Laporan Akreditasi Puskesmas
Laporan Akreditasi Puskesmas
Dosen Pengampu:
dr. Chreisye K.F. Mandagi, MPH
OLEH:
Ni Kadek Purnama Sari
NIM. 20111101031
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Data Terkini.........................................................................................................4
C. Kebijakan Terkait................................................................................................7
D. Penanganan Masalah...........................................................................................9
E. Penutup..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
2
A. Latar Belakang
3
oleh pemerintah. Akreditasi adalah proses formal yang melibatkan
penilaian dan pengakuan dari lembaga akreditasi yang berwenang terhadap
Puskesmas. Dalam proses ini, aspek-aspek penting dari pelayanan
kesehatan, seperti kualitas, keamanan, dan kepatuhan terhadap regulasi,
dievaluasi. Akreditasi seharusnya menjadi alat yang efektif untuk
memastikan bahwa Puskesmas memberikan layanan kesehatan yang
terbaik kepada masyarakat.
Namun, meskipun tujuan program akreditasi ini sangat mulia,
dalam implementasinya, banyak Puskesmas di Indonesia mengalami
berbagai permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Adanya
permasalahan dalam sistem akreditasi Puskesmas tidak hanya dapat
berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat, tetapi juga dapat mempengaruhi efisiensi operasional
Puskesmas, serta menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan
akuntabilitas dalam manajemen kesehatan.
B. Data Terkini
https://radarmalang.jawapos.com/kota-batu/811092185/ternyata-
puskesmas-di-batu-belum-ada-yang-terakreditasi-paripurna
Data terkini yang diperoleh dari informasi di atas menunjukkan
bahwa Kota Batu di Indonesia menghadapi tantangan terkait dengan
akreditasi Puskesmas. Saat ini, Kota Batu belum memiliki satupun
Puskesmas yang telah mencapai akreditasi paripurna, meskipun ada lima
Puskesmas yang beroperasi di wilayah tersebut. Fakta ini mencerminkan
permasalahan nyata dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan
kepada masyarakat di Kota Batu. Pengelolaan Puskesmas yang efisien dan
layanan kesehatan yang berkualitas menjadi tujuan yang sangat penting
dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Akreditasi Puskesmas
seharusnya menjadi salah satu alat untuk memastikan bahwa Puskesmas
memenuhi standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
4
Namun, dalam konteks Kota Batu, masih banyak perjalanan yang harus
diupayakan untuk mencapai tujuan ini.
Dalam laporan tersebut, diungkapkan bahwa baru satu dari lima
Puskesmas di Kota Batu, yaitu Puskesmas Beji, yang telah mencapai
akreditasi utama. Sementara empat Puskesmas lainnya memegang
akreditasi madya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tingkatan yang
berbeda dalam kualitas dan kelayakan antara Puskesmas satu dengan yang
lain. Meskipun begitu, Aries Agung Paewai, Penjabat Wali Kota Batu,
memberikan apresiasi terhadap Puskesmas di Batu atas keramahan
pelayanan yang mereka berikan kepada masyarakat. Namun, keramahan
pelayanan saja tidak cukup untuk mencapai akreditasi paripurna. Dalam
konteks ini, perlu diperhatikan beberapa aspek penting yang perlu
ditingkatkan. Dari pernyataan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai,
disebutkan bahwa salah satu aspek yang perlu diperbaiki adalah
kebersihan dan penataan ruang di Puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa
aspek lingkungan fisik dan sanitasi perlu mendapatkan perhatian serius
dalam upaya peningkatan kualitas Puskesmas.
Selain itu, kepala Dinkes Kota Batu, drg Kartika Trisulandari,
menjelaskan bahwa akreditasi Puskesmas penting dalam meningkatkan
mutu layanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini mencakup disiplin
dalam pencatatan dan pelaporan, fokus pada pasien, dan berbagai aspek
lain yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Dikemukakan bahwa Puskesmas di Batu telah berupaya untuk
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan kualitas sarana serta
prasarana. Perlu dicatat bahwa akreditasi Puskesmas tidak hanya menjadi
masalah di Kota Batu, tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia.
Akreditasi adalah upaya yang kompleks yang mencakup berbagai aspek,
termasuk sumber daya manusia, sarana dan prasarana, administrasi, dan
kualitas layanan kesehatan. Tantangan tersebut tidak hanya terkait dengan
faktor internal, seperti manajemen dan SDM di Puskesmas, tetapi juga
5
dengan faktor eksternal, seperti kebijakan pemerintah dan alokasi
anggaran.
Upaya meningkatkan akreditasi Puskesmas tidak hanya mencakup
perbaikan infrastruktur fisik dan peningkatan sumber daya manusia, tetapi
juga mencakup aspek manajemen, perencanaan, dan koordinasi yang lebih
baik. Koordinasi antara Pemerintah Kota, Dinas Kesehatan, dan
Puskesmas itu sendiri menjadi kunci dalam meningkatkan akreditasi
Puskesmas. Data terkini ini menggarisbawahi bahwa upaya peningkatan
akreditasi Puskesmas di Kota Batu harus melibatkan kerja sama dari
semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, tenaga medis, dan
masyarakat yang menerima layanan. Ini menjadi peringatan tentang
pentingnya fokus pada kualitas pelayanan kesehatan di tingkat dasar, di
mana banyak masyarakat mencari perawatan pertama kali. Dengan upaya
bersama, harapan untuk mencapai akreditasi paripurna di Puskesmas Kota
Batu dan wilayah lainnya di Indonesia dapat menjadi kenyataan.
Pentingnya akreditasi Puskesmas adalah bagian integral dari visi
sistem pelayanan kesehatan nasional yang berkualitas dan inklusif.
Akreditasi bukan hanya sekadar pencapaian formal, tetapi juga langkah
yang konkrit dalam meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan yang
merata untuk semua warga. Upaya terus-menerus dalam mengatasi
permasalahan dan hambatan dalam mencapai akreditasi paripurna adalah
investasi jangka panjang dalam kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks
Indonesia, di mana kesehatan masyarakat adalah salah satu prioritas
utama, upaya ini menjadi semakin penting dalam menjaga kesejahteraan
dan kualitas hidup warga negara.
Kesimpulannya, data terkini mengenai situasi akreditasi Puskesmas
di Kota Batu menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan yang harus
dilakukan untuk mencapai akreditasi paripurna. Meskipun terdapat aspek
positif dalam pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas, seperti
keramahan dan ketersediaan dokter, masih terdapat ruang untuk perbaikan,
terutama dalam hal kebersihan dan penataan ruang. Upaya peningkatan
6
mutu layanan kesehatan dan akreditasi paripurna adalah tugas bersama
yang melibatkan pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat. Dengan
sinergi dan komitmen bersama, diharapkan Puskesmas di Kota Batu dapat
mencapai akreditasi yang memenuhi standar yang telah ditetapkan dan
mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
C. Kebijakan Terkait
7
paripurna. Dinkes juga berperan dalam mengkoordinasikan upaya
peningkatan kualitas layanan kesehatan di Puskesmas.
3. Upaya Pemerintah Kota Batu:** Pemerintah Kota Batu, melalui Pj
Wali Kota Aries Agung Paewai, turut berperan dalam mendorong
peningkatan akreditasi Puskesmas di wilayahnya. Pj Wali Kota
mencatat bahwa Puskesmas di Batu telah menunjukkan kebaikan
dalam hal keramahan pelayanan kepada masyarakat. Namun, terdapat
potensi untuk meningkatkan aspek kebersihan dan penataan ruang.
Pemerintah Kota Batu mengambil tindakan dengan memotivasi
Puskesmas di wilayahnya untuk terus meningkatkan pelayanan terbaik
kepada masyarakat. Upaya tersebut mencakup peningkatan aspek-
aspek yang menjadi kriteria dalam proses akreditasi.
4. Fokus pada Kualitas Layanan Kesehatan: Kebijakan terkait akreditasi
Puskesmas memiliki fokus pada peningkatan kualitas layanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Terdapat komitmen
untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan, termasuk disiplin dalam
pencatatan, pelaporan, dan pelayanan yang lebih fokus pada pasien.
Hal ini sesuai dengan standar akreditasi yang memerlukan Puskesmas
untuk mematuhi pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan.
5. Peningkatan Pelayanan dan Sarana Prasarana: Dinkes Kota Batu
mencatat bahwa layanan kesehatan di Puskesmas wilayah Batu terus
dioptimalkan. Peningkatan ini melibatkan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia (SDM), pemenuhan standar sarana dan
prasarana di masing-masing Puskesmas, dan peningkatan layanan
kesehatan yang spesifik, seperti layanan USG dan poli gigi. Upaya
tersebut mencerminkan komitmen untuk memberikan layanan
kesehatan yang lebih holistik kepada masyarakat.
8
lebih optimal kepada masyarakat. Keberhasilan akreditasi Puskesmas akan
memberikan dampak positif bagi kualitas layanan kesehatan di Kota Batu
dan memastikan bahwa Puskesmas memenuhi standar yang ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.
D. Penanganan Masalah
9
menguraikan target waktu dan sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai akreditasi paripurna. Rencana ini membantu
Dinkes Kota Batu dalam mengatur dan melacak kemajuan serta
memastikan bahwa tidak ada aspek yang terlewat.
4. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan: Proses monitoring dan
evaluasi yang berkelanjutan adalah langkah penting dalam
memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil berhasil
mencapai tujuannya. Evaluasi berkala mengidentifikasi
hambatan dan tantangan yang perlu diatasi, dan data yang
diperoleh digunakan untuk perbaikan berkelanjutan.
5. Partisipasi Masyarakat: Masyarakat adalah salah satu
pemangku kepentingan utama dalam peningkatan akreditasi
Puskesmas. Dinkes perlu menggalang partisipasi aktif
masyarakat dalam mengawasi kualitas pelayanan, memberikan
masukan, dan membantu memastikan bahwa Puskesmas
memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Partisipasi masyarakat juga memperkuat akuntabilitas
pelayanan kesehatan.
E. Penutup
10
11
DAFTAR PUSTAKA
12