Janda permaisuri
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Empress dowager di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Janda permaisuri (juga permaisuri janda atau ibu suri) (Pinyin: húangtàihòu; bahasa Jepang: 皇太后(hiragana:こうたいごう)Korean(hangul)황태후; Rōmaji: Kōtaigō; Romaja: Hwang Tae Hu; bahasa Vietnam: Hoàng Thái Hậu) adalah terjemahan dari gelar yang diberikan kepada ibu atau janda dari seorang kaisar Tiongkok, Jepang, Korea atau Vietnam.
Gelar tersebut juga diberikan khusus kepada wanita lainnya dari generasi yang sama, sementara seorang wanita dari generasi sebelumnya terkadang diberi gelar nenek janda permaisuri (Pinyin: tàihúangtàihòu; bahasa Jepang: 太皇太后(hiragana:たいこうたいごう); Rōmaji: Taikōtaigō; Romaja: Tae Hwang Tae Hu; bahasa Vietnam: Thái Hoàng Thái Hậu). Sejumlah janda permaisuri memegang pemangkuan kekuasaan pada pemerintahan kaisar yang masih di bawah umur. Beberapa janda permaisuri paling berpengaruh juga meluaskan kontrol mereka untuk masa yang panjang setelah kaisar menjadi terlalu tua untuk memerintah. Ini merupakan sumber ketegangan politik menurut pandangan tradisional dari sejarah Tiongkok.
Gelar janda permaisuri diberikan kepada istri almarhum kaisar Rusia atau kaisar Romawi Suci.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Kutipan
[sunting | sunting sumber]Buku
[sunting | sunting sumber]- Ponsonby-Fane, Richard Arthur Brabazon (1959). The Imperial House of Japan. Kyoto: Ponsonby Memorial Society. OCLC 194887.