Aspek Hukum Dalam Bisnis
Aspek Hukum Dalam Bisnis
PERANTARA DAGANG
Anggota Kelompok:
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
Pihak prinsipal akan langsung menerima pembayaran harga dari pihak konsumen
tanpa melalui agen, sedangkan dalam hal distribusi pihak distributorlah yang
menerima harga bayaran dari konsumen.
Hubungan kedudukan agen dengan prinsipalnya diatur dalam suatu kontrak
agency, dimana diatur antara lain :
1.
2.
3.
4.
Daerah perwakilannya
Lamanya kontrak itu berlaku
Berkuasa tidaknya menutup perjanjian
Jumlah provisi dalam penggantian ongkos
2. Pekerja Keliling
Pekerja keliling adalah pembantu pengusaha yang bekerja keliling di luar
toko/kantor untuk memajukan perusahaan, dengan mempromosikan barang
dagangan atau membuat perjanjian antara pengusaha dan pihak ketiga. Contoh
Penjaja dari rumah ke rumah.
Perbedaan antara agen perusahaan dan pekerja keliling adalah pada hubungan
kerja
dan
tempat
kedudukan,
seperti
diuraikan
berikut:
Pekerja keliling mempunyai hubungan hukum tenaga kerja dengan pengusaha
(majikan), sedangkan agen perusahaan mempunyai hubungan hukum pemberian
kuasa
dengan
perusahaan
yang
diageninya.
Pekerja keliling adalah karyawan perusahaan majikannya, dia tidak berdiri
sendiri dan berkedudukan di tempat kedudukan perusahaan, sedangkan agen
perusahaan bukan bagian dari perusahaan yang diageninya, melainkan perusahaan
yang
berdiri
sendiri.
Hubungan pengusaha dengan agen perusahaan adalah sama tinggi dan sama
rendah, seperti pengusaha dengan pengusaha. Hubungan agen perusahaan bersifat
tetap. Agen perusahaan juga mewakili pengusaha, maka ada hubungan pemberi
kuasa. Perjanjian pemberian kuasa diatur dalam Bab XVI, Buku II, KUHPER,
mulai dengan pasal 1792, sampai dengan 1819. Perjanjian bentuk ini selalu
mengandung unsur perwakilan (volmacht) bagi pemegang kuasa (pasal 1799
KUHPER).
3.Makelar
Makelar adalah seorang perantara yang menghubungkan pengusaha dengan pihak
ketiga untuk mengadakan perjanjian.
Beberapa macam perjanjian menurut pasal 64 :
1. Perjanjian jual beli barang dagangan
2. Kapal-kapal
3. Obligasi
4.
5.
6.
7.
Efek-efek
Wesel
Aksep
Surat-surat berharga lainnya.
4.Komisioner
Pengertian komisioner menurut pasal 76 KUHD adalah :
Orang yang menyelenggarakan perusahaan untuk mengadakan atas perintah dan
perhitungan orang lain yang disebut komiten, akan tetapi persetujuan tidk
dilakukan atas nama komitennya melainkan atas nama sendiri atau firmanya dan
dengan ini menerima upah yang disebut provisi atau komisi.
Komisioner diatur dalam dalam Bab V, bagian pertama pasal 76 sampai dengan
pasal 85 butir a buku 1 KUHD.
Ciri khas komisioner diantaranya adalah :
1. Tidak ada syarat pengangkatan resmi dan penyumpahan sebagai halnya
makelar
2. Komisioner menghubungakan komiten dengan pihak ketiga atas namanya
sendiri (Pasal 76)
3. Komisioner tidak berkewajiban untuk menyebut namanya komiten, disini dia
hanya menjadi pihak dalam perjanjian.
4. Tetapi komisioner juga dapat bertindak atas nama pemberi kuasa
5. Berdasarkan Bab XVI, buku III KUHPerdata tentang pemberian kuasa.
Berakhirnya pemberian kuasa perjanjian komisioner :
1. Meninggal si pemberi / penerima
2. Dicabutnya pemberian kuasa
3. Pengembalian pemberi kuasa oleh pemegang kuasa
4. Pengampuan, failit tidak mampu
Hubungan pihak ketiga dengan komisioner adalah hubungan para pihak dalam
perjanjian dimana komiten tidak dapat menggugat pihak ketiga sedangkan pihak
ketiga tidak perlu tahu untuk siapa komisioner bertindak, begitu pula komiten
tidak perlu tahu dengan siapa komisioner bertindak, tetapi semua biaya yang
dikeluarkan oleh komisioner untuk melaksanakan perjanjian harus ditanggung
oleh komiten (Pasal 76&77).
Hak hak yang dimiliki komisioner :
1. Hak retensi, hak komisioner untuk menahan barang komiten, bila provisi dan
biaya yang lain belum dibayar
2. Hak istimewa, hak isitimewa komisioner terhadap barang komiten, yaitu :
a. Hak untuk jual
b. Hak untuk ditahan bagi kepentingan lain yang akan datang
c. Hak untuk dibeli dan diterimanya untuk kepentingan lain
Tugas pekerjaan komisioner dalam hal jual beli :
1. Menerima, menyimpan, mengasuransikan barng-barang milik prinsipalnya.
2. Membayar ongkos-ongkos yang dikeluarkan untuk kepentingan barangbarang tersebut.
3. Menjual barang-barang tersebut dengan harga setinggi-tingginya
4. Menagih pendapatan penjual dan mengirimkan perhitungan kepad
prinsipalnya.
5. Membayar kepada prinsipalnya yaitu pendapatan kotor setelah barang dan
komisi.
5.Ekspeditur
Ekspeditur adalah seorang yang pekerjaanya menyelenggarakan pengangkutan
barang-barang dagang dan barang-barang lain di darat atau di perairan. Ia wajib
membuat catatan-catatan dalam sebuah registrasi harian berturut-turut tentang
macam dan jumlah barang-barang dagangan yang harus diangkut.
Ia harus menjamin pengiriman dengan rapi dan secepatnya atas barang-barang
dagangan dan barang yang telah diterimanya itu, dengan mengindahkan segala
sarana yang dapat diambilnya untuk menjamin pengiriman yang baik.
Ia harus menanggung kerusakan atas kehilangan barang-barang dagangan dan
barang-barang sesudah pengirimannya yang disebabkan oleh kesalahan atau
keteledorannya.
Ia harus pula menanggung segala ekspeditur perantara yang digunakannya.
Surat muatan merupakan perjanjian antara pengiriman atau ekspeditur dengan
pengangkut atau juragan kapal, selain menyangkut persetujuan antara pihak-pihak
bersangkutan, seperti jangka waktu penyelenggaraan pengangkutannya dan
penggantian kerugian dalam hal keterlambatan, juga meliputi :
a. nama dan berat atau ukuran barang-barang yang harus diangkat beserta
mereknya dan bilangannya.
b. nama yang dikirimi brang-brang itu
c. nama dan tempat tinggal pengangkut dan juga juragan kapal
d. jumlah upah pengagkutan
e. tanggal penandatanganan
f. penandatanganan pengirim atau nekspeditur.
Surat muatan harus dicatat dalam daftar harian oleh ekspeditur