Struktur Distribusi Lotte Confectionery
Struktur Distribusi Lotte Confectionery
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nim : 2018008480
FAKULTAS EKONOMI
2021
0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................2
PROFIL PERUSAHAAN..........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................6
KAJIAN TEORI........................................................................................................................6
A. MARKETING MIX.......................................................................................................6
B. UNSUR-UNSUR MARKETING MIX..........................................................................7
C. STRATEGI DISTRIBUSI………………....................................................................17
BAB III....................................................................................................................................18
PEMBAHASAN......................................................................................................................18
BAB IV....................................................................................................................................18
KESIMPULAN.......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21
1
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
A. LOTTE CONFECTIONERY
1. Sejarah
LOTTE didirikan pada tahun 1948 dan tahun ini merayakan 67 tahun berdirinya
perusahaan ini. Nama Perusahaan LOTTE berasal dari nama panggilan Lotte tokoh
Charlotte dalam novel "The Sorrows of Young Werther" yang ditulis oleh sastrawan
besar Jerman bernama Johann Wolfgang Von Goethe, dan nama ini digunakan untuk
mewakili visi perusahaan untuk dicintai oleh semua orang.
Saat ini LOTTE tumbuh menjadi produsen permen nomor satu dengan sebutan
"The Sweetheart of Your Mouth" melalui berbagai produk yang kami tawarkan
termasuk permen karet, coklat dan kue. Kami sangat berterima kasih atas dukungan
Anda hingga saat ini. Selain itu, pengelompokkan dan pengembangan bisnis
internasional menyebabkan pengembangan ke berbagai bidang di Jepang dan diawali
oleh Lotteria, terutama di Asia dan Amerika, dan berkembang luas menjadi berbagai
bidang, khususnya dalam industri bahan makanan di Korea Selatan. LOTTE kini
berkembang menjadi perusahaan global yang mempunyai lebih dari 50 anak
perusahaan di Jepang dan luar negeri.
2
Perusahaan itu, meskipun kecil, memberikan dasar untuk keberuntungan pertama
Shin, dan dalam setahun dia telah mengumpulkan cukup modal untuk meluncurkan
perusahaan baru, yang didedikasikan untuk produksi permen karet. Diperkenalkan
oleh tentara Amerika setelah perang, permen karet dengan cepat menjadi populer di
kalangan konsumen Jepang yang ingin merangkul semua hal yang berbau Amerika.
Pada tahun 1948, Shin mendirikan Lotte Co., dengan sepuluh karyawan. Pilihan Shin
atas nama perusahaan berasal dari kekagumannya pada Goethe's Sorrows of Young
Werther, terutama karakter Charlotte. Menggunakan chicle alami, Lotte meluncurkan
sejumlah merek permen karet, termasuk Orange Gum, Lotte Gum, Cowboy Gum,
Mable Gum, dan Baseball Gum yang sangat populer. Perusahaan mendukung
produknya dengan dukungan periklanan yang kuat, menjadi salah satu yang pertama
di Jepang yang mensponsori program televisi, serta tim bisbolnya sendiri dan acara
lainnya, seperti kontes kecantikan. Pada pertengahan 1950-an, perusahaan
mensponsori Tim Ekspedisi Riset Antartika negara itu, mengembangkan permen karet
untuk program pelatihan upaya tersebut. Perusahaan kemudian meluncurkan permen
karet yang dikenal dengan Cool Mint Gum untuk pasar konsumen, pada tahun 1956.
Pada tahun 1964, perusahaan meluncurkan cokelat susu pertamanya, yang disebut
Ghana, mengadaptasi cokelat gaya Swiss untuk selera orang Jepang. Perusahaan
mendukung peluncuran ini dengan kampanye iklan televisi besar-besaran, dengan
tegas memposisikan merek di benak konsumen. Peluncuran tersebut membuka jalan
bagi munculnya Lotte sebagai produsen cokelat nomor satu di Jepang pada akhir abad
ini. Meskipun Lotte telah berhasil menempatkan dirinya di Jepang - negara di mana
etnis selalu menjadi bagian penting dari identitas nasional - Shin tidak meninggalkan
akar Korea-nya. Lotte telah hadir di Korea sejak tahun 1958, membuka pabrik yang
3
memproduksi permen karet dan kembang gula lainnya, serta mi instan, untuk pasar
Korea. Namun, normalisasi hubungan diplomatik antara Jepang dan Korea pada tahun
1965 menghadirkan peluang baru bagi perusahaan.Lotte memutuskan untuk pindah ke
Korea dalam skala penuh, dan pada tahun 1967, perusahaan tersebut mendirikan
operasi khusus untuk Korea Selatan, yang disebut Lotte Confectionery Co.
Namun Shin, mungkin menyadari publisitas negatif yang akan dibawa ke produksi
senjata untuk penjualan kembang gula perusahaan, menolak. Penolakan tersebut
membawa serangkaian kesulitan bagi Lotte Confectionery, yang akhirnya
diselesaikan dengan intervensi langsung dari presiden Park Chung-Hee. Daripada
setuju untuk berinvestasi dalam upaya pertahanan negara, Shin setuju untuk
mentransfer pusat operasi Lotte ke Korea Selatan. Lotte Confectionery sekarang
menjadi inti dari kerajaan Shin yang berkembang; meskipun demikian, Lotte Co. yang
asli dan pasar Jepang tetap menjadi perusahaan penganan terbesar hingga tahun 1990-
an.
Pada 1990-an, Lotte beralih ke pasar yang lebih dekat dengan rumah. Perusahaan
mendirikan anak perusahaan di Thailand pada tahun 1989, di mana ia mulai
4
memproduksi dan mendistribusikan permen dan kembang gula. Pada 1993, Lotte
masuk ke Indonesia dengan meluncurkan anak perusahaan di Jakarta. Hal ini diikuti
dengan pembentukan usaha patungan untuk pasar Cina daratan, yang mendirikan
fasilitas produksi di Beijing pada tahun 1994. Perusahaan memperoleh kendali penuh
atas operasi Cina pada tahun 2005. Filipina menjadi bagian dari kerajaan Lotte pada
tahun 1995, dengan peluncuran anak perusahaan penjualan dan distribusi di Manila.
Satu tahun kemudian, perusahaan juga menambah operasi produksi dan penjualan di
Ho Chi Minh, Vietnam.
Lotte memperluas operasi makanan penutup beku pada tahun 2002, membentuk
usaha patungan dengan Produk Susu Merek Salju yang bermasalah, kemudian terlibat
dalam skandal pelabelan daging sapi. Usaha patungan, Lotte Snow Co., dimiliki 80
persen oleh Lotte, dan meluncurkan produksi produk es krim bermerek Snow. Pada
tahun 2005, perusahaan tersebut memperluas operasinya di China, membeli kendali
atas Jinhu Shipin yang berbasis di Qingdao. Langkah itu dipandang sebagai bagian
dari strategi grup untuk menjadi grup penganan utama dalam skala global. Lotte tetap
dikendalikan oleh Shin Kyuk-ho, diikuti oleh anak-anaknya dan anggota keluarga
lainnya. Dalam waktu kurang dari 60 tahun, Shin telah membangun Lotte dari
produsen permen karet kecil menjadi salah satu grup kembang gula top dunia. Pada
12 Oktober 2017, Lotte Confectionery mengumumkan bahwa perusahaan telah
dipisahkan untuk membentuk Lotte Corporation sebagai perusahaan induk.
5
6
2. Produk Lotte Confectionery
a. Biscuit
b. Es krim
c. Supplement Kesehatan
7
8
BAB II
KAJIAN TEORI
9
Secara umum strategi pemasaran jasa pendidikan diterapkan dalam konteks
lembaga pendidikan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran
eksternal, tapi juga pemasaran internal untuk memotivasi dosen/guru atau karyawan
administrasi dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian penyedia jasa.
Pemasaran dalam bidang pendidikan menghasilkan kepuasan peserta didik serta
kesejahteraan stakeholder lembaga pendidikan dalam jangka panjang sebagai kunci
memperoleh profit.
2) Unsur-unsur product
Produk jasa terdiri atas produk inti dan serangkaian elemen tambahan.
Produk inti yang menjawab kebutuhan primer para pelanggan, dan
serangkaian elemen tambahan (supplementary service elements) yang secara
bersamaan memperkuat nilai tambah produk, untuk membantu para pelanggan
untuk menggunakan produk inti secara lebih efektif.
10
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani total produk menunjukkan adanya
kesempatan untuk menyediakan nilai tambah bagi konsumen. Nilai
ditambahkan melalui penciptaan nama merek yang kuat. Menurut Lehmann
dan Winer yang tertulis dalam buku Lupiyoadi dan Hamdani bahwa, penilaian
konsumen atas merek dibagi menjadi tiga unsur dasar, yaitu:
11
(4) Perluasan lini produk
(5) Perbaikan produk
(6) Perubahan gaya.
Daya saing produk tentu saja akan sangat ditentukan oleh harga jual
produksinya. Biaya produksi sangat berkaitan dengan teknologi atau fasilitas
yang digunakan dalam proses produksi. Produk harus mampu memenuhi
kebutuhan riil konsumen. Apabila produk tersebut benar-benar memenuhi
kebutuhan riil konsumen, maka produk tersebut menjadi produk yang berhasil.
Produk yang terdiversifkasi serta beraneka ragam, akan membentuk citra
positif terhadap perusahaan atau korporasi. Selain itu, hak paten juga perlu
dilakukan korporasi atau perusahaan untuk melindungi atau memberi kekuatan
pada produk
b. Price (Harga)
1) Pengertian Price (harga)
12
tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan
memuaskan konsumen (satisfaction). Value adalah nilai suatu produk untuk
ditukarkan dengan produk lain. Nilai dapat dilihat dalam situasi barter, akan
tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga. Jadi,
harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.
Secara singkat, menurut Kotler (1996) yang ditulis dalam buku Buchari
Alma prinsip-prinsip penetapan harga adalah sebagai berikut. (
13
pertimbangan atas tujuan penentuan harga itu sendiri. Adapun tujuan-tujuan
tersebut menurut Adrian Payne yang ditulis dalam buku Lupiyoadi dan
Hamdani antara lain:
(1) Bertahan
Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan yang
meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar
yang tidak menguntungkan. Usaha ini demi kelangsungan perusahaan.
(2) Memaksimalkan laba
Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode
tertentu.
(3) Memaksimalkan penjualan
Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan
melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
(4) Gengsi/Prestis
Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memosisikan jasa
perusahaan tersebut sebagai jasa yang eksklusif.
(5) Pengembalian atas eksklusif
Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas
investasi yang diinginkan.
Zeithalm dan Bitner dalam buku Buchari Alma menjelaskan tiga dasar
penetapan harga yang biasanya digunakan dalam menentukan harga, yaitu :
14
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga jasa adalah
sebagai berikut :
15
Penyampaian jasa juga dapat dilakukan melalui organisasi maupun orang lain.
Dalam penyampaian jasa, ada tiga pihak yang terlibat yaitu, penyedia jasa,
perantara, dan konsumen.
16
Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan
mengenai di mana operasi dan stafnya akan dilokasikan. Yang paling penting
dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat. Terdapat tiga macam
tipe interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan, yang berhubungan dengan
pemilihan lokasi, yaitu:
Promosi merupakan salah satu jenis komunikasi yang sering dipakai oleh
pemasar. Sebagai salah satu elemen bauran promosi, promosi penjualan
merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi produk. Definisi promosi
penjualan menurut American Marketing Association (AMA), yang dikutip
dari buku Sutisna adalah “Sales promotion is media and non media marketing
pressure applied for a predetermined, limited period of time in order to
stimulate trial, increase consumer demand, or improve product quality.” Dari
definisi di atas menunjukkan bahwa, promosi merupakan upaya pemasaran
yang bersifat media dan non media untuk merangsang coba-coba dari
konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki
kualitas produk.
2) Tujuan promosi
17
Promosi bertujuan untuk memberikan informasi dan meyakinkan
konsumen akan manfaat produk tersebut. Promosi menurut Saladin dan
Oesman yang dikutip dalam buku Buchari Alma dan Hurriyati adalah suatu
komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah
sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi
mengenal, sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.
3) Elemen-elemen promosi
Seperti yang dikatakan oleh Philip Kotler dan Gary Armstrong (1991:432)
dalam buku Alma, bahwa elemen promosi ada 4, yaitu:
(1) Advertising dirumuskan sebagai berita tentang barang dan jasa oleh
John D. Burke (1980:9). Sedangkan definisi advertising menurut Burke
adalah penyampaian pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada
masyarakat melalui caracara yang persuasive, dan bertujuan untuk
menjual barang, jasa, atau ide.
(2) Sales promotion menurut Kotler dan Armstrong adalah “sales
promotion consists of short term incentive to encourage purchase or
sales of a product or service”. Salles promotion mengajak konsumen
agar membeli sekarang yang ditawarkan.
(3) Public relation artinya good relation, agar masyarakat memiliki image
yang baik terhadap perusahaan. Melalui public relation dapat
membentuk pandangan baik dan mencegah berita-berita tidak baik dari
masyarakat.
(4) Personal selling adalah “oral presentation in a conversation with one
or more prospective customers for the purpose of makin sales”. Cara
penjualan personal selling adalah cara yang unik, tidak mudah diulang,
dapat menciptakan two ways communication antara ide yang berlainan
antara penjual dan pembeli. Cara ini adalah satu-satunya yang dapat
menggugah hati pembeli dengan segera, dan pada lokasi dan waktu itu
juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan membeli.
18
(1) Iklan (advertising)
(2) Penjualan perorangan (personel selling)
(3) Promosi penjualan (sales promotion)
(4) Hubungan masyarakat (public relation)
(5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)
(6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail).
C. Strategi Distribusi
Strategi distribusi (distribution strategy) adalah bagian dari strategi pemasaran
yang berkaitan dengan upaya produsen agar produk sampai ke perantara dan
pelanggan akhir. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa konsumen menemukan
produk mereka dalam jumlah yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat. tiga jenis
pendekatan distribusi yang umum suatu perusahaan yaitu :
a. Distribusi intensif : perusahaan mendistribusikan produk ke sebanyak
mungkin tempat atau outlet melalui berbagai distributor.
b. Distribusi eksklusif : perusahaan memberi hak eksklusi kepada beberapa
dealer tertentu untuk mendistribusikan produk perusahaan di dalam wilayah
mereka.
c. Distribusi selektif : perusahaan memilih untuk mendistribusikan produknya
secara selektif melalui beberapa distributor.
19
BAB III
PEMBAHASAN
LOTTE Confectionery Co., Ltd. (berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan) adalah
produsen confectionery umum. Pada bulan Januari 2010, LOTTE Confectionery mulai
mengoperasikan “Pusat Distribusi Gwangmyeong” di Kota Gwangmyeong, yang terletak di
sebelah barat daya Seoul. Sebagai bagian dari rencana distribusi yang terintegrasi, perusahaan
ini menggabungkan distribusi barang-barang kering dan beku dari beberapa pusat berskala
kecil dan menengah menjadi satu distribusi. Untuk memenuhi permintaan pengecer dengan
meningkatnya volume produk, perusahaan ini membangun sistem distribusi otomatis yang
sangat tinggi. Perubahan ini mengurangi beban kerja dan biaya tenaga kerja secara drastis.
Seluruh grup LOTTE bekerja sama dalam mewujudkan pusat ini menjadi kenyataan. Pusat
ini dibangun oleh LOTTE Engineering & Construction Co., Ltd., dan dijalankan oleh LOTTE
Logistics Corp.
Barang kering yang diterima disimpan di AS/RS beban unit. Kemudian, barang ini
diambil oleh pengiriman yang menggunakan palet atau pengiriman yang menggunakan peti,
tergantung pada volume atau unit pengiriman. Pengiriman yang menggunakan palet memiliki
20
dua jalur. Di satu jalur, produk diambil dari AS/RS beban unit dan diangkut ke konveyor oleh
STV untuk pengiriman. Di jalur lain, produk dikirim melalui pengubah palet dan mesin
pembungkus.
Dalam pengiriman yang menggunakan peti, beberapa barang diambil secara otomatis
oleh peti dengan depalletizer, sedangkan lainnya diambil menggunakan tangan setelah
diambil dari AS/RS beban unit. Di kedua jalur ini, produk yang diambil oleh peti dari palet
disimpan sementara di AS/RS beban mini. Kemudian, barang ini diambil dari AS/RS beban
mini sesuai dengan pesanan pengiriman, disortir melalui SFN dan dikirim ke destinasi
terakhir. Barang beku termasuk es krim disimpan di AS/RS beban unit dan Mobile Rack di
lantai lima. Produk harus sering dikirim dan disimpan dalam Mobile Rack. Suhu di dalam
area operasi adalah -5 °C (23 °F). Di dalam AS/RS beban unit dan suhu dari Mobile Rack
adalah -35 °C (-31 °F) guna mempertahankan kualitas produk.
Pusat baru yang terintegrasi dan tersistem memiliki kemampuan proses yang sama
tingginya dengan beberapa pusat lain. Pusat baru ini mencakup 60% dari volume produk di
area metropolitan Seoul. Pengiriman ke pusat distribusi lain dijadwalkan pada waktu yang
telah ditentukan sekali dalam sehari. Pusat ini ditujukan hanya untuk pengecer, dimana ini
adalah yang pertama bagi perusahaan. Otomatisasi pusat baru ini diharapkan dapat
menghasilkan pengurangan biaya secara signifikan dengan biaya tenaga kerja yang lebih
rendah, proses batch produk dan pengiriman koleksi secara efisien. Pusat baru ini juga
mengoptimalkan inventaris dengan mengelola informasi yang akurat melalui kontrol
komputer.
21
BAB IV
KESIMPULAN
Perdagangan internasional sendiri memiliki peran yang cukup penting dalam kegiatan
bernegara di zaman sekarang. Dengan adanya perdagangan internasional, aktivitas jual beli
tidak hanya terlepas di domestik saja. Hal tersebut pun akan lebih menguntungkan pihak-
pihak yang terlibat dalam perdagangan seperti negara, perusahaan, atau perorangan karena
pasar yang perekonomian yang dilakukan lebih luas. Manfaat perdagangan internasional
lainnya yang bisa diambil adalah hubungan antar negara yang melakukan perdagangan baik
itu bilateral maupun multilateral akan lebih erat.
Strategi distribusi (distribution strategy) adalah bagian dari strategi pemasaran yang
berkaitan dengan upaya produsen agar produk sampai ke perantara dan pelanggan akhir.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa konsumen menemukan produk mereka dalam
jumlah yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Lotte_Confectionery&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev
=search
https://www.daifuku.com/id/solution/casestudy/lotte/
https://repository.unsri.ac.id/14550/1/jembatan__-_tahun_2013_suhartini_karim.pdf
23