Tugas Proposal Penelitian MPPH
Tugas Proposal Penelitian MPPH
Tugas Proposal Penelitian MPPH
PROPOSAL PENELITIAN
Metode Penelitian dan Penulisan Hukum
Kelas C
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM SARJANA
DEPOK
DESEMBER 2018
1
Analisis Pengaturan Permodalan Koperasi dalam Peraturan Perundang-
undangan Mengenai Perkoperasian di Indonesia
A. Latar Belakang
1
Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2004), hlm. 3.
2
Ibid., hlm. 5.
3
Mubyarto, Ekonomi Pancasila : Lintasan Pemikiran Mubyarto, (Yogyakarta: Aditya
media, 1997), hlm. 95.
2
Jika kita lihat berdasarkan penjelasan Pasal 33 UUD 1945 bentuk usaha
yang tercermin didalam sistem ekonomi Demokrasi Pancasila adalah bentuk
usaha Koperasi karena:
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas azas kekeluargaan.”4
Mohammad Hatta menganggap bahwa koperasi sebagai soko guru
perekonomian nasional diperankan dan difungsikan sebagai salah satu pilar utama
dalam sistem perekonomian Indonesia. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa
“Keberadaan organisasi badan usaha koperasi sangat berkaitan erat dengan sistem
perekonomian yang berlaku di suatu negara.” 5 Keberadaan koperasi dianggap
mampu memberikan manfaat dan meningkatkan perekonomian bagi para
anggotanya atau masyarakat karena koperasi berlandasakan azas kekeluargaan
yangmana “badan usaha koperasi memiliki karakteristik dan cara tersendiri dalam
melakukan kegiatan ekonomi.”6
Koperasi merupakan badan usaha yang dianggap memiliki karakteristik
dan cara tersendiri dalam melakukan kegiatan ekonomi karena bukan dianggap
sebagai tempat berkumpulnya modal melainkan perkumpulan orang. Dalam
Koperasi Tiap anggota mempunyai suara untuk mewakili dirinya sendiri tanpa
memperhatikan besaran modal yang dimasukkan sehingga dalam tiap
pengambilan keputusan setiap orang berhak untuk memberikan suara atas dirinya
tidak peduli berapa besar modal yang ia masukan. Maka dari itu, Moh Hatta yang
merupakan Bapak Perekonomian Nasional sangat memperjuangkan perekenomian
bangsa Indonesia seperti apa yang dia cita-citakan yaitu Ekonomi Pancasila:
4
Indonesia, Undang-Undang Perkoperasian, UU No. 25 Tahun 1992, LN No. 116
Tahun 1992, TLN No. 3502, Ps. 1 ayat (1).
5
Andjar Pachta W, Myra Rosana, dan Nadia Maulisa Benemay, Hukum Koperasi:
Pemahaman, Regulasi, Pendirian, dan Modal Usaha, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 1.
6
Ibid., hlm. 2.
3
dari itu anggotanya mewakili atas namanya sendiri untuk memperjuangkan
haknya sehingga adil untuk seadil-adilnya.”7
Sebagai badan usaha, proses pendirian koperasi harus mempertimbangkan
modal sebagai dasar untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dalam bukunya
Adam Smith mendefinisikan, “Modal (kapital) sebagai bagian dari nilai kekayaan
yang dapat mendatangkan penghasilan.”8 Koperasi membutuhkan modal (kapital)
dibedakan dalam dua arti yakni koperasi sebagai badan usaha, dan koperasi
sebagai suatu perkumpulan orang. Sebagai badan usaha, koperasi memerlukan
biaya untuk menjalankan usaha agar tercapai dari tujuan didirikannya Koperasi.
Sebagai perkumpulan orang tujuan hendak didirikannya koperasi bukan semata-
semata untuk mengumpulkan modal dan menjalankan suatu usaha melainkan
bagaimana koperasi dapat menyejahterakan dan meningkatkan taraf hidup
anggotanya maupun masyarakat.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka penulis menoba untuk
melakukan penelitian lebih lanjut yang dituangkan dalam bentuk usulan penelitian
dengan judul; ”Analisis Pengaturan Permodalan Koperasi dalam Peraturan
Perundang-undangan Mengenai Perkoperasian di Indonesia.”
B. Pokok Permasalahan
7
Mohammad Hatta, Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (Sebuah Gagasan),
(Jakarta: Buku Kompas, 2015), hlm. 15.
Adam Smith, “An Inquiry into the Nature of Causes of the Wealth of Nations” dalam
8
Mark Skusen; Sang Maestro Teori-teori Ekonomi Modern, (Jakarta: Prenada, 2005), hlm. 95.
4
3. Bagaimanakah penerapan Undang-Undang 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian , PP No.33 tahun 1998 tentang modal penyertaan pada
koperasi dan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM (Permen-KUKM)
No.11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemupukan Modal
Penyertaan Pada Koperasi dalam pengaturan permodalan koperasi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan secara
menyeluruh mengenai anggaran Permodalan koperasi yang dianggap sebagai
perkumpulan orang.
2. Tujuan Khusus
1. Memberikan penjelasan mengenai perusaban isi dari permodalan
koperasi dari masa ke masa sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai perkoperasian di Indonesia
2. Memberikan penjelasan mengenai perbandingan mengenai ketentuan
permodalan koperasi di Indonesia dengan negara-negara lain seperti
ketentuan permodalan koperasi di negara New Zaeland, Inggris,
Amerika, Jerman, dan Jepang.
3. Memberikan penjelasan mengenai peran serta campur tangan
pemerintah dalam pembentukan regulasi mengenai struktur
permodalan dalam koperasi.
3. Tinjauan Pustaka
5
perkoperasian. Kelebihan buku ini dengan materi yang cukup
komprehensif mengenai dasar-dasar perkoperasian di Indonesia namun
tetap dan mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Selain itu, hal
yang menarik mengenai konsep pembahasan secara keseluruhan
mengenai dasar-dasar perkoperasian secara keseluruhan semuanya
berasal dari UU. No. 25 Tahun 1992 mengenai perkoperasian sehingga
memudahkan pembaca dalam hal pencarian rujukan sumber Perundang-
undangan.
6
soko guru perekonomian Nasional akan membawa perekonomian
nasional kearah yang dicita-citakan.
7
usaha yang bernama Koperasi. Selain itu, hal yang menarik mengenai
konsep pembahasan secara keseluruhan berfokus pada praktis
perkoperasian di Indonesia
4. Kerangka Konsepsional
Kerangka konsepsional merupakan kerangka yang menggambarkan
hubungan antara konsep-konsep khusus, yang ingin atau akan diteliti.9 Penulisan
dalam penelitian ini menggunakan beberapa istilah yang merupakan kata kunci
yang perlu dijabarkan secara khusus. Penjelasan beberapa istilah tersebut diambil
dari berbagai Undang-Undang dan sumber yang berkaitan dengan penulisan
usulan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaturan Permodalan Koperasi
dalam Peraturan Perundang-undangan Mengenai Perkoperasian di
Indonesia,” yaitu sebagai berikut:
1. Koperasi adalah:
Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.10
2. Akta Pendirian Koperasi adalah “Akta perjanjian yang dibuat oleh para
pendiri dalam rangka pembentukan koperasi, dan memuat anggaran dasar
koperasi.”11
3. Anggaran Dasar Koperasi adalah “Aturan dasar tertulis yang memuat
keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.”12
4. Koperasi Simpan Pinjam yang selanjutnya disebut KSP adalah “Koperasi
yang melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjam.”13
9
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet.3, (Jakarta: UI-Press, 1986), hlm.
132.
10
Indonesia, Undang-Undang Perkoperasian , Ps. 1 ayat (1).
11
Indonesia, Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, UU No.12 Tahun
1967, LN No. 23 Tahun 1967, TLN No. 2832, Ps. 1 ayat (3).
12
Indonesia, Undang-Undang Perkoperasian, Ps. 1 ayat (2).
8
5. Unit Simpan Pinjam yang selanjutnya disebut USP adalah “Unit usaha
koperasi yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari
kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.”14
5. Metode Penelitian
13
Indonesia , Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Peraturan Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Nomor PM 19 Tahun 2008, Ps. 2 huruf (2).
14
Ibid., Ps. l 1 huruf (3).
15
Sri Mamudji, et al., Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hlm. 30.
16
Ibid., hlm. 30.
17
Ibid., hlm. 31.
9
sumber primer maupun sumber sekunder.18 Bahan hukum tersier yang digunakan
adalah antara lain Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Hukum Black’s Law ,
dan Handbook.
Penelitian ini hanya didasarkan pada satu disiplin ilmu saja, yaitu ilmu
hukum. Dilihat dari sifatnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu
penelitian ini memberikan gambaran secara umum mengenai status, kedudukan,
dan sistem permodalan koperasi yang merupakan menjadi topik dari penelitian ini.
Selanjutnya metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu
analisa yang dilakukan terhadap data yang wujudnya bukan berupa angka.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan rujukan
bagi para pembaca yang sedang atau ingin mendalami mengenai sistem
perkoperasian di Indonesia. Serta memberikan kejelasan mengenai
bagaimana sistem permodalan koperasi yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Kemudian, bagi kalangan akademisi dan masyarakat
pada umumnya penelitian ini dapat menambah khazahan ilmu pengetahuan
dan membantu menyelesaikan masalah mengenai koperasi sebagai soko
guru perekonomian nasional, terutama terkait permasalah yang sering
terjadi dalam pendirian koperasi yakni terkait masalah modal.
18
Ibid., hlm. 31.
10
11
3. Biaya Penelitian
Berdasarkan tahapan penelitian yang akan dilakukan, maka rincian
anggaran biaya untuk kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
2. Biaya Operasional
a. Pembelian pulsa selama 5 bulan penelitian Rp 2,000,000
b. Honor 2 asisten peneliti @2,000,000 Rp 4,000,000
c. Honor Kolektor 1 orang Rp 750,000
Jumlah Rp 6,750,000
12
4. Biaya Fotocopy
a. Biaya cetak/print out Rp 500,000
b. Fotocopy Bahan-bahan kajian teori Rp 500,000
c. Fotokopi dan Penjilidan proposal 7 eksemplar @25,000 Rp 175,000
d. Biaya tak terduka Rp 1,000,000
Jumlah Rp 2,175,000
13
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. Dinamika Koperasi. Jakarta: Bina Adiaksara,
2003.
Mamudji, Sri. et al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005.
B. Peraturan Perundang-Undangan
14
Indonesia. Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, UU No.12
Tahun 1967, LN No. 23 Tahun 1967, TLN No. 2832.
15