TPS1
TPS1
0 NASKAH SOAL
1 TAHUN 2015
Tanpa pencatuman nomor ini, lembar jawaban Anda tidak dapat diproses)
Soal dan Pembahasan USM PKN STAN 2016 © www.bimbelbebas.com All Rights Reserved
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
PROGRAM STUDI DIPLOMA I DAN DIPLOMA III POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA
STAN
Untuk soal nomor 1 – 120, pilihlah satu di antara alternatif jawaban yang disediakan, yang Anda anggap merupakan
jawaban yang paling tepat dengan memperhatikan setiap petunjuk yang ada. Jika dibutuhkan Anda dapat
menggunakan bagian yang kosong pada naskah soal ini sebagai buram.
BAGIAN PERTAMA
TES POTENSI AKADEMIK
(NOMOR 1 s.d 120)
Untuk soal nomor 1 - 6, pilihlah kata atau frasa yang bertanda A, B, C, D, atau E yang mempunyai arti sama atau arti
paling dekat dengan kata yang dicetak dengan huruf kapital (huruf besar) yang terdapat di atas pilihan-pilihan
tersebut.
1. ABNUS 4. SINTAS
A. kayu jati A. berbalik arah
B. kayu arang B. bercerai-berai
C. kayu partikel C. beranjak pergi
D. kayu lapis D. bertahan hidup
E. kayu rimba E. bereaksi cepat
2. VASAL 5. INTERNIS
A. daerah taklukan A. berhubungan dengan
B. menang telak B. percampuran antara
C. pokok masalah C. penyakit dalam
D. menyerah tanpa syarat D. bersinggungan dengan
E. sangat luas E. penyakit syaraf
3. JUNTA 6. ADITAMA
A. aksi militer A. berkemampuan amat baik
B. dewan militer B. beranggapan sebagai utama
C. rezim militer C. berani menjadi ternama
D. dewan pemerintahan D. berkomitmen menjadi utama
E. pemerintah militer E. berusaha menjadi utama
Untuk soal nomor 7 – 12, pilihlah kata-kata atau frasa yang bertanda A, B, C, D, atau E yang merupakan padanan
kata atau padanan pengertian yang paling dekat dengan kata yang dicetak dengan huruf kapital yang terdapat di
atas pilihan-pilihan tersebut.
7. FUSI 9. CITRA
A. percampuran A. wibawa
B. peremajaan B. piala
C. pemutakhiran C. gambaran
D. perubahan D. kebanggaan
E. penggabungan E. rekanan
Untuk soal nomor 13 – 17, pilihlah kata-kata atau frasa yang bertanda A, B, C, D, atau E yang merupakan lawan kata
atau lawan pengertian yang paling dekat dengan kata yang dicetak dengan huruf kapital yang terdapat di atas
pilihan-pilihan tersebut.
15. INSINUASI
A. pujaan
B. cacian
C. harapan
D. sindiran
E. gangguan
Untuk soal nomor 18 – 25, pilihlah padanan yang bertanda A, B, C, D, atau E yang merupakan padanan hubungan
atau hubungan yang paling serupa dengan hubungan kata-kata yang dicetak dengan huruf kapital yang terdapat di
atas pilihan-pilihan tersebut.
Untuk soal nomor 26 – 35, bacalah tiap kutipan dengan seksama, kemudian jawablah pertanyaan yang berkaitan
dengan kutipan tersebut dengan memilih jawaban A, B, C, D, atau E.
Nama besar Bacharuddin Jusuf Habibie di dunia teknologi (khususnya kedirgantaraan) sudah tidak bisa
diragukan lagi, baik di dalam maupun di luar negeri. Maklum, rekam jejak Presiden RI ketiga ini di teknologi
dirgantara mendapatkan apresiasi yang sangan besar di dunia internasional. Wajar jika sosok yang juga dikenal
sebagai “Manusia Multidimensional” pernah dianugerahi medali penghargaan Theodore van Karman. Sebuah
anugerah bergengsi di tingkat internasional tempat berkumpulnya pakar-pakar terkemuka konstruksi pesawat
terbang.
Nama Habibie begitu dikenal di Jerman sebelum kembali ke Indonesia dan mempunyai peran besar dalam
membangun Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) di masa keemasannya. Kini, IPTN yang bernama PT Dirgantara
Indonesia (PTDI) seakan nyaris tak terdengar kehebatannya. Di Industri dirgantara dunia, habibie dikenal sebagai Mr
Crack, karena keahliannya menghitung crack propagation on random sampai ke atom-atom pesaawat terbang. Tak
heran di dunia pesawat terbang, beberapa rumusan teori Habibie dikenal dengan sebutan “Habibie Factor”, “Habibie
Theorem”, dan “Habibie Method”
Karena sumbangsih Habibie, para insinyur dan produsen pesawat bisa mendeteksi retakan (crack) sejak dini
dengan penentuan titik crack. Sebelum titik crack ditemukan, para insinyur mengantisipadi kemungkinan muncul
keretakan konstruksi dengan cara meninggikan faktor keselamatan (SF). Habibie Factor berperan besar dalam
pengembangan teknologi penggabungan bagian per bagian kepada pesawat. Dengan begitu, sambungan badan
pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu menahan tekanan udara saat tubuh pesawat lepas landas.
Begitu juga pada sambungan badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh, sehingga mampu
menahan beban saat pesawat mendarat. Faktor mesin jet yang menjadi penambah potensi fatique menjadi turun.
Sejumlah teori Habibie di bidang kedirgantaraan menjadi satu bukti bahwa dirinya adalah ilmuwan dirgantara yang
berjasa dalam pengambangan dan desain pesawat.
Karena itu, pada peringatan Tahun Emas (Golden Jubilee) berdirinya Organisasi Penerbangan Sipil bentukan
PBB (The International Civil Aviation/ICAO) di Montreal, Kanada, pada 7 Desember 1994, Habibie dianugerahi medali
Edward Warner Award yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal ICAO Philippe Rochant yang didampingi Sekretaris
Jenderal PBB saat itu Boutros Ghali. Dalam Pidatonya Habibie menegaskan bahwa kualitas SDM Indonesia sama
dengan kualitas SDM di Amerika, Eropa, Jepang, dan China.
Sosok yang menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi selama 20 tahun itu (1978 – 1998) pernah
berkarier di Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB), perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Di
perusahaan ini Habibie pernah menduduki posisi wakil presiden bidang teknologi. Pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi
Selatan 25 Juni 1936 ini menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan
pesawat terbang Jerman itu.
Pada 1974 saat berusia 38 tahun, pria yang menghabiskan 10 tahun menyelesaiakan studi S-1 hingga S-3 di
Aachen-Jerman ini kembali ke Indonesia atas permintaan mantan Presiden Soeharto. Saat mengembangkan industri
dirgantara nasional, Habibie menciptakan N-250 yang terbilang perdana (first flight) pada 1995 dan mendapatkan
pengakuan dunia internasional. Sayangnya, setelah krisis multidimensi melanda Indonesia pada 1998,
pengembangan pesawat N-250 mati suri.
Saat krisis suntikan dana proyek pesawat Gatotkaca N-250 besutan PTDI dihentikan atas rekomendasi
International Monetary Fund (IMF). Sejak itu, industri dirgantara Indonesia tiarap. Padahal, saat pesawat N-250
diluncurkan pertama kali pada 10 Agustus 1995 silam, hal itu menjadi penanda dimulainya kejayaan industri pesawat
terbang di Tanah Air. Saat itu, IPTN menjadi satu-satunya produsen pesawat terbang yang berada di ASEAN. Pesawat
26. Istilah sumbangsih pada paragraf ketiga bacaan di D. kembali ke Indonesia pada masa pemerintah
atas dapat diartikan sebagai .... Soeharto
A. pemikiran E. pernah bekerja di perusahaan penerbangan
B. permintaan Messerschmitt-Bolkow-Blohm sebagai
C. perbuatan presiden bidang teknologi
D. pemberian
E. penalaran 29. Apa yang dilakukan Habibie selanjutnya untuk
industri penerbangan Indonesia?
27. Pernyataan yang tidak sesuai dengan bacaan di A. Mengembangkan kembali pesawat jenis N-
atas adalah .... 250.
A. Pesawat N-250 merupakan salah satu jenis B. Membuat pesawat jenis terbaru.
pesawat yang diproduksi oleh PT. Dirgantara C. Melakukan kerja sama bilateral dengan
Indonesia beberapa negara tetangga.
B. Organisasi PBB yang menangani terkait D. Memberikan suntikan dana untuk PT.
masalah penerbangan sipil adalah ICOA Dirgantara Indonesia.
C. Habibie Theorem adalah salah satu rumusan E. Memproduksi secara massal seluruh jenis
yang dihasilkan oleh Habibie pesawat yang ada.
D. Penerbangan perdana Pesawat N-250 pada
tahun 1995 30. Tema yang sesuai dengan bacaan di atas adalah
E. Habibie pernah menjabat sebagai menteri ....
pada Kabinet Indonesia Bersatu A. Dibalik Kesuksesan Industri Penerbangan
Internasional
28. Fakta tentang Habibie sesuai bacaan di atas B. Kualitas SDM Indonesia yang diakui Dunia
adalah .... C. Menteri Indonesia Perancang Pesawat
A. lahir di Palopo, 25 Juni 1936 Terbang
B. menghabiskan waktu selama 12 tahun untuk D. Kebangkitan Industri Dirgantara Indonesia
menyelesaikan pendidikan S-1 sampai S-3 E. Sosok Tak Lekang Dimakan Zaman
C. mendapatkan penghargaan Edward Warner
Bros Award pada pendirian organisasi
penerbangan internasional
Adanya penjelasan yang menyatakan bahwa kata “dapat” sebelum frasa “merugikan Keuangan Negara atau
Perekonomian Negara”, kemudian mengualifikasikan sebagai delik formil, sehingga adanya kerugian Negara atau
perekonomian negara tidak merupakan akibat yang harus nyata terjadi. Mahkamah berpendapat bahwa hal
demikian ditafsirkan bahwa unsur kerugian negara harus dibuktikan dan harus dihitung, meskipun sebagai perkiraan
atau meskipun belum terjadi. Kesimpulan demikian harus ditentukan oleh seorang ahli di bidangnya.
Faktor kerugian, baik secara nyata atau berupa kemungkinan, dilihat sebagai hal yang memberatkan atau
meringankan dalam penjatuhan pidana, sebagaimana diuraikan dalam penjelasan Pasal 4 UU PTPK, bahwa
pengembalian kerugian negara hanya dapat dipandang sebagai faktor yang meringankan. Oleh karenanya persoalan
(sumber: Jurnal Konstusi volume 7 nomor 3 Juni 2010, Tafsir Hakim Terhadap Unsur Melawan Hukum Pasca Putusan
MK Atas Pengujian UU PTPK, Abdul Latif disesuaikan seperlunya)
31. Istilah mengualifikasikan pada bacaan di atas 34. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai dengan
berlawanan dengan .... bacaan di atas adalah ....
A. menggolongkan A. Pengembalian kerugian negara hanya
B. menggabungkan dipandang sebagai faktor yang meringankan
C. memisahkan B. Keuangan Negara atau Perekonomian Negara
D. memproses tidak perlu benar-benar telah menderita
E. mendata kerugian
C. Unsur kerugian negara harus dibuktikan dan
32. Istilah konstitusionalitas pada bacaan di atas harus dihitung, meskipun sebagai perkiraan
memiliki pengertian dengan .... atau meskipun belum terjadi
A. berwenang menguji UU terhadap Undang- D. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
Undang Dasar MK, tidak dianggap bertentangan dengan
B. peraturan perundang-undangan UUD 1945
C. yuridis E. Kata “dapat”dalam pasal 2 ayat (1) UU PTPK,
D. Undang-Undang Dasar lebih merupakan persoalan pelaksanaan
E. Tidak terbatas dengan Undang-Undang Dasar dalam praktik oleh Hakim atau aparat
penegak hukum lainnya, dan bukan
33. Pikiran utama dalam paragraf 2 adalah .... menyangkut inkonstitusionalitas norma
A. frasa “dapat merugikan Keuangan Negara
atau Perekonomian Negara” tidaklah 35. Hal yang dapat disimpulkan dari bacaan di atas
bertentangan dengan hak atas kepastian adalah ....
hukum yang adil sebagaimana dimaksudkan A. kata “dapat” sebelum frasa “merugikan
oleh pasal 28D ayat (1) UUD 1945, sepanjang Keuangan Negara atau Perekonomian
ditafsirkan sesuai dengan tafsiran Mahkamah Negara”, kemudian mengkualifikasikan
di atas (conditionally constitutional) sebagai delik formil, sehingga adanya kerugian
B. faktor kerugian, baik secara nyata atau berupa Negara atau perekonomian negara tidak
kemungkinan, dilihat sebagai hal yang merupakan akibat yang harus nyata
memberatkan atau meringankan dalam B. unsur kerugian negara harus dibuktikan dan
penjatuhan pidana, sebagaimana diuraikan harus dihitung, meskipun sebagai perkiraan
dalam penjelasan pasal 4 UU PTPK atau meskipun belum terjadi
C. kata “dapat” dalam Pasal 2 ayat (1) PTPK, C. berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
lebih merupakan persoalan pelaksanaan MK, tidak dianggap bertentangan dengan
dalam praktik (oleh Hakim atau aparat UUD 1945
penegak hukum lainnya, dan bukan D. untuk dapat dinyatakan bersalah telah
menyangkut konstitusionalitas norma) melakukan tindak pidana korupsi seperti yang
D. pengembalian kerugian negara hanya dapat ditentukan alam Pasal 2 ayat (1) UU PTPK,
dipandang sebagai faktor yang meringankan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara
E. Keuangan Negara atau Perekonomian Negara tidak perlu benar-benar telah menderita
tidak perlu benar-benar telah menderita kerugian
kerugian
Untuk soal nomor 36 – 80, pilihlah satu diantara alternatif jawaban yang disediakan, yang Anda anggap merupakan
jawaban yang paling tepat. Jika dibutuhkan Anda dapat menggunakan bagian yang kosong pada buku soal ini sebagai
buram.
36. Rasio antara X dan Y adalah ¾. Jika rasio antara X 41. 5 < X < 7. Dan 4 < Y < 6, maka ....
+ 3 dan Y + 2 adalah 2/3, maka nilai Y adalah .... A. X > Y
A. -15 B. X < Y
B. 15 C. X = Y
C. -20 D. X = Y - 1
D. 20 E. X dan Y tidak bisa ditentukan
E. -9
𝑎𝑐−𝑏𝑚−𝑎𝑚+𝑏𝑐
37. Jika √𝑥 + √𝑦 = 11 dan √𝑥 - √𝑦 = 3, maka x – y = ... 42. = ...
𝑎𝑚+𝑏𝑚−𝑏𝑐−𝑎𝑐
A. 8 A. -1
B. 9 B. -2
C. 33 C. 0
D. 14 D. 1
E. 66 (𝑚−𝑐)
E.
(𝑚−𝑐)
𝑥 3 𝑧 5 𝑧
39. Banyaknya angka 6 pada bilangan 0 sampai 44. Diketahui = dan = , maka nilai dari adalah
𝑦 7 𝑥 6 𝑦
dengan 100 adalah ....
....
A. 9 3
B. 10 A.
5
5
C. 18 B.
7
D. 20 5
C.
E. 19 14
3
D.
14
6
E.
14
𝑥 2 − 4𝑥 2 𝑦+ 3𝑥 2
40. = ... 45. 2x2 – 4x – 2y2 – 4y = ...
𝑦 4 − 𝑦 3 − 6𝑦 2
𝑥2 A. (2(x+y)) ((x-y)-2)
A. 2
𝑦 B. (2(x-y))-4(x+y)
𝑥 2 (𝑦+1) C. (2(x+y)-2)(x-y)
B.
(𝑦−2)
𝑥 2 (𝑦−1)
D. (2(x+y)) ((x-y)+2)
C. E. (2(x-y)-2)(x-y)
(𝑦+2)
𝑥 2 (𝑦−1)
D. 2
𝑦 (𝑦+2)
𝑥 2 (𝑦+1)
E. 2
𝑦 (𝑦−2)
𝑝−1 52. Jarak kota A dan B adalah 120 km. Jika x = lama
48. Diketahui p adalah bilangan bulat dan p* = , waktu tempuh dari A ke B dengan kecepatan 75
𝑝
Jika x = (2+(-1)*)* dan y = 4* maka .... km/jam, dan y = lama waktu tempuh dari A ke B
A. x + y > 1 dengan kecepatan 30 m/s, maka ....
B. x > y A. x < y
C. x = y B. x = y
D. x < y C. 2x > y
E. hubungan x dan y tidak dapat ditentukan D. Hubungan x dan y tidak dapat ditentukan
49. Diketahui s adalah bilangan bulat positif dan s = r 53. Jika x = jumlah bilangan ganjil antara 11 dan 40
+ 3. Jika x – 2 = (r + 2)(r + 4) dan y = 2(r+4) 2, maka dan y = jumlah bilangan genap antara 11 dan 40,
.... maka ....
A. x < y A. x < y
B. x > y B. x = y
C. x = y C. x < 2y
D. x + y > 1 D. x > y
E. hubungan x dan y tidak dapat ditentukan E. hubungan x dan y tidak dapat ditentukan
55. Budi menjual parcel yang berisi 2 kg mangga, 2 kg 59. Seseorang mengendarai mobil ke tempat kerjanya
jeruk, dan 1 kg anggur dengan harga Rp157.000,-, selama 1 jam dengan jarak 30 km. Jika dia
sedangkan parcel yang berisi 1 kg mangga, 2 kg terlambat berangkat 10 menit, kecepatan yang
jeruk, dan 2 kg anggur dihargai Rp178.000,-. Jika harus digunakan agar sampai ke kantor adalah ....
parcel yang berisi 2 kg mangga, 2 kg jeruk, dan 3 A. 33 km/jam
kg anggur dijual dengan harga Rp247.000,-, B. 36 km/jam
berapa harga parcel yang berisi 2 kg mangga dan 2 C. 35 km/jam
kg anggur? D. 39 km/jam
A. Rp93.000,- E. 40 km/jam
B. Rp114.000,-
C. Rp138.000,-
D. Rp117.000,-
E. Rp159.000,-
56. Si Ani dam Si Budi memiliki perkerjaan sebagai 60. Jika x = luas persegi dengan sisi 25 cm dan y = luas
asisten rumah tangga. Waktu yang dibutuhkan persegi panjang dengan panjang 30 cm dan lebar
oleh Si Ani dalam mencuci piring adalah 30 menit, 20 cm, maka ....
sedangkan waktu yang dibutuhkan oleh Si Budi A. x < y
adalah 60 menit. Jika Si Ani dan Si Budi bekerja B. x = y
bersama-sama dalam mencuci piring tersebut, C. 2x > y
maka waktu yang dibutuhkan adalah .... D. X > y
A. 20 menit E. Hubungan x dan y tidak dapat ditentukan
B. 15 menit
C. 30 menit
D. 45 menit
E. 60 menit
57. Jika x adalah banyaknya bilangan prima yang lebih 61. Dua mobil menuju suatu kota yang berjarak 450
besar dari 21 dan kurang dari 51, sedangkan y km. Kecepatan mobil kedua 15 km/jam lebih
adalah banyaknya bilangan bulat positif yang cepat daripada mobil pertama. Jika waktu
mengandung angka 6 atau merupakan kelipatan 6 perjalanan mobil kedua 1 jam lebih singkat dari
yang kurang dari 36, maka .... waktu perjalanan mobil pertama, berapa km/jam
A. x > y kecepatan yang dipacu mobil pertama?
B. x = y A. 80
C. x < y B. 90
D. x + 2y = 22 C. 95
E. hubungan x dan y tidak dapat ditentukan D. 105
E. 75
63. Tujuh tahun yang lalu, umur ayah sama dengan 68. Selisih dua bilangan adalah 6, dan jika kedua
enam kali umur Budi. Jika tahun depan umur ayah bilangan dijumlahkan hasilnya adalah 32. Berapa
dua lebihnya dari tiga kali umur Budi, berapa selisih dari kuadrat kedua bilangan tersebut?
tahun umur Budi lima tahun yang akan datang? A. 198
A. 13 B. 204
B. 15 C. 216
C. 18 D. 288
D. 17 E. 192
E. 19
64. Seorang pekerja mengecat tembok yang tingginya 69. Seorang siswa memperoleh nilai 92, 94, 86, dan
3 m dan telah sepertiganya selesai. Jika 78 untuk 4 mata pelajaran. Berapa nilai yang
selanjutnya dia mengecat tembok 5 m persegi harus diperoleh untuk mata pelajaran ke lima agar
lagi, dia telah akan selesai mengecat ¾ tembok. dia memperoleh nilai rata-rata 86?
Berapakah panjang tembok itu? A. 86
A. 2 meter B. 87
B. 4 meter C. 88
C. 3 meter D. 90
D. 5 meter E. 89
E. 6 meter
65. Jika r = 331 x 329 – 3302 + 2 dan q = 4102 – 441 x 70. Jika BC : DE = 3 : 5 maka perbandingan luas
409, maka .... segitiga ABC dan ADE adalah ....
A. r > q A. 3 : 5
B. r = q B. 5 : 3
C. r < q C. 9 : 25
D. r = q = 0 D. 6 : 10
E. hubungan r dan q tidak dapat ditentukan E. 25 : 5
66. Hasil uji penggunaan bio fuel menunjukkan bahwa 71. Selisih uang Ani dan Budi adalah 7500. Jika 10%
dengan 5 L minyak jelantah, kendaraan mampu uang Ani diberikan kepada Budi, maka uang Budi
menempuh jarak 60 km. Dengan asumsi medan menjadi 80% uang Ani semula. Berapa jumlah ung
yang dilalui sama, berapa L minyak jelantah yang keduanya?
diperlukan untuk menempuh jarak 150 km? A. 40.850,00
A. 12.5 L B. 48.750,00
B. 10.5 L C. 36.500,00
C. 15 L D. 35.000,00
D. 21 L E. 42.500,00
E. 25 L
Nilai 80 Nilai 50
50% 8%
Nilai 70
14%
Nilai 60
8%
73. Modus dari hasil ujian matematika tersebut 75. Range dari hasil ujian matematika tersebut adalah
adalah .... ....
A. 60 A. 40
B. 80 B. 50
C. 70 C. 45
D. 90 D. 55
E. 100 E. 60
74. Nilai mean (rata-rata) dari hasil ujian matematika 76. Median dari hasil ujian matematika tersebut
tersebut adalah .... adalah ....
A. 77,0 A. 50
B. 76,7 B. 60
C. 78,6 C. 80
D. 78,7 D. 70
E. 78,8 E. 90
78. Rata-rata jumlah pengangguran selama tahun 80. Dibandingkan tahun 2012, pada tahun 2013
2009 – 2013 sebesar ... juta orang. jumlah pengangguran di Indonesia mengalami
A. 7, 72 kenaikan sebesar ... %.
B. 7,79 A. 1,02
C. 7,92 B. 1,19
D. 7,82 C. 2,07
E. 8,02 D. 1,84
E. 2,14
Untuk soal nomor 81 – 90, masing-masing soal merupakan deret yang belum selesai. Selesaikanlah deret-deret
tersebut dengan memilih salah satu alternatif yang disediakan yang Anda anggap paling tepat.
83. 5, 25, 6, 36, 7, 49, ... 87. FAG, GAF, HAI, IAH, ...
A. 9 A. HAL
B. 36 B. HAK
C. 56 C. JAI
D. 64 D. KAL
E. 8 E. JAK
84. 21, 26, 22, 28, 25, 32, ... 88. E, Y, H, U, K, Q, ...
A. 27 A. M, M, P
B. 28 B. M, N, Q
C. 30 C. N, M, P
D. 29 D. N, M, Q
E. 31 E. N, N, P