0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
265 tayangan8 halaman

Aspek Hukum Dalam Bisnis

Dokumen tersebut membahas tentang peran perantara dagang dalam dunia bisnis, dengan menjelaskan beberapa jenis perantara dagang seperti agen perusahaan, pekerja keliling, dan makelar beserta hubungan hukum dan tanggung jawab masing-masing.

Diunggah oleh

akkesdinkes
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
265 tayangan8 halaman

Aspek Hukum Dalam Bisnis

Dokumen tersebut membahas tentang peran perantara dagang dalam dunia bisnis, dengan menjelaskan beberapa jenis perantara dagang seperti agen perusahaan, pekerja keliling, dan makelar beserta hubungan hukum dan tanggung jawab masing-masing.

Diunggah oleh

akkesdinkes
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 8

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

PERANTARA DAGANG

Anggota Kelompok:

Doni Saputra (1303618)


Ratna Sari (1303636)
Septhia Irefan (1303648)
Tia Lusefiyanda (1303650)
Monica Wulandari (1303656)
Arifan Deanhas (1307152)

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

Pengertian perantara dagang


Dalam memajukan usaha sudah sewajarnya mengedepankan kerja sama antara
atasan dengan bawahan apalagi di masa sekarang persaingan di dunia bisnis
semakin ketat. Oleh karena itu para pelaku bisnis harus memafaatka tenaga orang
lain sebagai perantara dagang.
Peran dari perantara dagang dalam dunia bisnis amatlah besar karena maju
mundurnya suatu usaha secara langsung maupun tidak langsung akan ditentukan
oleh keterlibatan perantara dagang tersebut di dalam membantu usaha yang telah
dijalankan oleh prinsipalnya, oleh sebab itu hubungan antara prinsipal dengan
perantara dagang harus selalu dijaga dan dipelihara secara baik dan
berkesinambungan.
Sebagaimana diketahui bahwa perantara dagang dapat dilakukan oleh
perseorangan, badan maupun organisasi perusahaan, hubungan antara prinsipal
dengan perantara dagang ini disebut mitra dagang, sehingga hubungan keduanya
saling ketergantungan dan saling membutuhkan.
Apabila keduanya tidak ada kerja sama maka kemungkinan besar usaha yang
sedang dijalankan akan mengalami hambatan-hambatan dalam pengoperasiannya.
Perantara dagang dilihat dari bentuk kerja sama dengan prinsipalnya dapat berupa:
kerja sama secara rutin dan ada pula yang berkala atau kadang-kadang. Di dalam
bisnis perantara dagang dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
2.

Perantara dagang dalam organisasi perusahaan


Perantara dagang di luar organisasi perusahaan

Perantara dagang dalam perusahaan


Perantara yang terlibat langsung dalam menjalankan operasi perusahaan seperti:
manajer, wakil manajer, karyawan/karyawati, pramuniaga, pedagang kecil, yang
berada dalam lingkupnya. Peran mereka amat penting dan dibutuhkan dalam
pengembangan perusahaan utuk masa sekarang dan masa mendatang.
Hubungan hukum antara prinsipal dengan perantara dagang di dalam perusahaan
adalah:
a.
Perjanjian pemberian kuasa untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
b. Perjanjian perburuhan, yaitu perjanjian yang mengatur tentang hak dan
kewajiban antara prinsipal dan perantara dagang dalam perusahaan.
Perantara dagang di luar perusahaan
Perantara dagang di luar perusahaan adalah orang atau badan yang tidak terlibat
langsung dalam operasi perusahaan, tetapi memiliki peran yang amat besar dalam
kesinambungan perusahaan tersebut. Sebagai contoh nyata dari perantara dagang
tersebut adalah pemasok (supplier).
1.Wakil Pengusaha atau Agen perusahaan
Wakil Pengusaha atau Agen perusahaan adalah orang yang melayani beberapa
pengusaha sebagai perantara pihak ketiga. Orang ini mempunyai hubungan tetap

dengan pengusaha dan mewakilinya untuk mengadakan dan selanjutnya


melaksanakan perjanjian dengan pihak ketiga.
Menurut pasal 1601 KUHS, agen perniagaan orang yang mempunyai perusahaan
untuk memberikan perantara pada pembuatan persejawatan tertentu dan
perusahaan yang diwakilinya. Agen ini tidak terikat karena perburuhan, melainkan
perjanjian untuk melakukan pekerjaan.
Agen perniagaan berdiri sendiri dan tidak berkedudukan sebagai pekera secara
prinsipnya agen sebagai perantara juga berdagang untuk kepentingan sendiri.
Agen perdagangan adalah seorang atau suatu perusahaan yang bertindak sebagai
penyalur untuk menjualkan barang-barang keluaran perusahaan lain. Umumnya
perusahaan dari luar negeri dengan siapa atau perusahaan itu ia mempunyai
hubungan tetap.
Hubungannya dapat berupa :
1. itu memberli barang barang itu untuk perhitungannya sendiri dengan
mendapatkan komisi dan kemudian menjualnya kembali.
2. Perusahaan itu merupakan wakil dari perusahaan yang memprodusir atau
memproduksi barang barang itu.
3. Perusahaan itu bertindak sebagai penyalur untuk menemui pembelinya dan
mengusahakan suatu penawaran pembelian.
Arti penting kedudukan agen
Arti penting dari kedudukan agen perdagangan adalah adanya hubungan tetap
dengan perusahaan perusahaan yang memproduksi barang barang itu sehingga
perusahaan perusahaan itu tidak akan menjual barang barang itu melalui
perusahaan lain, disini dijumlai dalam praktek dikenal dengan agen tunggal.
Agen dan distributor memiliki perbedaan perbedaan principal dalam hal
hal sbb :
1. Hubungan dengan prinsipal
Seorang agen akan menjual barang / jasa untuk dan atas nama pihak prinsipalnya,
sementara seorang distributor bertindak untuk dan atas namanya sendiri
(independent tender).
2. Pendapatan perantara
Pendapatan seorang agen adalah berupa komisi dari hasil penjualan barang / jasa
kepada konsumen dan distributor pendapatnya adalah berupa laba dari selisih
harga beli (dari prinsipal) dengan harga jual kepada konsumen.
3. Pengiriman barang
Agen dikirim langsung dari prinsipal kepada konsumen dan distributor langsung
dikirim ke konsumen jadi dalam hal distribusi pihak pinsipal bahkan tidak
mengetaui siapa konsumen itu.
4. Pembayaran harga barang

Pihak prinsipal akan langsung menerima pembayaran harga dari pihak konsumen
tanpa melalui agen, sedangkan dalam hal distribusi pihak distributorlah yang
menerima harga bayaran dari konsumen.
Hubungan kedudukan agen dengan prinsipalnya diatur dalam suatu kontrak
agency, dimana diatur antara lain :
1.
2.
3.
4.

Daerah perwakilannya
Lamanya kontrak itu berlaku
Berkuasa tidaknya menutup perjanjian
Jumlah provisi dalam penggantian ongkos

2. Pekerja Keliling
Pekerja keliling adalah pembantu pengusaha yang bekerja keliling di luar
toko/kantor untuk memajukan perusahaan, dengan mempromosikan barang
dagangan atau membuat perjanjian antara pengusaha dan pihak ketiga. Contoh
Penjaja dari rumah ke rumah.
Perbedaan antara agen perusahaan dan pekerja keliling adalah pada hubungan
kerja
dan
tempat
kedudukan,
seperti
diuraikan
berikut:
Pekerja keliling mempunyai hubungan hukum tenaga kerja dengan pengusaha
(majikan), sedangkan agen perusahaan mempunyai hubungan hukum pemberian
kuasa
dengan
perusahaan
yang
diageninya.
Pekerja keliling adalah karyawan perusahaan majikannya, dia tidak berdiri
sendiri dan berkedudukan di tempat kedudukan perusahaan, sedangkan agen
perusahaan bukan bagian dari perusahaan yang diageninya, melainkan perusahaan
yang
berdiri
sendiri.
Hubungan pengusaha dengan agen perusahaan adalah sama tinggi dan sama
rendah, seperti pengusaha dengan pengusaha. Hubungan agen perusahaan bersifat
tetap. Agen perusahaan juga mewakili pengusaha, maka ada hubungan pemberi
kuasa. Perjanjian pemberian kuasa diatur dalam Bab XVI, Buku II, KUHPER,
mulai dengan pasal 1792, sampai dengan 1819. Perjanjian bentuk ini selalu
mengandung unsur perwakilan (volmacht) bagi pemegang kuasa (pasal 1799
KUHPER).
3.Makelar
Makelar adalah seorang perantara yang menghubungkan pengusaha dengan pihak
ketiga untuk mengadakan perjanjian.
Beberapa macam perjanjian menurut pasal 64 :
1. Perjanjian jual beli barang dagangan
2. Kapal-kapal
3. Obligasi

4.
5.
6.
7.

Efek-efek
Wesel
Aksep
Surat-surat berharga lainnya.

Makelar sebagai pedagang perantara yang dalam melakukan pekerjaannya


memperoleh izin dari pemerintah dan disumpah oleh pengadilan negeri yang
tugasnya berupa menyelenggarakan perusahaan dengan jalan membuat transaksi
bagi pihak pemberi kuasa dengan cara menjual, membeli barang, saham, serta
mengusahakan asuransi dengan menerima upah atau provisi.
Pengangkatan makelar menurut pasal 65 ayat 1 KUHD ada s macam yaitu:
1. Pengangkatan yang bersifat umum, yaitu untuk segala jenis lapangan atau
cabang perniagaan.
2. Pengangkatan yang bersifat terbatas, yaitu bahwa dalam aktanya ditentukan
untuk jenis atau jenis jenis lapangan/cabang perniagaan apa mereka perolehkan
menyelenggarakan pemakelaran mereka misal, wesel, efek-efek, asuransi., dll.
Makelar berbuat atas nama dan tanggungan yang memberi kuasa. Ia tidak
mempunyai ikatan yang tetap. Mengenai pemberian kuasa diatur oleh pasal 1792
KUHPerdata. Dimana dalam pemberian kuasa ia bertindak sebgai wakil dengan
batas yang ditentukan oleh undang-undang atau kebiasaan. Apabila seorang
makelar yang melanggar maka diatur dalam pasal 71 KUHD, setiap makelar yang
ersalah atau melanggar hanya berlaku baginya. Semuanya tergantung dari pejabat
umum yang mengangkatnya, ahrus dibebaskan dari tugasnya atau dilepaskan dari
jabatannya. Dengan mengganti biaya, rugi, bunga sebagai si penerima kuasa (last
hebber).
Tugas tugas pokok makelar
Adapun tugas tugas pokok makelar adalah sbb:
1. Memberi perantara dalam jual beli
2. Menyelenggarakan lelang terbuka dan lelang tertutup.
Lelang terbuka adalah penjualan kepada umum dimuka pegawai yang diwajibkan
untuk itu (notaris atau juru sita)
Lelang tertutup adalah tawaran dilakukan dengan rahasia.
3. Menaksir untuk bank hipotik dan maskapai asuransi.
4. Mengadakan monster monster (contoh)barang yang akan diperjualbelikan
5. Menyortir party party yang akan diperjual belikan
6. Memberikan keahlian dalam hal kerusakan dan kerugian
7. Menjadi wasit dan arbiter dalam hal perselisihan tentang kwalitet
Kewajiban seorang makelar
Kewajiban seorang makelar antara lain :

1. Mengadakan buku catatan mengenai tindakannya sebagai makelar, setiap hari


catatan itu disalin dalam buku dengan keterangan yang jelas tentang pihak-pihak
yang mengadakan transaksi, penyelelenggaraan, penyerahan, kwalitet jumlah dan
harga serta syarat-syarat yang dijanjikan (Pasal 66 KUHD).
2. Siap sedia tiap saat untuk memberikan kutipan / ikhtisar dari buku itu kepada
pihak-pihak yang ersangkutan mengenai pembicaraan dan tindakan yang
dilakukan dalam hubungan dengan transaksi yang diadakan (Pasal 67 KUHD).
3. Menyimpan contoh sampai penyerahan barang itu dilakukan. Menjamin
kebenaran tanda-tanda dari penjual dalam perdagangan surat wesel atau suratsurat berharga lainnya yang tercantum dalam surat surat tersebut (Pasal 69
KUHD).
Pasal 68 KUHD menyebutkan :
Pembukuan seorang makelar sebagai mempunyai kekuatan pembuktian khusus
yang menyatakan bahwa catatan dalam bukunya merupakan bukti yang sempurna,
apabila tidak disangkal. Sebagai seorang makelar mempunyai hak retensi yaitu
jumlah upah atau provisi ditetapkan sebelumnya atau menurut kebiasaan.

4.Komisioner
Pengertian komisioner menurut pasal 76 KUHD adalah :
Orang yang menyelenggarakan perusahaan untuk mengadakan atas perintah dan
perhitungan orang lain yang disebut komiten, akan tetapi persetujuan tidk
dilakukan atas nama komitennya melainkan atas nama sendiri atau firmanya dan
dengan ini menerima upah yang disebut provisi atau komisi.
Komisioner diatur dalam dalam Bab V, bagian pertama pasal 76 sampai dengan
pasal 85 butir a buku 1 KUHD.
Ciri khas komisioner diantaranya adalah :
1. Tidak ada syarat pengangkatan resmi dan penyumpahan sebagai halnya
makelar
2. Komisioner menghubungakan komiten dengan pihak ketiga atas namanya
sendiri (Pasal 76)
3. Komisioner tidak berkewajiban untuk menyebut namanya komiten, disini dia
hanya menjadi pihak dalam perjanjian.
4. Tetapi komisioner juga dapat bertindak atas nama pemberi kuasa
5. Berdasarkan Bab XVI, buku III KUHPerdata tentang pemberian kuasa.
Berakhirnya pemberian kuasa perjanjian komisioner :
1. Meninggal si pemberi / penerima
2. Dicabutnya pemberian kuasa
3. Pengembalian pemberi kuasa oleh pemegang kuasa
4. Pengampuan, failit tidak mampu

Hubungan pihak ketiga dengan komisioner adalah hubungan para pihak dalam
perjanjian dimana komiten tidak dapat menggugat pihak ketiga sedangkan pihak
ketiga tidak perlu tahu untuk siapa komisioner bertindak, begitu pula komiten
tidak perlu tahu dengan siapa komisioner bertindak, tetapi semua biaya yang
dikeluarkan oleh komisioner untuk melaksanakan perjanjian harus ditanggung
oleh komiten (Pasal 76&77).
Hak hak yang dimiliki komisioner :
1. Hak retensi, hak komisioner untuk menahan barang komiten, bila provisi dan
biaya yang lain belum dibayar
2. Hak istimewa, hak isitimewa komisioner terhadap barang komiten, yaitu :
a. Hak untuk jual
b. Hak untuk ditahan bagi kepentingan lain yang akan datang
c. Hak untuk dibeli dan diterimanya untuk kepentingan lain
Tugas pekerjaan komisioner dalam hal jual beli :
1. Menerima, menyimpan, mengasuransikan barng-barang milik prinsipalnya.
2. Membayar ongkos-ongkos yang dikeluarkan untuk kepentingan barangbarang tersebut.
3. Menjual barang-barang tersebut dengan harga setinggi-tingginya
4. Menagih pendapatan penjual dan mengirimkan perhitungan kepad
prinsipalnya.
5. Membayar kepada prinsipalnya yaitu pendapatan kotor setelah barang dan
komisi.
5.Ekspeditur
Ekspeditur adalah seorang yang pekerjaanya menyelenggarakan pengangkutan
barang-barang dagang dan barang-barang lain di darat atau di perairan. Ia wajib
membuat catatan-catatan dalam sebuah registrasi harian berturut-turut tentang
macam dan jumlah barang-barang dagangan yang harus diangkut.
Ia harus menjamin pengiriman dengan rapi dan secepatnya atas barang-barang
dagangan dan barang yang telah diterimanya itu, dengan mengindahkan segala
sarana yang dapat diambilnya untuk menjamin pengiriman yang baik.
Ia harus menanggung kerusakan atas kehilangan barang-barang dagangan dan
barang-barang sesudah pengirimannya yang disebabkan oleh kesalahan atau
keteledorannya.
Ia harus pula menanggung segala ekspeditur perantara yang digunakannya.
Surat muatan merupakan perjanjian antara pengiriman atau ekspeditur dengan
pengangkut atau juragan kapal, selain menyangkut persetujuan antara pihak-pihak
bersangkutan, seperti jangka waktu penyelenggaraan pengangkutannya dan
penggantian kerugian dalam hal keterlambatan, juga meliputi :

a. nama dan berat atau ukuran barang-barang yang harus diangkat beserta
mereknya dan bilangannya.
b. nama yang dikirimi brang-brang itu
c. nama dan tempat tinggal pengangkut dan juga juragan kapal
d. jumlah upah pengagkutan
e. tanggal penandatanganan
f. penandatanganan pengirim atau nekspeditur.
Surat muatan harus dicatat dalam daftar harian oleh ekspeditur

Anda mungkin juga menyukai