0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan22 halaman

Ilmu Administrasi Publik Kontemporer

Buku ini membahas perkembangan ilmu administrasi publik dan negara, termasuk sejarah, paradigma, serta peranannya dalam pembangunan nasional dan reformasi. Penekanan pada administrasi pembangunan dan pergeseran dari government ke governance menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan publik. Selain itu, buku ini juga menguraikan tantangan dan prospek administrasi publik di Indonesia dalam menghadapi perubahan sosial dan politik.

Diunggah oleh

tiya anggraini
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan22 halaman

Ilmu Administrasi Publik Kontemporer

Buku ini membahas perkembangan ilmu administrasi publik dan negara, termasuk sejarah, paradigma, serta peranannya dalam pembangunan nasional dan reformasi. Penekanan pada administrasi pembangunan dan pergeseran dari government ke governance menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan publik. Selain itu, buku ini juga menguraikan tantangan dan prospek administrasi publik di Indonesia dalam menghadapi perubahan sosial dan politik.

Diunggah oleh

tiya anggraini
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 22

Judul Buku : Ilmu Administrasi Publik Kontemporer

Pengarang : Miftah Thoha

BAB I
DISIPLIN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Ilmu administrasi publik dikembangkan dengan berbagai gejolak yang mulai
dirasakan sejak akhir tahun 1960 dan awal tahun 1970-an dikala diadakan suatu
konferensi oleh masyarakat administrasi negara dengan disponsori oleh American
Academy of Political and social science tahun 1967. Konferensi dengan beberapa kritik
yang hadir oleh para kritikus muda seperti mengenai isu kemiskinan desa, kemelaratan,
perang Vietnam, pertanggungjawaban etis para pejabat pemerintah serta banyak isu
lainnya. Kehendak untuk memperbaiki dan menyempurnakan konsep lama administasi
publik diperkuat ketika kisruhnya konferensi ASPA (American Society of Public
Administration) tahun 1970. Konsep baru ilmu administrasi negara ingin menitikberatkan
pada kekayaan interpretasi akan ilmu sosial dan bagaimana mengatasi setiap persoalan
administrasi negara.
Pada saat yang bersamaan, di Indonesia diperkenalkan dengan konsep administrasi
negara yang cocok yaitu administrasi pembangunan yang dipelopori oleh Sondang P.
Siagian dengan mengenalkannya melalui ceramah dan tulisannya mengenai administrasi
pembangunan. Administrasi pembangunan berorientasi kepada usaha-usaha yang
mendorong perubahan kearah yang dianggap lebih baik untuk masyarakat kedepannya
sedangkan administrasi negara lebih menekankan pelaksanaan yang lebih efisiesn dari
unit kegiatan pemerintah. Pengertian ini bisa kita lihat bersama hal pembeda yang terlihat
secara jelas adalah administrasi pembangunan sebagai pengeksekusi setiap rancangan
yang dibuat di administrasi publik. Administrasi publik yang melihat setiap persoalan dan
kebutuhan dimasyarakat dan membuat kebijakan sebagai pemecahan masalah tersebut.
Pada saat inilah administrasi pembangunan turun sebagai pelaksana setiap kebijakan yang
ada.
Pentingnya Ilmu Administrasi Negara
Ilmu administrasi negara menjadi pemecahan masalah yang ada dimasyarakat.
Pernyataan ini menjadi tepat dengan keadaan birokrasi atau pemerintah yang turun saat
adanya keadaan dimasyarakat terdapat permasalahan manusia atau sekelompok manusia
yang diakomulasikan sebagai persoalan masyarakat yang kemudian nantinya bisa saja
akan menjadi persoalan negara. Pemerintah yang diharuskan berpikir, menganalisis,
mencari, dan mengajukan pemecahan untuk setiap masalah tersebut.
Latar Belakang Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Negara
Dalam catatan sejarah peradaban manusia, Asia Selatan termasuk Indonesia, Cina,
dan mesir kuno sudah didapatkan suatu sistem penataan pemerintahan. Administrasi
negara modern yang dikenal sekarang ini adalah produk dari masyarakat feudal yang
berkembang di negara-negara Eropa. Semakin berkembangnya pertumbuhan ini maka
sentralisasi kekuasaan dan pertanggungjawaban dalam pemerintahan monarki suatu
kebutuhan untuk mendapatkan korps administor. Ada tiga struktur dasar yang
membedakan sistem administrasi inggris diantaranya sistem federal dan khususnya
sistem kekuasan yang terbatas pada pemerintahan nasional, pemisahan kekuasaan
eksekutif dari kekuasaan legislatif (ditingkat pemerintah nasional, negara bagian, dan
tingkat kota), besarnya rasa dan tidak percaya atas memusatkan kekuasaan eksekutif.
Perkembangan Paradigma Dalam Administrasi Negara
Administrasi negara telah berkembang sebagai suatu kajian akademis melalui lima
paradigm yang saling tumpang tindih dimana tiap fase dari paradigm tersebut mempunyai
ciri-ciri tertentu sesuai locus dan focus-nya. Locus menunjukkan dimana bidang itu secara
institusional berada ataupun tempat dari bidang studi tersebut. Sedangkan Focus
menunjukkan sasaran spesialisasi dari bidang studi.
Paradigma 1 dikotomi Politik Administrasi (1900-1926)
Paradigma ini dikenal dengan istilah paradigma dikotomi politik administrasi dari
tahun 1900 – 1926. Frank Goodnow berpendapat bahwa ada dua fungsi pokok
pemerintah yakni politik dan administrasi. Politik berarti membahas mengenai
pembuatan kebijaksanaan atau melahirkan keinginan negara sedangkan administrasi
diartikan sebagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijaksanaan tersebut.
Perbedaan paham ini tampak jelas dengan cara menghubungkan dengan suatu
koresponden antara dikotomi nilai (Value) dan practice.
Paradigma 2 Prinsip-Prinsip Administrasi Negara (1927-1937)
Paradigma ini mencapai puncak reputasinya sekitar tahun 1930-an dimana
administrasi mendapat sumbangan yang berharga dari bidang-bidang lainnya seperti
industri dan pemerintahan. Prinsip yang dimaksud adalah adanya suatu kenyataan
bahwa administrasi negara bisa terjadi pada semua tatanan administrasi tanpa
memedulikan kebudayaan, fungsi, lingkungan, misi, atau kerangka institusi. Melalui
suatu usaha penelitian ilmiah maka administrasi negara yang seharusnya
menghasilkan suatu paket akademis didalam menerapkan suatu prinsip dalam dunia
kenyataan organisasi, perusahaan atau apapun namanya.
Paradigma 3 Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik (1950-1970)
Paradigma ini merupakan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan
konseptual antara administrasi negara dengan ilmu politik. Pada masa ini tumbuh
penggunaan studi kasus yang bersifat epistimologis dan timbulnya studi
perbandingan dan pembangunan administrasi sebagai salah satu bagian dari
administrasi negara.
Paradigma 4 Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi (1956-1970)
Pada fase ini ilmu administrasi publik hanya memberikan focus, tetapi tidak pada
locusnya. Tahun 1956 merupakan penerbitan jurnal administrative science Quarterly
sebagai sarana yang amat penting untuk menyuarakan pendapat dan konsepsi dari
paradigma ini.
Paradigma 5 Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970)
Pada fase ini locus administrasi negara tidak hanya pada ilmu murni administrasi
melainkan pada teori organisasi. Lebih dari itu, administrasi negara semakin bertambah
perhatiannya terhadap wilayah ilmu kebijaksanaan, politik ekonomi, proses pembuatan
kebijaksanaan pemerintah dan analisisnya (public policy making process) dan cara
pengukuran dari hasil-hasil kebijaksanaan yang telah dibuat.
Ciri-ciri ilmu Administrasi Negara
Nilai, ilmu, dan istilah administrasi publik masih saja menjadi perdebatan sehingga
ditemukan kesulitan dalam mengidentifikasi. Berikut beberapa uraian ciri-ciri yang dapat
dipergunakan untuk mengidentifikasi administrasi negara, diantaranya: 1) pelayanan
yang diberikan oleh administrasi negara bersifat lebih urgen dibanding dengan pelayanan
yang diberikan oleh organisasi-organisasi swasta. 2) pelayanan yang diberikan oleh
administrasi negara pada umumnya bersifat monopoli atau semi monopoli. 3) dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum, ada administrasi negara dan
administratornya relatif berdasarkan undang-undang dan peraturan. 4) administrasi
negara dalam memberikan pelayanan tidak dikendalikan oleh harga pasar 5) usaha-usaha
dilakukan oleh administrasi negara terutama dalam negara demokrasi adalah dilakukan
sangat bergantung pada penilaian rakyat banyak.
BAB II
ADMINISTRASI NEGARA KE ADMINISTRASI PUBLIK

Pembinaan Administrasi Negara Sebagai Bagian Dari Pembangunan Nasional


Administrasi negara atau public administration biasanya yang dimaksud adalah
bagian dari keseluruhan lembaga-lembaga dan badan-badan dalam pemerintahan negara
sebagai bagian dari pemerintah eksekutif baik dipusat maupun di daerah yang tugas
kegiatannya terutama melaksanakan kebijaksanaan. Dalam pernyataan tersebut pada
kaitannya administrasi negara sebagai bagian dari pembangunan nasional ialah
pelaksanaan administrasi negara itu ditujukan untuk kepentingan publik. Besarnya
administrasi negara serta luasnya kegiatan tergantung pada harapan-harapan rakyat akan
jasa-jasanya untuk menyelenggarakan atau melindungi kepentingan-kepentingannya.
Alternatif Perencanaan Sosial-Budaya Menuju Terwujudnya Manusia Indonesia
Seutuhnya
Prof. Moelyarto mengemukakan pemikiran tentang pembangunan sebagai salah
satu titik perhatian ilmu administrasi negara. Paradigma yang mencerminkan pengaruh
Keynesian economy ini mengatributkan keberhasilan dan kegagalan pembangunan
ekonomi yang setinggi-tingginya yang perlu dicapai didalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. Pak Moelyarto menerangkan bahwa paradigm pembangunan yang demikian
sangat tidak peka terhadap aspek-aspek sosial budaya dalam pembangunan nasional.
Dalam pertumbuhan selanjutnya beliau berupaya untuk mendegradasi paradigm tadi
menjadi paradigm antireferensi.
Revitalisasi Sektor Publik Menghadapi Keterbukaan Ekonomi Dan Demokrasi
Politik
Pembahasan tentang reformasi sektor publik bertujuan untuk meningkatkan
kinerjanya sejak awal telah menjadi pusat perhatian dalam studi administrasi negara. Hal
yang perlu diperhatikan dalam reformasi disektor publik ialah 1) reformasi sektor publik
harus lebih diarahkan kepada peningkatan kemampuan, profesionalisme dan netralitas
birokrasi publik guna mengurangi kekaburan peranan politik antara birokrasi dan politisi.
Proses politisasi birokrasi dan birokrasi politik yang terjadi sebagai akibat dominasi dan
hegemoni birokrasi dalam kehidupan politik perlu dikurangi agar suatu birokrasi publik
yang profesional dapat tumbuh lebih subur. 2) intervensi pemerintah yang terlalu besar
dalam kegiatan ekonomi terbukti mengandung penuh keterbatasan serta telah
menyebabkan inefesiensi yang sangat besar.
Demokrasi Dalam Birokrasi Pemerintah Peran Kontrol Rakyat Dan Netralisasi
Birokrasi
Demokrasi tanpa kontrol rakyat merupakan cacat yang tidak bisa diberikan toleransi.
Demokrasi dengan artian adanya kebutuhan dan kepentingan yang berasal dari rakyat,
untuk rakyat, dan oleh rakyat. Sistem birokrasi pemerintah harus menjamin adanya
netralitas dan tarikan dan intervensi kekuatan politik yang dimainkan oleh partai-partai
politik yang berkuasa dalam pemerintahan.
Reorientasi Ilmu Administrasi Publik Dari Government Ke Governance
Usia ilmu administrasi publik yang relatif masih sangat muda dibandingkan dengan
ilmu lainnya dalam ilmu sosial membuat ruang untuk mengembangkan visi keilmuan
yang berbeda masih sangat terbuka. Perubahan government ke governance tentu bukan
semata-mata perubahan pada nama. Namun juga memperhatikan setiap fokus dan locus
dari administrasi publik itu sendiri. Pengembangan menjadi governance setelah melewati
perubahan nilai jati diri administrasi publik itu sendiri.
Administrasi Publik Indonesia Di Era Demokrasi Lokal Bagaimana Semangat
Kontabilitas Menjiwai Budaya Birokrasi
Didalam kurikulum administrasi publik, negara, politik, pemerintah, hukum,
kebijakan, sosiologi masih menjadi unsur penting sebagai pokok dasar untuk mendalami
konsep-konsep kekhususan administrasi publik. Setelah pengembangan tersebutlah
pendalaman unsur-unsur organisasi dan manajemen yang kemudian dikaitkan dengan
tuntutan, tantangan baik internal maupun eksternal dalam kerangka membangun,
membentuk kompetensi sistem administrasi publik dan figur administrator.
BAB III
PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA DAN
PROSPEKNYA DI MASA DATANG

Perkembangan Ilmu Administrasi Negara


Disiplin yang memberikan kontribusi terhadap ilmu administrasi negara yaitu ilmu
klasik yaitu Engineering dan industrial relation yaitu revolusi industri yang terjadi pada
tahun 1900-an yang disertai dengan formasi politik demokratisasi yang berkualitas dan
keprihatinan terhadap kesejahteraan hidup rakyat. Semuanya ini memerlukan navigator
yang sangat unggul dan qualified maka kebutuhan kesediaannya para insinyur
enterpreneur industri dan teknisi yang profesional yang bisa mengendalikan baik pasar
maupun pemerintahan. Namun diperlukan manajemen science yang banyak yang mana
ilmu ini mulai menular dipakai dalam ilmu administrasi negara seperti aplikasi teori
umum organisasi sebagai salah satu unsur pokok ilmu administrasi negara.
Ilmu Administrasi Negara di Indonesia
Perkembangan ilmu administrasi negara di Indonesia seperti disinggung pada
bahasan sebelumnya tampak pengaruh dengan ilmu administrasi yang berkembang di
Amerika Serikat dan negara-negara lain. Perubahan beberapa paradigma manajemen
pemerintahan berlangsung di Amerika Serikat dengan mudah diserap menjadi perubahan
paradigma di Indonesia. Perubahan renventing government di Amerika Serikat dengan
mudah pula dikembangkan di administrasi pemerintahan keadaan inilah yang melihat
perubahan paradigma di government ke governance yang dikenal dengan UNDP. Hal ini
terlihat dengan program kegiatan pemerintah dalam melakukan perbaikan, perkembangan
dan perubahan di bidang administrasi pemerintahan ada kemajuan.
Reformasi Administrasi Negara dari Soekarno ke Soeharto
Reformasi administrasi negara dari pemerintahan Soekarno ke Soeharto cukup
banyak dengan beberapa bidang di pemerintahan yang diubah dan diterapkan penerapan
sistem bekerja yang jelas dan lebih stabil. Reformasi administrasi negara yang dilakukan
oleh pemerintahan presiden Soeharto didorong oleh perubahan sistem lingkungan
strategis nasional dari pemerintahan Soekarno atau orde lama ke pemerintahan orde baru.
Kedua presiden terdahulu mempunyai perhatian besar terhadap pengembangan ilmu
administrasi untuk manfaatnya pada pemerintahan yang dipimpinnya serta keduanya
melakukan reformasi karena didorong oleh leverage Point yang jelas baik pada tataran
lingkungan strategis nasional maupun global. Kelembagaan dan sistem administrasi
negara kita hingga sekarang masih seperti dahulu di reformasi oleh Presiden Soeharto dan
belum ada perubahan. Susunan dan struktur organisasi pun masih sama seperti dahulu
sementara lingkungan strategis nasional dan global politik sekarang sudah banyak
mengalami perubahan. Harusnya pemerintah sekarang harus memperhatikan keadaan
global dan mulai beradaptasi dan memperhatikan kebutuhan administrasi di Indonesia
sekarang ini.
Administrasi Negara Ke Administrasi Publik
Istilah administrasi negara ke Administrasi Publik tentu memiliki perkembangan dan
alasan. Sekarang ini orientasi Tata ke pemerintahan lebih banyak ditekankan pada peran
masyarakat terlebih dahulu ketimbang peran penguasa di mana perubahan ini digunakan
untuk perkembangan dan kemajuan masyarakat. Administrasi publik yang merupakan
penyelesaian masalah masalah publik dengan harapan setiap masalah publik dan
kebutuhan publik mampu diselesaikan oleh administrator dengan baik dan bijak dengan
mengesampingkan kebutuhan atau kepentingan beberapa oknum atau kelompok
tersendiri. Dahulu ketika manajemen pemerintahan di Indonesia masih menggunakan
istilah Tarumanegara publik administration diterjemahkan sesuai dengan suasana saat itu
yaitu administrasi negara. Administrasi negara pada saat itu lebih tepat dikatakan alat
untuk menegakkan kekuasaan bukan kekuasaan rakyat. Di Indonesia istilah administrasi
negara dikenal berbarengan dengan pendekatan yang dipergunakan dalam mengelolaan
negara di mana menekankan pada orientasi kekuasaan negara.
Peran ilmu administrasi publik di masa depan
Administrasi Publik selama ini selalu diasumsikan sebagai upaya untuk melukis
benda bukan menaruh perhatian terhadap Bagaimana realita benda tersebut. Sehingga
administrasi publik yang kerap dianggap kurang memberikan kontribusi terhadap setiap
reformasi di bidang pemerintahan. Di Indonesia seperti di bahas sebelumnya bahwa ilmu
administrasi publik merupakan kumpulan sketsa yang dipergunakan untuk membenarkan
kebijakan Penguasa dan yang jauh dari harapan rakyat. Banyak penyimpangan yang
terjadi dalam masa pemerintahan yang lalu karena didukung oleh administrasi yang
berbentuk sketsa tersebut sehingga berpengaruh pada kontrol pada masyarakat.
Administrasi Publik harusnya sangat diperhatikan terhadap terwujudnya pemerintahan
yang demokratis bersih dan transparan. Inilah peran pemerintah terutama pimpinan
nasional untuk mempunyai pandangan fisik yang jauh yang harus dilakukan dalam
membaharui sistem administrasi pemerintahan kita.
BAB IV
ADMINISTRASI PUBLIK DAN NEW PUBLIC MANAGEMENT

New publik manajemen merupakan suatu konsep yang mengenalkan


pemberlakuan kegiatan bisnis dan sektor privat. Konsep ini mentransformasikan kinerja
yang selama ini dipergunakan dalam sektor privat dan bisnis di sektor publik.
The Old Public Administration
Administrasi Publik sebagaimana yang dikemukakan oleh Woodrow Wilson
mengatakan melaksanakan konstitusi lebih sulit ketimbang membuatnya, dia juga
menyatakan bahwa bidang administrasi itu adalah sama dengan bidang bisnis. Konsep
tersebut kemudian dikenal sebagai di the Old of public administration tugasnya adalah
melaksanakan kebijakan dan memberikan pelayanan. Dalam proses pemahaman
administrasi negara terdapat dua tema kunci yang pertama adalah ada perbedaan yang
jelas antara politik dengan administrasi. Kedua adanya Perhatian untuk menciptakan
struktur dan strategi pengelolaan administrasi yang memberikan hak organisasi publik
dan mengejarnya yang menggunakannya untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif
dan efisien.
New Public Management
Mekanisme pasar dan terminologi di sektor publik menjadi tema pokok dari new
public management melakukan hubungan antara instansi instansi pemerintah dengan
pelanggannya dipahami sama dengan proses hubungan transaksi yang dilakukan oleh
mereka di dunia pasar atau market place. Dalam konsep new public manajemen semua
pimpinan didorong untuk menemukan cara-cara baru dan inovasi untuk memperoleh hasil
yang maksimal atau melakukan privatisasi terhadap fungsi-fungsi pemerintahan. Kunci
dari new public manajemen adalah menitikberatkan pada mekanisme pasar dalam
mengarahkan program-program publik di mana pengaturan seperti ini termasuk upaya
melakukan kompetisi di dalam instansi pemerintah dan unit-unit lintas batas bagi sektor
organisasi yang berorientasi profit maupun nonprofit. Konsep new publik manajemen
dapat dipandang sebagai suatu konsep baru yang ingin menghilangkan monopoli
pelayanan yang tidak efisien yang dilakukan oleh instansi dan pejabat-pejabat
pemerintah. Dalam perwujudan konsep dunia publik manajemen di birokrasi publik maka
diupayakan agar para pemimpin birokrasi meningkatkan produktivitas dan menemukan
alternatif cara-cara pelayanan publik berdasarkan perspektif ekonomi. Semenjak
konsepnya publik manajemen ini dikemukakan banyak kemajuan dan praktik Konsep ini
di beberapa negara dunia seperti adanya privatisasi fungsi-fungsi yang selama ini
dimonopoli pemerintah di beberapa negara mengalami banyak perubahan dan kemajuan.
Reinventing Bureaucracy
Istilah Reinventing government merupakan upaya melakukan perbaikan birokrasi
pemerintahan. Reinventing government memiliki prinsip-prinsip yang bisa diambil
sebagai perbaikan sistem birokrasi pemerintah. Osborne menerangkan bahwa
Reinventing government itu pada hakekatnya merupakan upaya untuk
mentransformasikan jiwa dan kinerja wiraswasta atau interpreneurship ke dalam birokrasi
pemerintah. Jiwa tersebut menekankan pada upaya untuk meningkatkan sumber daya
baik ekonomi sosial, budaya, politik yang dipunyai oleh pemerintah dari yang tidak
produktif bisa produktif dari yang aktivitas yang rendah menjadi berproduksi tinggi.
Reinventing government merupakan new publik manajemen di mana prinsip di dalamnya
dilaksanakan dalam Reinventing government. Pokok pemikiran dari new publik
manajemen yang salah satu aplikasinya adalah Reinventing government adalah adanya
pemikiran membarukan administrasi negara dengan memadukan prinsip-prinsip bisnis
dalam birokrasi pemerintah dengan demikian ini publik manajemen dan Reinventing
government merupakan bentuk konsep baru dari ilmu administrasi negara
BAB V
NEW PUBLIC SERVICE

Konsep new public service lahir tidak bisa dipisahkan dari pendahulunya. Konsep
new public service menekankan berbagai elemen yang mempunyai normatif model yang
bisa dibedakan dengan konsep-konsep lainnya. Ide dasar dari konsep ini dibangun dari
konsep 1. teori democratic citizenship 2. model komunitas dan Civil Society 3. organisasi
humanism dan 4. postmodern Ilmu Administrasi Publik. Berbicara mengenai citizenship
democratic maka akan membahas dua kata yang pertama citizenship dan demokratik.
Pemahaman kewarganegaraan seperti warga negara yang mengetahui dan paham akan
hak dan kewajibannya diperlukan karena ingin meningkatkan kepentingan ekonomi
masyarakat dan individu dalam masyarakat tersebut. Peranan pemerintah adalah untuk
memastikan bahwa interplay kepentingan pribadi bagi setiap individu bisa dijalankan
secara bebas dan terbuka. Modal semacam ini tidak jauh berbeda dengan yang
dikemukakan oleh teori public choice.
BAB VI
BIROKRASI DAN ADMINISTRASI PUBLIK

Birokrasi yang merupakan istilah yang kerap dikaitkan dengan aparatur


Pemerintah di hampir seluruh dunia. Sedangkan Administrasi Publik adalah pengambil
kebijakan yang akan disesuaikan kepada permasalahan publik yang ada di masyarakat.
Administrasi Publik kadang-kadang dipakai istilahnya sebagai administrasi pemerintahan
serta kadang-kadang diterjemahkan sebagai birokrasi pemerintah dan yang sekarang ini
dikenal dengan produk dari masyarakat feodal yang tumbuh di negara-negara Eropa.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan masyarakat maka sentralisasi
kekuasaan dan tanggung jawab dalam pemerintahan monarki menimbulkan sebuah
kebutuhan untuk mendapatkan korp administrator.
Istilah Administrasi Publik dapat diartikan sebagai administrasi pemerintahan yang
dilakukan oleh aparat pemerintah untuk kepentingan masyarakat. Pada pemahaman ini
maka kekuasaan yang selama ini berada pada penguasa beralih lokusnya pada
masyarakat. Orientasi Tata kepemerintahan sekarang ini juga lebih banyak ditekankan
pada peran masyarakat terlebih dahulu ketimbang peran penguasa.
Pemerintah yang demokratis Istilah dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat menjadi
tolak ukur dalam memperhatikan terselenggaranya demokrasi dengan baik. Sama halnya
dalam pemerintahan perlu terdapat tatanan pemerintah yang baik atau good governance
untuk terciptanya Citra pemerintah yang demokratis. Bekerja dalam negara yang
demokratis merupakan cita-cita semua orang yang mau hidup dan negara yang
demokratis pula di mana sebelumnya kita belum merasakan hal tersebut seperti sekarang
ini di mana pemerintah memiliki keinginan untuk mengamalkan prinsip-prinsip
demokrasi di segala bidang. Prinsip demokrasi yang lebih penting dan urgen meletakkan
kekuasaan di tangan rakyat bukan di tangan penguasa.
Pemerintah bisa bertindak demokratis jika peran kontrol yang dilakukan rakyat
dijalankan secara maksimal, proporsional, konstitusional, dan bertanggung jawab. Di
dalam negara yang menjalankan pemerintahan secara demokratis meletakkan para
pejabatnya bisa dikontrol oleh rakyat melalui pemilihan masyarakat yang demokratis dan
kompleks hampir tidak memungkinkan kita akan melakukan dan memperoleh kontrol
yang sempurna Namun kita bisa menaruh harapan yang minim sekalipun dengan
menengahkan suatu cara pemilihan yang dilakukan oleh rakyat terhadap pejabat-pejabat
birokrasi pemerintah. Banyak kekhawatiran mengenai birokrasi yang tergolong
fundamental terhadap pemerintah sekarang ini yang diupayakan mampu mendorong
timbulnya kebiasaan menggunakan kekuasaan atau otoritas yang dipegang oleh penguasa
untuk tercapainya tujuan masyarakat. Terselenggaranya kebiasaan perilaku pemerintah
untuk melakukan akuntabilitas kepada masyarakat merupakan dasar terselenggaranya
pemerintahan dan tata pemerintahan yang demokratis baik dengan salah satu contohnya
agar semua produk hukum dan kebijakan menyangkut kehidupan rakyat banyak
diupayakan didasarkan atas undang-undang.
BAB VII
ADMINISTRASI NEGARA DAN PUBLIC POLICY

Pengertian Public policy


Public policy dalam arti yang luas mempunyai dua aspek pokok antara lain policy
merupakan praktik sosial yang mana sesuatu yang dihasilkan pemerintah berasal dari
segala kejadian yang ada dalam masyarakat dan dipergunakan pula untuk kepentingan
masyarakat. Policy adalah suatu peristiwa yang ditimbulkan oleh baik untuk
mendamaikan klaim dari pihak-pihak yang konflik atau untuk menciptakan insentif bagi
tindakan bersama bagi pihak-pihak yang ikut menetapkan tujuan akan tetapi mendapatkan
perilaku yang tidak rasional dalam usaha bersama. Dalam artian jika ada pihak-pihak
yang konflik maka usaha untuk mengatasinya adalah dihasilkannya suatu policy. Public
policy mengatur banyak hal mulai dari mengatur perilaku menghargai, birokrasi,
mendistribusikan penghargaan, sampai penarikan pajak-pajak dari anggota masyarakat.
Lingkup public policy sangat besar yang sangat berkaitan erat dengan ilmu politik.
Public policy dan Ilmu Politik
Ilmu politik yang modern memusatkan perhatian pada proses dan perilaku yang
dihubungkan dengan pemerintahan yang melibatkan studi tentang sosiologi, psikologi
yang berdasarkan atas perilaku individu dan kelompok penentuan penentuan tentang
pemungutan suara dan kegiatan politik lainnya. Ada beberapa alasan mengapa ahli-ahli
ilmu ekonomi memberikan perhatian terhadap public polusi diantaranya 1. Public polisi
dapat dipelajari untuk alasan-alasan ilmiah yang benar-benar murni 2 public policy dapat
dipelajari pula dengan alasan-alasan yang profesional 3 public Policy dapat dipelajari
dengan tujuan-tujuan politik.
Public policy dan Birokrasi
Pemerintah yang organisasinya disusun berdasarkan prinsip-prinsip birokrasi
merupakan lingkup kegiatan yang luas. Hal ini berarti bahwa penguasa politik mendapat
tambahan beban yang kemudian memaksanya untuk memikirkan infrastruktur birokrasi
dan melibatkan dirinya dalam proses perencanaan hingga adanya kegiatan public policy
bidang masing-masing. Masyarakat yang sudah berkembang pada umumnya penguasa
politik mendelegasikan urusan-urusan perencanaan dan pelaksanaan policy pada
birokrasi sedangkan penguasa-penguasa tersebut memusatkan perhatiannya pada urusan
pemilihan kebijaksanaan atau keputusan yang akan diambil. Proses public policy yang
secara pokok menetapkan garis-garis dalam proses penyelesaian persoalan masyarakat
yang tidak terlepas dari lembaga-lembaga pemerintah. Walaupun banyak hal dari public
polisi yang dibuat di arena politik hampir semua perencanaan dan pelaksanaannya terjadi
dalam arena birokrasi. Public policy adalah usaha untuk melaksanakan policy. Pejabat
politik harus memikirkan Bagaimana memilih dan membuat kebijakan serta usaha dalam
melaksanakannya hingga bisa diimplementasikan dengan baik.
Public policy dan Administrasi Negara
Administrasi negara mempunyai sikap yang berorientasi pada aplikasi maka studi
ini mempunyai perhatian yang khusus terhadap public policy. Penulis-penulis lainnya
mencoba menyoroti dan menganalisa peran kelompok instansi Administrasi dalam proses
perumusan administrasi policy. Keyakinan para ahli bahwa publik polisi dan analisis
polisi akan segera menjadi bidang riset dalam ilmu administrasi negara dan administrasi
negara dan public policy merupakan bidang studi yang paling mengisi.
Ruang Lingkup Studi Public policy
NASPAA mencoba merumuskan bidang kajian analisis policy itu meliputi, suatu
proses memformulasikan melaksanakan dan mengevaluasi policy, yang kedua suatu
strategi untuk mengoptimalkan dan memilih alternatif alternatif, yang ketiga suatu atribut
yang jelas untuk membedakan antara policy yang masih bersifat relatif ke suatu proses
yang jelas dari bidang-bidang fungsional tertentu. Menurut Gerald Caiden ada beberapa
revisi tambahan dari penulis merumuskan bahwa ruang lingkup studi public policy itu
meliputi, adanya partisipasi masyarakat, adanya kerangka kerja policy, adanya strategi-
strategi policy, adanya kejelasan tentang kepentingan masyarakat, kelima adanya
pelembagaan lebih lanjut dari kemampuan public policy, adanya isi c policy dan
evaluasinya.
Model-Model dalam proses pembuatan Public Policy
Penggunaan model dalam public policy berikut adalah kriteria sebuah model
sehingga bermanfaat dalam public policy yaitu kemanfaatan sebuah model akan
tergantung pada kemampuannya untuk menyusun dan menyederhanakan kehidupan
politik sebuah model seharusnya dapat pula dipergunakan mengidentifikasi aspek-aspek
nyata yang signifikan dari public policy.Pada umumnya suatu model hendaknya ada
kesamaan dengan realitasnya konsep atau model harusnya mampu mengkomunikasikan
sesuatu yang mengandung sebuah model hendaknya mampu mendorong untuk
mengadakan penelitian langsung terhadap public policy. Berikut jenis model dalam
pembuatan public policy yaitu, model elit, model kelompok, model kelembagaan, model
proses, model rasionalisme, model inkrementalisme dan model sistem.
BAB VIII
HUMAN GOVERNANCE BUDAYA BARU BAGI ADMINISTRASI PUBLIK

Human governance merupakan budaya barat Administrasi Publik di mana upaya


memanusiakan Administrasi Publik menjadi suatu kata yang ingin menjelaskan persepsi
yang berbeda dan inovatif. Human governance timbul disebabkan karena munculnya
persoalan-persoalan dan perspektif teknikal dan struktural untuk memenuhi prinsip-
prinsip dasar yang diharapkan berdasarkan penataan pemerintahan yang baik. Human
governance ini mengubah posisi manusia menjadi dari objek menjadi subjek. Iwan
gopenance merupakan suatu model kultural yang menata hubungan antara negara dan
individu sebagai warga negara yang mempunyai kebebasan memilih, kemerdekaan
berbeda suara, harga diri, dan hak diperlakukan oleh pemerintah atau negara.
Dengan kata lain human governance merupakan upaya mendirikan pemerintahan
atau Administrasi Publik berwarna kemanusiaan dengan kata lain budaya untuk
memanusiakan kembali administrasi pemerintah. Pengertian ini hadir karena sebelumnya
human governance melihat adanya kecenderungan memberdayakan dan memperbaharui
budaya yang kurang baik sebelumnya hingga menjadi budaya administrasi yang
dijalankan oleh suatu pemerintahan negara dengan budaya kewarganegaraan individu
menjadi suatu negara tertentu. Human governance bertujuan agar administrasi negara
menghargai individu manusia sebagai subjek yang bisa memainkan berbagai peran dalam
mewujudkan keberhasilan suatu pemerintahan serta harus mampu mengangkat ketentuan
perilaku universal untuk mendorong terciptanya pertumbuhan masyarakat yang
terorganisasi, berimbang, dan damai. Terdapat beberapa prinsip-prinsip deklarasi human
governance diantaranya1) adanya akuntabilitas sosial 2) pendidikan bagi warga negara 3)
kesamaan dan kebebasan 4) partisipasi 5) sustainabilitas. 6) bantuan subsidi 7)
kompetensi di tingkat global 8) kinerja administrasi pemerintahan yang adaptif 9)
realibilitas.
BAB IX
PERILAKU ORGANISASI

Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Menurut Weber bahwa suatu organisasi atau kelompok
kerjasama mempunyai unsur-unsur berikut yaitu, Organisasi mempunyai batasan-batasan
tertentu, organisasi merupakan tata hubungan social, organisasi merupakan suatu
kumpulan tata aturan yang bisa membedakan suatu organisasi dengan kumpulan-
kumpulan kemasyarakatan, organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang
berstruktur dan didalamnya berisi wewenang tanggung jawab dan pembagian kerja untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu. Ada beberapa pola yang diketahui tentang unsur-unsur
organisasi diantaranya 1. Organisasi mempunyai identitas 2. Organisasi mempunyai
kelangsungan 3. Organisasi mempunyai jadwal kerja 4. Organisasi mempunyai otoritas.
Paradigma Dalam Organisasi
Konsep paradigma dikembangkan oleh Thomas Khan yang mengarahkan pada
penemuan ilmu pengetahuan di dalam ilmu-ilmu ilmiah. Khan mengatakan bahwa suatu
paradigma adalah suatu tatanan berharga yang telah disetujui, tidak dipertanyakan hampir
sepanjang waktu dan dapat dipercaya bahwa bisa dipergunakan bersama-sama antara ahli
riset dengan praktisi dalam suatu ilmu disiplin.
Paradigma organisasi dapat dikelompokkan atas dua kelompok yaitu, kelompok satu
yang menggambarkan organisasi seperti mesin yang bekerja dengan keteraturan, yang
menekankan adanya suatu tingkat produktivitas tertentu. Dan kedua paradigma organisasi
ia melihat organisasi sebagai suatu organisme yaitu sebagai suatu system yang hidup
dengan penekanannya pada unsur manusia sebagai pendukung utamanya. Pendekatan
system kedua ini menggunakan system terbuka.
Prediksi Organisasi di Masa Mendatang
Masalah-masalah pokok organisasi dimasa mendatang akan menghadapi beberapa
persoalan yang pertama lingkungan yang tidak menentu, pendidikan yang semakin maju,
yang ketiga perubahan nilai kerja, yang keempat sifat dan tugas dan tujuan organisasi
,yang kelima penataan organisasi, dan keenam peningkatan motivasi
Perilaku organisasi
Perilaku manusia berada dalam satu kelompok tertentu akan sangat berpengaruh
dikarenakan perbedaan setiap lingkungan. Perilaku organisasi secara mendasar pada ilmu
perilaku itu sendiri dikembangkan dengan perhatian pada tingkah laku manusia itu sendiri
dalam suatu organisasi. Udah nggak ada terakhir ini telah membuktikan adanya
perubahan-perubahan yang fundamental dalam teori organisasi di mana adanya aneka
ragam pendekatan dan peralihan orientasi dasar untuk studi teori organisasi. Perilaku
organisasi merupakan studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam
suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu di mana aspek tersebut ditimbulkan dari
pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula manusia terhadap organisasi
tersebut.
BAB X
PEMBINAAN ORGANISASI

Pengertian Pembinaan Organisasi


Pembinaan organisasi adalah setiap apapun yang dikerjakan untuk peningkatan
organisasi ke arah yang lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Pembinaan organisasi
berupa suatu peristiwa untuk suatu perubahan yang berencana di dalam suatu organisasi
tertentu. Adapun unsur-unsur pokok dari pembinaan organisasi tersebut adalah,
berencana dan berjangka Panjang, kedua organisasi secara keseluruhan ,yang ketiga
dikelola, yang keempat efektivitas dan kesehatan organisasi, yang kelima intervensi yang
berencana, keenam pengetahuan ilmu perilaku.
Tujuan Pembinaan Organisasi
1. Untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan diantara para anggota
organisasi
2. Meningkatkan kesadaran berkonfrontasi dengan masalah-masalah organisasi baik
dalam kelompok ataupun di antara anggota-anggota kelompok
3. Meningkatkan suatu lingkungan kewenangan dalam tugas yang didasarkan atas
pengetahuan dan keterampilan
4. Meningkatkan tingkat keterbukaan dalam berkomunikasi baik vertical, horizontal
maupun diagonal
5. Meningkatkan tingkat kesemangatan dan kepuasan orang-orang yang ada di
dalam organisasi
6. Mendapat pemecahan yang synergistic terhadap masalah-masalah yang
mempunyai frekuensi yang besar
7. Untuk meningkatkan tingkat pertanggungjawaban pribadi dan kelompok baik
dalam pemecahan dan implementasi rencana
BAB XI
DEMOKRASI DALAM PEMERINTAHAN

Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan yang demokratis oleh rakyat dapat
didelegasikan kekuasaan membuat keputusan atau kebijaksanaan kepada legislatif,
eksekutif yudikatif administrator, apa Kepada siapapun yang dikehendaki sebagai
wakilnya. Kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat maka pemerintahan itu disebut
demokrasi. Jika kekuasaan tertinggi berada ditangan satu orang maka pemerintahannya
bukan demokrasi melainkan diktator. Jika kekuasaan tertinggi berada ditangan beberapa
orang maka pemerintahannya disebut dengan oligarki atau aristokrasi.
Konsultasi rakyat memiliki prinsip bahwa ada syarat yang perlu dipenuhi di mana
negara harus mempunyai mekanisme yang melembaga yang kedua negara harus mampu
mengetahui secara jelas preferensi rakyat. Selain itu prinsip konsultasi rakyat
sebagaimana dengan kesetaraan politik mempunyai pilar yang sangat penting di mana
proses pembuatan kebijakan dalam suatu Pemerintahan demokratis akan lebih baik dan
bermakna jika mampu mempromosikan kepentingan rakyat itu sendiri. Selain itu ada pula
kekuasaan mayoritas di mana prinsip demokrasi keempat adalah kekuasaan mayoritas
yang ada di tangan rakyat bukan pemerintah. Ada sikap dan perilaku yang santun dalam
demokrasi bagi kelompok atau pihak minoritas yang kalah dengan kebesaran hati dan
terhormat ikhlas memberikan selamat kepada kesempatan kelompok mayoritas yang
menang prosedur yang biasanya digunakan untuk setiap negara mencapai satu mayoritas
itu diwujudkan dengan persetujuan dari 50% + 1 suara rakyat di mana suara mayoritas
rakyat jika tidak dilaksanakan seperti yang diharapkan Adakalanya mengatasnamakan
demokrasi namun tetap memaksakan kehendak untuk rakyat mampu bersuara sama.

Anda mungkin juga menyukai