Kacang Arab
Tampilan
Chickpea | |
---|---|
Kacang arab asal Benggala (kiri) dan asal Eropa (kanan) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Eudikotil inti |
Klad: | Rosid |
Klad: | Fabid |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. arietinum
|
Nama binomial | |
Cicer arietinum |
Kacang arab (Cicer arietinum) adalah tumbuhan yang termasuk suku Fabaceae yang menghasilkan polong berukuran kecil berwarna kekuningan. Kacang arab kaya protein dan merupakan salah satu dari tanaman budidaya yang paling kuno. Di Timur Tengah ditemukan sisa-sisa budidaya kacang arab yang berusia 7.500 tahun.[1]
Jenis
[sunting | sunting sumber]Ada dua jenis kacang arab:
- Desi (bahasa Hindi yang berarti negara atau lokal)
- Kacang berukuran kecil, lebih gelap, dan memiliki kulit yang kasar, umumnya dibudidayakan di anak benua India, Ethiopia, Meksiko, dan Iran.
- Kabuli
- Kacang berukuran lebih terang, lebih besar, dan kulit lebih halus; sekain ditanam di Eropa Selatan, Afrika Utara, Afganistan, dan Chili, jenis ini juga diperkenalkan di anak benua India pada abad ke-18.[2]
Nilai gizi
[sunting | sunting sumber]- 23% protein
- 64% total karbohidrat
- 5% lemak
- 6% crude fiber
- 3% abu
- 2% natrium
- 25% vitamin c
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Philologos (21 Oktober 2005). "Chickpeas — On Language". Jewish Daily Forward. Diakses tanggal 2009-03-28.
- ^ Mansfeld's World Database of Agricultural and Horticultural Crops, Cicer arietinum subsp. arietinum , Diakses 31 Januari 2008
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kacang arab.
- (Inggris) Sejarah dan gizi kacang Arab