0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
116 tayangan9 halaman

Kekuasaan Vertikal Dan Horizontal Negara Federal

Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan federal di Jerman yang menerapkan prinsip pembagian kekuasaan secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, kekuasaan dibagi antara pemerintah federal dan pemerintah 16 negara bagian. Sedangkan secara horizontal, kekuasaan dibagi ke dalam tiga cabang kekuasaan yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif untuk saling mengawasi. Sistem ini bertujuan mencegah dominasi satu

Diunggah oleh

Rachel
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
116 tayangan9 halaman

Kekuasaan Vertikal Dan Horizontal Negara Federal

Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan federal di Jerman yang menerapkan prinsip pembagian kekuasaan secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, kekuasaan dibagi antara pemerintah federal dan pemerintah 16 negara bagian. Sedangkan secara horizontal, kekuasaan dibagi ke dalam tiga cabang kekuasaan yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif untuk saling mengawasi. Sistem ini bertujuan mencegah dominasi satu

Diunggah oleh

Rachel
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 9

Kekuasaan Vertikal dan Horizontal:

Kesejajaran Trias Politica dalam Dominasi Sistem Republik Parlementer

A blessing in disguise antara hubungan sengit yang dihadapi oleh dua kubu Jerman yang
terpecah akibat dari hura-hura Perang Dunia II yaitu Jerman Timur dengan haluan dan
pandangan sosialis-komunisnya dan Jerman Barat yang berhaluan dan berpandangan liberal-
kapitalis menggambarkan dengan tepat kondisi kepemerintahan Jerman saat diberlakukannya
perjanjian untuk melakukan reunifikasi. Perjanjian yang menjadi cikal-bakal terbentuknya
Jerman yang padu ini dikenal dengan Perjanjian Dua Plus Empat yang dihadiri oleh dua kubu
Jerman dan empat perwakilan sekutu; Inggris, Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Perancis.

Perjanjian Dua Plus Empat yang ditandatangani pada 12 September 1990 di Moskwa
didasari atas usul James Baker, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan bukan tanpa alasan
Baker mengusulkan perundingan dan perjanjian ini kepada Mikhail Gorbachev selaku
pemimpin Uni Soviet. Hal tersebut menanggapi keadaan masyarakat Jerman Timur yang
melakukan demonstrasi karena krisis ekonomi yang dihadapi kala itu, serta gagalnya kebijakan
glasnost (transparansi atau keterbukaan) dan perestroika (rekonstruksi politik-ekonomi) yang
hanya menimbulkan adanya akulturasi budaya liberal dan kapitalisasi seperti kenaikan harga
yang menguntungkan pemerintah tetapi di satu sisi memberatkan masyarakat meskipun pasar
bebas sudah diperkenalkan secara luas.

Namun, mungkinkah dua negara yang berbeda ideologi bersatu menjadi negara yang
berdiri kokoh dalam satu negara yang tunggal dan kesatuan yang utuh, hingga membuat sejarah
baru bagi masyarakatnya? Sebagai penanda, peristiwa The Fall of Berlin Wall pada 9
November 1989 menjadi langkah awal sejarah bersatunya Jerman yang padu, yang mana 11
bulan setelah peristiwa tersebut tepatnya pada 3 Oktober 1990, secara resmi lahirlah Republik
Federasi Jerman atau dalam bahasa Jerman disebut dengan Bundesrepublik Deutschland yang
sekaligus juga menjadi awal perjanjian yang menghasilkan Perjanjian Penyatuan Politik,
Pemerintah, dan Hukum.

Dalam Hukum Dasar Republik Federasi Jerman atau Grundgesetz für die
Bundesrepublik Deutschland Pasal 79 Ayat 3 yang berbunyi1:

1
https://fk2h.ukm.unej.ac.id/2021/11/11/implikasi-dan-implementasi-amandemen-konstitusi-suatu-
perbandingan-amandemen-konstitusi-indonesia-dengan-
jerman/#:~:text=Pada%20Pasal%2079%20ayat%20 diakses pada 12 Januari 2023
“(3) Eine Änderung dieses Grundgesetzes, durch welche die Gliederung des
Bundes in Länder, die grundsätzliche Mitwirkung der Länder bei der Gesetzgebung
oder die in den Artikeln 1 und 20 niedergelegten Grundsätze berührt werden, ist
unzulässig.”2

menyatakan bahwa tidak dapat dilakukannya amandemen yang memengaruhi pembagian


federasi menjadi lander. Dalam keputusan bentuk negaranya, secara langsung Hukum Dasar
Republik Federasi Jerman mendeklarasikan negaranya sebagai negara federasi sekaligus
melarang bentuk aktivitas apapun yang dapat mengubah sifat federalismenya berlandaskan atas
dasar dan tujuan menghindari munculnya kembali kepemimpinan dan pemerintahan yang
bersifat unitarisme dan totaliter.3

Federalisme menurut K.C. Wheare dalam Federal Government diartikan sebagai


prinsip kekuasaan yang dibagi sedemikian rupa antara pemerintah federal dan pemerintah
negara bagian dengan fokus bidang-bidang tertentu adalah bebas antara satu sama lain (K.C.
Wheare, Federal Government (New York: Oxford University Press, 1964))4.

Dalam praktik pemerintahannya, Republik Federasi Jerman menerapkan sistem


Republik Parlementer yang mana kepala negaranya dipimpin oleh seorang presiden dan kepala
pemerintahannya dipimpin oleh seorang kanselir. Menurut (Syafiie, 2011) sistem parlementer
bertujuan mengawasi lembaga eksekutif oleh lembaga legislatif, sehingga kekuasaan parlemen
lebih mendominasi dibandingkan lembaga eksekutif, 5 yang mana secara praktikal Dewan
Menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Selain itu, terdapatnya ketentuan bahwa lembaga
eksekutif bertanggung jawab kepada lembaga legislatif membuatnya dapat dijatuhkan melalui
mosi tidak percaya oleh legislatif. Sederhananya, parlemen dalam suatu badan legislatif
memiliki kekuasaan dan supremasi yang mendominasi atas kontrol dan jalannya
kepemerintahan di suatu negara.

2
https://www.gesetze-im-internet.de/gg/art_79.html diakses pada 12 Januari 2023
3 Prof. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama.
4 Prof. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama.
5
Prof. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama.
Untuk menciptakan balance of power di tengah-tengah peraturan negara bagian dan
mencegah wewenang parlemen mendominasi, maka dibagilah kekuasaan sesuai dengan
ranahnya masing-masing yang dapat ditinjau dari sifatnya, yaitu vertikal maupun horizontal.

Secara vertikal, bukti konkret pembagian kekuasaan berdasarkan hierarki tingkatannya


ditandai oleh pembagian kekuasaan yang didasari atas aspek teritorial atau menurut Carl J.
Friedrich istilah ini disebut territorial division of power. 6 Republik Federasi Jerman kini
memiliki 16 Negara Bagian (Bundesländer) yang mana setiap negara bagian masing-
masingnya diberikan otonomi penuh kecuali di bidang-bidang nasional tertentu yang
menyangkut pertahanan dan keamanan, kebijakan politik luar negeri, serta keuangan nasional
yang berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Pusat (Bundesregierung).

Pembagian kekuasaan vertikal di Republik Federasi Jerman tercermin dalam hubungan


antara pemerintah federal (Bund) dan pemerintah negara bagian (Länder). Pemerintah federal
selayaknya pemerintah pusat memiliki kekuasaan penuh atas nama negara bagian yang mana
tujuannya mempertahankan sifat regional sekaligus memberikan otonomi penuh kepada setiap
negara-negara bagian.

Mengacu pada sistem pemerintahannya yang parlementer sehingga membuat legislatif


memiliki dominasi yang besar, dalam praktiknya vertikalnya sendiri menurut F. Isjwara dalam
Pengantar Ilmu Politik wewenang legislatif negara federal dibagi menjadi dua di antaranya
badan legislatif pusat (federal) yang disebut Bundestag dan badan legislatif negara bagian yang
disebut Landtag.

Adapun wewenang dari Bundestag atau lembaga legislatif pemerintah federal yaitu
mengemban kebijakan dan hubungan luar negeri, legislasi umum, keuangan dan standar uang
negara, imigrasi dan kewarganegaraan, keamanan dan pertahanan, serta agenda negara federal
lainnya yang sifatnya umum di bawah naungan dan tanggung jawab Kanselir atau Perdana
Menteri bersama kabinetnya yang berwenang secara legal atas pelaksanaan kebijakan nasional
yang sifatnya umum.

Landtag yaitu lembaga legislatif atau parlemen negara bagian pun memiliki wewenang
dan otonomi tersendiri yang lebih terperinci dan eksklusif dalam agenda kepemerintahannya,
seperti kekuasaan dan kebijakan dalam ranah kepolisian regional, pendidikan, perencanaan

6 Prof. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama.
regional; perumahan umum, kesehatan, peraturan hukum regional (selayaknya peraturan
daerah), hingga sosial-ekonomi regional yang berada di luar yurisdiksi pemerintah federal.
Terdapat 16 negara bagian di Republik Federasi Jerman yang masing-masingnya memiliki
pemerintahan parlemen atau landtag sendiri. Segala roda pemerintahan negara bagian dipimpin
di bawah naungan seorang Ministerpräsident yang dipilih melalui landtag.

Selain lembaga legislatif, Hans Kelsen mengemukakan suatu pernyataan

“In the federal state it is not only the legislative competence that is devided
between the federation and the component states, but also the judicial and the
administrative competence”7

yang mana menunjukkan bahwa dalam negara federal tidak hanya wewenang legislatif yang
bersifat vertikal namun juga wewenang eksekutif dan administratif. Adanya pemisahan
ekskutif seperti Kanselir di tingkat federal dan Ministerpräsident di tingkat negara bagian,
maupun di bidang yudikatif dan administratif sudah menunjukkan adanya pembagian
kekuasaan secara vertikal. 8

Meskipun memiliki hierarki, dalam aspek kerja sama pemerintah federal dan negara
bagian melaksanakan Konferensi Pemerintah Federal-Negara Bagian (Deutsche Bundesrat)
yang tujuannya mencapai koordinasi searah dalam mengadakan kebijakan publik dan
memengaruhi kedua tingkat pemerintahan. Tidak hanya itu, pemerintah federal juga memberi
suntikan dana dan subsidi kepada negara bagian untuk mendukung realisasi dan pelaksanaan
kebijakan nasional, dan negara bagian juga memiliki otonomi dan kebijakan fiskal tertentu.

Dalam pembagian kekuasaan secara horizontal, sistem pemerintahan membagj


kekuasaan dalam fungsi-fungsi pemerintahan yang bersifat setara yaitu saling mengawasi
kinerja masing-masing lembaga; legislatif, eksekutif, dan yudikatif dengan menggunakan
prinsip Trias Politica yang esensinya adalah mencegah terjadinya kesewenang-wenangan
kekuasaan atas dasar hak.

Pada lembaga eksekutif, kewenangan diemban oleh Presiden Federal (Bundeskabinet),


Kanselir Federal (Bundeskanzler) beserta Kabinet Federal (Bundespresident) di ranah negara
federal. Pada ranah negara bagian, kewenangan eksekutif diemban oleh Ministerpräsident atau

7
Prof. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama.
8 Prof. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama.
Menteri Presiden yang setara dengan Gubernur dan Bürgermeister atau walikota tingkat
kotamadya .

Presiden Federal sebagai kepala negara secara yuridis berwenang menjadi perwakilan
negara dalam setiap agenda luar negeri dan hubungan internasional, mengangkat Duta Besar,
mengangkat anggota pemerintah dan pejabat tinggi, mengangkat hakim, mencalonkan kanselir,
serta mengawasi proses RUU dengan Konstitusi sebelumnya diumumkan dalam Lembaran
Negara Federal (Lembaran Negara merupakan media pengumuman/pengundangan peraturan
perundang-undangan). 9 Presiden sebagai kepala negara dipilih melalui Majelis Federal
(Bundesversammlung; lembaga legislatif yang khusus bersidang untuk memilih Presiden dan
anggotanya terdiri dari seluruh anggota Parlemen Federal (Bundestag)).

Kanselir Federal sebagai eksekutif dimandatkan oleh Presiden Federal namun


keputusan menjabat atau tidak dipengaruhi oleh suara pemilihan Bundestag atau lembaga
parlemen federal; legislatif. Kanselir Federal sebagai kepala kepemerintahan memiliki
wewenang untuk mengatur efektivitas kebijakan pemerintah dan memegang seluruh kerangka
serta alur agenda kepemerintahan. Kanselir Federal juga memiliki wewenang untuk
membentuk kabinetnya sendiri.

Menteri Presiden atau Ministerpräsident sebagai Gubernur di tingkat negara bagian


atau kota memegang tanggung jawab kepemerintahan dan administrasi seperti koordinasi,
eksekusi, pengawasan, hingga menjadi perwakilan negara bagian. Ministerpräsident adalah
dipilih oleh landtag atau parlemen negara bagian. Bürgermeister atau “walikota” dalam
pemerintahan kota madya memiliki tugas selayaknya Ministerpräsident namun di tingkat kota
madya, sebagai contoh adalah mengawasi produksi pertanian kota madya.

Pada lembaga legislatifnya, Republik Federasi Jerman mengadopsi sistem bikameral


yaitu praktik pemerintahan pada badan legislatif yang menggunakan dua kamar parlemen.
Adapun dua kamar tersebut terdiri atas Parlemen Federal yang selanjutnya akan disebut
Bundestag dan Majelis Federal yang selanjutnya akan disebut Bundesrat. Bundestag pada saat
ini diketahui menyediakan 630 kursi yang mana setiap anggotanya dipilih melalui pemilu
langsung oleh masyarakatnya dengan masa bakti anggota berdurasi 4 tahun. Bundesrat
menyediakan 69 kursi yang diduduki oleh pemerintah negara-negara bagian dan pemilihan
suara diberikan dengan sistem blok. Pada lembaga legislatif negara bagian, parlemen disebut

9
https://www.researchgate.net/publication/318651244_Apa_dan_Bagaimana_Lembaran_Negara_Rep
ublik_Indonesia diakses pada 12 Januari 2023
dengan landtag. Kewenangan lembaga ini baik di tingkat federal maupun negara bagian
memiliki esensi yang sama, yaitu membuat perundang-undangan hingga mengawasi jalan
pemerintahan yang melaksanakan kebijakan publik seefektif mungkin. Namun, pengecualian
terhadap Bundestag, lembaga ini memiliki wewenang tersendiri untuk memilih Kanselir
Federal.

Pada lembaga yudikatif, Republik Federasi Jerman pada negara federal memiliki
Mahkamah Konstitusi Federal (Bundesverfassungsgericht) yang berperan melaksanakan
penerapan dan penegakkan konstitusi negara yang mana mencakup pengawasan atas
pelaksanaan undang-undang dan konstitusi, hingga mencabut undang-undang yang dianggap
tidak sejalan dengan Konstitusi yang berlaku. Selain Bundesverfassungsgericht juga terdapat
Mahkamah Agung Federal (Bundesgerichtshof) yang menegakkan konstitusi pada ranah
hukum umum pidana, perdata, dan administratif. Pada negara bagian, lembaga yudikatif ini
disebut Landgericht yang mana menampung pengajuan pengadilan banding tingkat rendah dan
Amtsgericht yang merupakan pengadilan tingkat pertama negara bagian yang mengusut
perkara pidana yang lebih kecil.

Konsep federalisme yang sifatnya desentralisasi dan memberikan otonomi untuk


negara bagiannya masing-masing tidak menutup kemungkinan akan adanya kecenderungan
separatisme, namun Republik Federasi Jerman telah menjadi bukti empiris bahwa dengan
otonominya sendiri, negara-negara bagian dapat berkembang secara mandiri dan independen.
Melalui kesepakatan negara-negara bagian pun kedaulatan negara federal dapat digenggam
membentuk negara yang kokoh. Republik Federasi Jerman juga telah menerapkan hierarki
kekuasaan tanpa meninggalkan poin penting Trias Politica, sekaligus menekan dan mencegah
politik totaliter di negaranya. Republik Federasi Jerman dengan sangat bijak telah mengambil
moral atas sejarah yang telah mereka cetak.

“Yes, there were times I’m sure you knew

When I bit off more than I could chew

But through it all, when there was doubt

I ate it up and spit it out

I faced it all and I stood tall and did it my way”


Jika kembali pada 1990, sebait lirik di atas merepresentasikan keadaan kepemerintahan
kala itu, berdiri dari sudut pandang Mikhail Gorbachev, akan ada begitu banyak ego dan dignity
yang dikorbankan untuk sekadar melihat negara dan masyarakatnya sejahtera. Namun, yang
dilakukannya telah melewati apa yang diharapkan dan menjadi solusi atas cita-citanya hingga
mampu melahirkan negara berdigdaya yang maju serta berpengaruh baik dari segi industri
hingga teknologinya. Terlepas dari kegagalan pemerintah dan kerelaan untuk melepas
kemegahan Uni Soviet, Republik Federasi Jerman telah menjadi hadiah manis dari segala
pengorbanan tersebut.
Daftar Pustaka

Prof. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia.
Pustaka Utama.

KEMENLU. 2018. “Country Profile : Republik Federasi Jerman” diakses pada 12


Januari 2023 dari https://kemlu.go.id/berlin/id/read/jerman/1294/etc-menu

Britannica, The Editors of Encyclopaedia. "German reunification". Encyclopedia


Britannica diakses pada 12 Januari 2023 dari https://www.britannica.com/topic/German-
reunification

Muhamad Ghifari Fardhana Bahar. 2023. Implikasi dan Implementasi Amandemen


Konstitusi: Suatu Perbandingan Amandemen Konstitusi Indonesia dengan Jerman diakses
pada 13 Januari 2023 dari https://fk2h.ukm.unej.ac.id/2021/11/11/implikasi-dan-
implementasi-amandemen-konstitusi-suatu-perbandingan-amandemen-konstitusi-indonesia-
dengan-jerman/#:~:text=Pada%20Pasal%2079%20ayat%20

Anangkota, Muliadi. 2017. KLASIFIKASI SISTEM PEMERINTAHAN (Perspektif


Pemerintahan Modern Kekinian) diakses pada 13 Januari 2023 dari
https://www.researchgate.net/publication/323760490_KLASIFIKASI_SISTEM_PEMERINT
AHAN_Perspektif_Pemerintahan_Modern_Kekinian

Kontributor Wikipedia. 2022. Amtsgericht dalam Wikipedia diakses pada 14 Januari


dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/Amtsgericht

Kontributor Wikipedia. 2021. Bundesverfassungsgericht dalam Wikipedia diakses


pada 14 Januari dari https://de.m.wikipedia.org/wiki/Bundesverfassungsgericht

Kontributor Wikipedia. 2022. Bundesgerichtshof dalam Wikipedia diakses pada 14


Januari dari https://de.m.wikipedia.org/wiki/Bundesgerichtshof

Kontributor Wikipedia. 2022. Amtsgericht dalam Wikipedia diakses pada 14 Januari


dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/Amtsgericht
Kontributor Wikipedia. 2023. Ministerpräsident dalam Wikipedia diakses pada 14
Januari dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ministerpräsident

Kontributor Wikipedia. 2022. Burgomaster dalam Wikipedia diakses pada 14 Januari


dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/Burgomaster

Kontributor Wikipedia. 2022. Electoral System of Germany dalam Wikipedia diakses


pada 14 Januari dari https://en.wikipedia.org/wiki/Electoral_system_of_Germany

Kontributor Wikipedia. 2022. German Bundesrat dalam Wikipedia diakses pada 14


Januari dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/German_Bundesrat

Anda mungkin juga menyukai