per tahun selama
tiga tahun ke depan  Maka investasi TI diterima dan dapat dilaksanakan

Jika peningkatan moral atau semangat kerja karyawan karena sistem komputer < $ 21.324 per tahun selama
tiga tahun ke depan  Maka investasi TI tidak dapat diterima dan tidak dapat dilaksanakan

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

Cara lain untuk menentukan nilai manfaat tidak berwujud adalah dengan menggunakan ukuran pengganti atau
sekelompok tindakan pengganti yang mencerminkan nilai sebenarnya. Manajer dapat menentukan bahwa moral
karyawan yang meningkat dapat diukur dengan pergantian karyawan, ketidakhadiran, dan / atau kualitas kerja
yang lebih tinggi. Pengganti ini memungkinkan manfaat tak berwujud dari moral karyawan yang ditingkatkan
untuk diukur dan dibandingkan dengan nilai biaya bersih. Ketika pengganti yang sesuai dapat digunakan, ini
dapat digunakan dalam kalkulasi nilai sekarang awal untuk menentukan apakah investasi TI mencapai titik impas.

1.2.2. Only Tangible Benefit


Breakeven analysis yang akan dibahas yaitu pada bagian manfaat hanya mencakup tangible benefit.

Gambar 3 Langkah-Langkah Menghitung Breakeven Analysis (Manfaat Meliputi Hanya Tangible Benefit)

Pada gambar diatas dapat dilihat langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung Breakeven
Analysis dimana manfaat TI meliputi Tangible Benefit dan Intangible Benefit:
1. Hitung present value untuk biaya
Langkah pertama dalam menghitung breakeven analysis adalah menghitung present value dari biaya, dengan
asumsi bahwa biaya dan manfaat telah diidentifikasi dan dapat dinilai.
Present Value (PV) adalah nilai arus kas saat ini yang akan diterima suatu saat nanti. Analisis PV didasarkan
pada asumsi bahwa satu dolar hari ini bernilai lebih dari satu dolar besok karena dapat diinvestasikan dan
mulai memperoleh bunga hari ini.

2. Hitung present value untuk manfaat yang terukur (Tangible Benefit)


Langkah selanjutnya adalah menghitung present value dari semua manfaat yang dapat diukur (tangible
benefit).

3. Hitung Net Benefit


Kemudian setelah mendapatkan nilai present value dari biaya dan present value dari manfaat yang dapat
diukur (tangible benefit), maka nitung nilai Net Benefit.

𝑁𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 = 𝑃𝑉 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 − 𝑃𝑉 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡

4. Buat keputusan (tentukan investasi harus dilakukan atau tidak dilakukan)


Jika net benefit bernilai positif, artinya manfaat lebih besar dari biaya, maka investasi TI dapat dilakukan.
Tetapi jika sebaliknya jika net benefit bernilai negatif, artinya manfaat lebih kecil dari biaya, maka investasi
TI tidak dapat dilakukan.

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 ≥ 𝐶𝑜𝑠𝑡  Investasi diterima

𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 < 𝐶𝑜𝑠𝑡  Investasi tidak dapat diterima

Contoh 2: Breakeven Analysis yang hanya meliputi tangible benefit


Misalkan suatu organisasi harus memutuskan apakah akan berinvestasi dalam sistem komputer atau tidak. Biaya
dan manfaat dari sistem yang diusulkan telah dievaluasi dan disajikan pada Tabel 2a. Biaya awal sistem komputer
adalah $ 150.000 dengan biaya tahunan $ 30.000 per tahun selama tiga tahun, yang mencakup hal-hal seperti
pemeliharaan, servis, pelatihan, dan personel. Manfaat yang diperoleh perusahaan yaitu peningkatan
produktivitas dengan nilai $ 150.000 per tahun selama tiga tahun.

Initial Cost Initial cost $150.000 hanya


$ 150.000 muncul di tahun ke-0

Cost
Annual Cost
Annual cost $30.000 per
$ 30.000
tahun selama 3 tahun
for 3 years

Improve Productivity
Tangible
Benefit Benefit
$150.000 per tahun selama
3 tahun
Gambar 4 Ilustrasi Contoh 2

Tabel 2a Contoh biaya dan manfaat sistem komputer


Year 0 Year 1 Year 2 Year 3
Costs:
Initial cost ($) 150.000
Annual cost ($) 30.000 30.000 30.000
Benefits:
Improved productivity ($) 150.000 150.000 150.000

Tabel 3a Contoh penghitungan present value untuk sistem komputer


Type of value Calculations
Present value of 30.000 30.000 30.000
𝑃𝑉 = 150.000 + 1
+ 2
+ = 222.055
costs ($) (1 + 0,12) (1 + 0,12) (1 + 0,12)3

Present value of 150.000 150.000 150.000


𝑃𝑉 = + + = 360.277
tangible benefits ($) (1 + 0,12)1 (1 + 0,12)2 (1 + 0,12)3

Langkah perhitungan Breakeven Analysis sebagai berikut:


1. Hitung PV Cost

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡
𝑃𝑉 = 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 +
(1 + 𝑟)𝑛

30.000 30.000 30.000


𝑃𝑉 = 150.000 + 1
+ 2
+
(1 + 0,12) (1 + 0,12) (1 + 0,12)3

30.000 30.000 30.000


𝑃𝑉 = 150.000 + 1
+ 2
+
(1,12) (1,12) (1,12)3

30.000 30.000 30.000


𝑃𝑉 = 150.000 + + +
1,12 1,2544 1,4049

𝑃𝑉 = 150.000 + 26.785,71 + 23.915,82 + 21.353,83

𝑃𝑉 = 222.055,36 dibulatkan menjadi  𝑃𝑉 = 222.055

Catatan:
r = discount rate
n = time periods (usually in years)

2. Hitung PV Benefit
𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
𝑃𝑉 =
(1 + 𝑟)𝑛

150.000 150.000 150.000


𝑃𝑉 = 1
+ 2
+
(1 + 0,12) (1 + 0,12) (1 + 0,12)3

150.000 150.000 150.000


𝑃𝑉 = + +
(1,12)1 (1,12)2 (1,12)3

150.000 150.000 150.000


𝑃𝑉 = + +
1,12 1,2544 1,4049

𝑃𝑉 = 133.928,57 + 119.579,08 + 106.769,17

𝑃𝑉 = 360.276,82 dibulatkan menjadi  𝑃𝑉 = 360.277

Catatan:
r = discount rate
n = time periods (usually in years)

3. Hitung Net Benefit


Nilai net benefit bernilai positif.
𝑁𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 = 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 – 𝐶𝑜𝑠𝑡

𝑁𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 = 360.277 − 222.055

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

𝑁𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 = 138.222

4. Buat keputusan (tentukan investasi harus dilakukan atau tidak dilakukan)


𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 > 𝐶𝑜𝑠𝑡
$ 360.277 > $ 222.055
Karena nilai benefit lebih besar dari cost, maka investasi TI dapat dilakukan.

Keuntungan Breakeven Kerugian Breakeven


Analysis Analysis

• Breakeven analysis • Intangible benefit dinilai secara


memungkinkan intangible subyektif dan nilai ini mungkin
benefit untuk dipertimbangan tidak mencerminkan nilai
dalam analisis sebenarnya
• Kesalahan dalam menilai
manfaat secara subjektif
mungkin besar dan tidak ada
cara untuk menentukan jumlah
kesalahan dalam estimasi
• Kehati-hatian harus diambil
saat menentukan nilai manfaat
tak berwujud dalam analisis
titik impas

1.2.3. Pendekatan Statistik Untuk Manfaat Yang Tidak Dapat Dihitung


Salah satu cara untuk mengukur atau mengestimasi nilai manfaat yang tidak dapat diukur (non-
quantifiable benefits) adalah melalui penggunaan analisis regresi. Analisis regresi adalah prosedur statistik yang
dapat mengambil satu atau lebih variabel independen (seperti: nilai subjektif untuk pergantian atau kualitas),
dan menghitung estimasi fungsi linier untuk variabel dependen (seperti: biaya).
Untuk menghindari aspek komputasi dari analisis regresi, akan digunakan rumus pada aplikasi Microsoft Excel
untuk komputasi perhitungan.

Contoh 3:
Mari kita gambarkan bagaimana dapat menggunakan metodologi ini untuk memperkirakan biaya dalam
ketidakhadiran. Misalkan sebuah perusahaan telemarketing memiliki staf lebih dari 200 karyawan yang
menggunakan berbagai sistem telekomunikasi untuk menghubungi pelanggan guna menjual produk dan
layanan. Perusahaan ingin membeli aplikasi perangkat lunak baru yang akan lebih akurat menarik bonus
karyawan dan menandai mereka untuk karyawan yang lebih andal datang untuk bekerja dan produktif untuk
perusahaan. Akuisisi software tersebut dirasa akan mengurangi tingkat ketidakhadiran. Pengalaman sebelumnya
dengan perusahaan lain mengungkapkan minimal 25% pengurangan ketidakhadiran.

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

Perusahaan ingin memperkirakan biaya ketidakhadiran yang merugikan mereka sekarang sehingga mereka
dapat memasukkan faktor ini ke dalam sisi keuntungan dari analisis investasi. Untuk melakukan ini, perusahaan
mengumpulkan data pada Tabel 4. Hubungan yang diamati antara jumlah panggilan harian ke pelanggan (yang
berarti penjualan ke perusahaan) dan jumlah karyawan yang absen jelas berhubungan terbalik. Hilangnya
panggilan per hari karena karyawan yang tidak hadir dapat diperkirakan dengan menggunakan model regresi
dari sistem perangkat lunak Excel. Di Excel, daftar Fungsi Statistik menyertakan SLOPE. Fungsi ini mengambil
data dan mengubahnya menjadi model regresi linier sederhana yang berguna untuk memperkirakan tren linier
dalam sekumpulan data. Kemiringan dari garis yang diberikan oleh Excel akan memberikan perkiraan hubungan
antara dua variabel dalam contoh ini.

Tabel 4 Contoh data untuk contoh ketidakhadiran


Days of the Dependent variable: Daily Independent variable: Number
week sales calls made to customers of employees absent per day
Monday 11.100 12
Tuesday 11.375 7
Wednesday 11.160 16
Thursday 10.096 23
Friday 11.077 14

Gambar 5 Ilustrasi Contoh 3

Rumus SLOPE in Microsoft Excel:


=SLOPE(known_y's, known_x's)

Catatac:
Known_y’s: Wajib. Larik atau rentang sel titik data variabel dependen numerik.
Known_x’s: Wajib. Kumpulan titik data variabel independen.

[Sistem Informasi]
Manajemen Investasi Teknologi Informasi
Lecture Note Pertemuan ke-2
(Basic Financial Methods)

Hasil regresi linier nilai SLOPE adalah -76,9985 (dibulatkan menjadi -77). Apa yang direpresentasikannya adalah
panggilan penjualan yang hilang untuk setiap hari seorang karyawan tidak hadir. Jadi dalam contoh ini, setiap
hari seorang karyawan tidak hadir pada perusahaan, perusahaan kehilangan 77 panggilan ke pelanggan yang
mungkin telah menghasilkan penjualan bagi perusahaan. Biasanya dalam operasi penjualan apa pun, terutama
telemarketing, untuk mengetahui rata-rata penjualan (dalam satuan mata uang) per panggilan yang dilakukan,
dan dengan demikian, nilai akhir untuk total biaya ketidakhadiran dapat ditentukan. Statistik ini dapat digunakan
untuk menentukan perkiraan interval yang parameternya, dalam hal ini hilangnya panggilan per hari, akan
akurat.

[Sistem Informasi]

Anda mungkin juga menyukai