Materi Hi Suksesi Negara
Materi Hi Suksesi Negara
“Peralihan hak dan kewajiban dari suatu negara yang telah berubah atau
hilang identitasnya kepada negara atau entitas lain, dimana perubahan
atau hilangnya identitas ini terjadi karena adanya perubahan kedaulatan
atas sebuah wilayah baik yang bersifat menyeluruh atau sebagian. “
1. Penyerapan (absorption
2. Pemecahan (dismemberment)
3. Kombinasi dari pemecahan dan penyerapan
4. Negara merdeka baru (newly independent states).
5. Bentuk-bentuk lainnya yang pada dasarnya merupakan penggabungan dua atau
lebih subjek hukum internasional (dalam arti negara) atau pemecahan satu
subjek hukum internasional (dalam arti negara) menjadi beberapa negara.
1. Suatu wilayah negara atau suatu wilayah yang dalam hubungan internasional
menjadi tanggung jawab negara itu kemudian berubah menjadi bagian dari
wilayah negara itu (Pasal 15).
2. Negara merdeka baru (newly independent state), yaitu bila negara pengganti
yang beberapa waktu sebelum terjadinya suksesi negara merupakan wilayah
yang tidak bebas yang dalam hubungan internasional berada di bawah
tanggung jawab negara negara yang digantikan (Pasal 2 Ayat 1f).
3. Suksesi negara yang terjadi sebagai akibat dari bergabungnya dua wilayah atau
lebih menjadi satu negara merdeka.
4. Suksesi negara yang terjadi sebagai akibat dari bergabungnya dua wilayah atau
lebih menjadi menjadi suatu negara serikat (Pasal 30 Ayat 1).
5. Suksesi negara yang terjadi sebagai akibat terpecah-pecahnya suatu negara
negara menjadi beberapa negara baru (Pasal 34 ayat 1).
Suksesi Parsial
Contoh suksesi yang parsial adalah hilangnya Timor-Timor dari wilayah
NKRI membentuk negara Timor Leste pada 1999.
Ada 3 teori utama mengenai sejauh mana hak dan kewajiban predecessor
state beralih pada successor state.
Terhadap kewarganegaraan
Beberapa penulis hukum internasional termasuk Brownlie menegaskan
bahwa kewaganegaraan akan berubah jika terjadi peralihan kedaulatan
atau suksesi negara. Negara-negara yang baru terbentuk mendasarkan
kewarganegaraan pada tempat kelahiran juga tempat tinggal sehari-hari
kecuali ada penolakan utnuk itu. Dengan demikian warga predecessor yang
tinggal di wilayah suksesor dapat memperoleh kewarganegaraan suksesor
sepanjang mereka tidak menyatakan penolakannya.
1. Ius Soli
2. Ius Sanguinis
AZAS KEWARGANEGARAAN
SISI PERKAWINAN
1. renunciation
2. Termination
3. Deprivation
Pria Warga Negara Asing (WNA) menikah dengan Wanita Warga Negara
Indonesia (WNI)
Berdasarkan pasal 8 UU No.62 tahun 1958, seorang perempuan warga
negara Indonesia yang kawin dengan seorang asing bisa kehilangan
kewarganegaraannya, apabila selama waktu satu tahun ia menyatakan
keterangan untuk itu, kecuali apabila dengan kehilangan kewarganegaraan
tersebut, ia menjadi tanpa kewarganegaraan. Apabila suami WNA bila
ingin memperoleh kewarganegaraan Indonesia maka harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan bagi WNA biasa. Karena sulitnya mendapat
ijin tinggal di Indonesia bagi laki laki WNA sementara istri WNI tidak bisa
meninggalkan Indonesia karena satu dan lain hal( faktor bahasa, budaya,
keluarga besar, pekerjaan pendidikan,dll) maka banyak pasangan seperti
terpaksa hidup dalam keterpisahan.
Wanita Warga Negara Asing (WNA) yang menikah dengan Pria Warga Negara
Indonesia (WNI)
Indonesia menganut azas kewarganegaraan tunggal sehingga
berdasarkan pasal 7 UU No.62 Tahun 1958 apabila seorang perempuan
WNA menikah dengan pria WNI, ia dapat memperoleh kewarganegaraan
Indonesia tapi pada saat yang sama ia juga harus kehilangan
kewarganegaraan asalnya. Permohonan untuk menjadi WNI pun harus
dilakukan maksimal dalam waktu satu tahun setelah pernikahan, bila masa
itu terlewati , maka pemohonan untuk menjadi WNI harus mengikuti
persyaratan yang berlaku bagi WNA biasa. Untuk dapat tinggal di
Indonesia perempuan WNA ini mendapat sponsor suami dan dapat
memperoleh izin tinggal yang harus diperpanjang setiap tahun dan
memerlukan biaya serta waktu untuk pengurusannya. Bila suami
meninggal maka ia akan kehilangan sponsor dan otomatis keberadaannya
di Indonesia menjadi tidak jelas Setiap kali melakukan perjalanan keluar
negri memerlukan reentry permit yang
8
Sumber: