0% found this document useful (0 votes)
115 views8 pages

Strategi Pengembang Usaha Ikan Roa

This document summarizes a study on business development strategies for roa fish sambal at the "Citarasaku" industry in Tinggede Village, Marawola Subdistrict, Sigi Regency. The study used SWOT analysis to analyze internal and external factors of the "Citarasaku" industry. Based on the SWOT analysis, the industry's strategy position is in quadrant I, focusing on strengths and opportunities. Appropriate business development strategies identified include utilizing raw material availability to increase production, attractive packaging and affordable prices to capture opportunities, and maintaining product quality to benefit from government assistance programs.

Uploaded by

Oxhan
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
Download as pdf or txt
0% found this document useful (0 votes)
115 views8 pages

Strategi Pengembang Usaha Ikan Roa

This document summarizes a study on business development strategies for roa fish sambal at the "Citarasaku" industry in Tinggede Village, Marawola Subdistrict, Sigi Regency. The study used SWOT analysis to analyze internal and external factors of the "Citarasaku" industry. Based on the SWOT analysis, the industry's strategy position is in quadrant I, focusing on strengths and opportunities. Appropriate business development strategies identified include utilizing raw material availability to increase production, attractive packaging and affordable prices to capture opportunities, and maintaining product quality to benefit from government assistance programs.

Uploaded by

Oxhan
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 8

e-J.

Agrotekbis 5 (3) : 369 - 376, Juni 2017 ISSN : 2338-3011

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAMBAL IKAN ROA


PADA INDUSTRI “CITARASAKU” KELURAHAN TINGGEDE
KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI
Business Business Development Strategy Roa Sauce Fish in Industry "Citarasaku"
Tinggede Village Sub District Marawola Sigi

Malan Haryanto1), Rustam Abd. Rauf2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu,
2)
Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu,
E-mail: Malanharyanto03@gmail.com. E-mail: Rustam.abdrauf@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the business development strategies of fish sambal roa right
to apply to Industry "Citarasaku" Tinggede Village District of Marawola Sigi. This research
was conducted in September to October 2015, the number of respondents as many as six people.
The analysis tool used is the SWOT analysis, by analyzing internal and external factors of the
industry 'Citarasaku ". The based on the results of SWOT analysis that the position of industrial
strategy" Citarasaku "is at kuadran I is at position strategy Strengths - Opportunities (SO), the result
showed some business development strategies roa sauce fish appropriate to be applied in the
industry "Citarasaku" ie (a) Utilizing the availability of raw materials to increase production in
order to capture opportunities in high demand, (b) Utilizing packaging attractive products and
prices affordable products in order to capture opportunities through the rapid development of the
media campaign, (c) Continue to maintain the quality of their products in order to capture
opportunities from the government through the assistance and activities organized by the
government as an exhibition.

Key Words : Citarasaku, strategy development, SWOT Analysis.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha sambal ikan roa
yang tepat untuk diaplikasikan pada Industri “Citarasaku” Kelurahan Tinggede Kecamatan
Marawola Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2015,
jumlah responden sebanyak 6 orang. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis SWOT, dengan
menganalisis faktor internal dan eksternal dari industri „Citarasaku”. Berdasarkan hasil analisis
SWOT bahwa posisi strategi industri “Citarasaku” berada pada kuadran I yaitu pada posisi strategi
Kekuatan – Peluang (SO), hasil penelitian didapatkan beberapa strategi pengembangan usaha
sambal ikan roa yang tepat untuk diaplikasikan pada industri “Citarasaku” yaitu (a) Memanfaatkan
ketersediaan bahan baku untuk meningkatkan produksi guna menangkap peluang permintaan yang
tinggi, (b) Memanfaatkan kemasan produk yang menarik serta harga produk yang terjangkau guna
menangkap peluang melalui perkembangan media promosi yang cepat, (c) Terus menjaga kualitas
produk guna menangkap adanya peluang dari pemerintah melalui bantuan-bantuan serta kegiatan-
kegiatan yang diadakan pemerintah seperti pameran.

Kata Kunci : Analisis SWOT, citarasaku, strategi pengembangan.

PENDAHULUAN dan dikelola dengan baik. Laut memiliki


potensi luar biasa yang dapat digali dari
Lebih dari delapan puluh persen berbagai sektor, mulai sektor transportasi,
potensi laut indonesia belum dieksplorasi ekspor impor, minyak, perikanan, pariwisata,

369
sampai sektor potensi laut. Potensi perikanan masyarakat Manado dikenal dengan sebutan
laut di Indonesia tersebar pada hampir digepe (Sambalroakianna, 2013).
semua bagian perairan laut indonesia belum Usaha sambal yang terbuat dari
tergali secara maksimal. Luas perairan laut ikan Roa dapat juga dikonsumsi sebagai
Indonesia diperkirakan mencapai 5,8 juta pelengkap makanan ataupun sebagai lauk
km2 yang terdiri dari 0,8 juta km2 laut pauk, hal ini menjadi salah satu peluang
teritorial, 2,3 juta km2 Zona Ekonomi usaha bagi masyarakat dalam sektor
Eksklusif Indonesia. Dengan garis pantai industri. Salah satu bagian dari pembangunan
terpanjang di dunia sebesar 81.000 km dan bidang ekonomi yang mendapat perhatian
gugusan pulau-pulau sebanyak 17.508, dari pemerintah saat ini adalah pembangunan
Indonesia memiliki potensi ikan yang sektor industri yang diharapkan memberikan
diperkirakan terdapat sebanyak 6,26 juta peran lebih terhadap pertumbuhan ekonomi.
ton per tahun yang dapat dikelola secara Subsektor perikanan berdasarkan nilai
lestari dengan rincian sebanyak 4,4 juta pangsa relatifnya merupakan subsektor
ton dapat ditangkap diperairan Indonesia peringkat tiga setelah subsektor kehutanan,
(Adiwasmito, 2012). peternakan dan perkebunan pangan
Potensi sumberdaya ikan, Sulawesi Tengah (Yantu dkk, 2008).
sumberdaya manusia serta permintaan pasar Industri Citarasaku merupakan
yang terus meningkat, memungkinkan bagi industri yang terletak di Kabupaten Sigi,
kita untuk mewujudkan industri perikanan industri Citarasaku berdiri pada tahun 2008
yang kokoh, mandiri dan berkelanjutan sampai sekarang, beberapa produk yang
serta memperluas penyerapan tenaga telah dihasilkan antara lain dodol rumput
kerja, meningkatkan pendapatan nelayan, laut, manisan rumput laut, dan pia. Seiring
meningkatkan konsumsi dalam negeri, dan berjalannya waktu, salah satu olahan terbaru
meningkatkan penerimaan devisa negara dari industri Citarasaku yaitu Sambal Ikan
yang pada gilirannnya akan memberikan Roa, olahan berbahan dasar ikan roa ini
kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi mulai banyak diminati oleh konsumen
nasional (Nikijuluw 2002 dalam Oktaviani dan menjadi peluang usaha baru bagi
D, dkk 2012). industri Citarasaku, hal inilah yang
Menurut Reppie dan Luasunaung mendasari pemilik industri citarasaku
(2011) dalam Kawimbang, dkk (2012), ikan untuk melakukan pengembangan usaha.
julung-julung adalah ikan pelagis yang Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
hidup di perairan pantai ke arah lepas tertarik melakukan penelitian tentang
pantai dan hanya terlihat bergerombol di strategi pengembangan usaha sambal ikan
sekitar perairan karang ketika akan memijah roa agar dapat memberikan gambaran
karena ikan ini melepaskan telur di kepada Industri Citarasaku mengenai
terumbu karang yang subur dan memiliki faktor-faktor internal dan eksternal yang
sumber makanan alami bagi induk maupun dihadapi dalam mengembangkan usaha
anakan ikan roa. tersebut.
Ikan Roa merupakan jenis ikan air Tujuan dari penelitian ini untuk
laut yang telah melalui proses pematangan mengetahui strategi pengembangan usaha
dengan cara pengasapan (bukan dijemur sambal ikan roa yang tepat untuk
ataupun dibakar). Butuh waktu berhari-hari diaplikasikan pada Industri “Citarasaku”
untuk mengasapi ikan Roa hingga matang. Kelurahan Tinggede Kecamatan Marawola
Ikan Terbang atau ikan Julung-julung yang Kabupaten Sigi.
telah matang diasapi itulah yang kemudian
disebut sebagai ikan Roa. Ikan Roa yang METODE PENELITIAN
dijual di pasaran, pada umumnya dikemas
dengan cara tradisional, yaitu dijepit Penelitian ini dilaksanakan di
menggunakan kayu atau bambu, yang bagi Industri “Citarasaku” Kelurahan Tinggede

370
Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. penelitian internal organisasi adalah dengan
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja menggunakan matriks IFE (Internal Factors
(Purpossive), dengan pertimbangan bahwa Evaluation), Kemudian penelitian eksternal
industri Citarasaku merupakan salah satu organisasi dengan menggunakan matriks
industri yang sudah cukup lama dijalankan EFE (External Factors Evaluation).
dan memiliki nilai yang cukup tinggi Tahap-tahap untuk mengidentifikasi
terhadap produk yang dihasilkan berupa faktor-faktor eksternal dan internal dalam
Sambal ikan roa. Penelitian ini dilaksanakan matriks EFE dan IFE adalah sebagai
pada bulan September - Oktober 2015. berikut:
Data yang digunakan dalam 1. Pada kolom 1, tentukan faktor-faktor
penelitian ini bersumber dari data primer strategi eksternal yang menjadi peluang
dan data sekunder. Pengumpulan data dan apa yang menjadi ancaman bagi
primer dilakukan dengan cara observasi organisasi. Kemudian identifikasi apa
saja yang menjadi kekuatan dan
dan wawancara langsung pada pimpinan
kelemahan organisasi.
industri “Citarasaku”, karyawan, konsumen,
2. Pada kolom 2, beri bobot masing-masing
dan pegawai dari Instansi Dinas Kelautan faktor tersebut dengan skala mulai dari
dan Perikanan dengan menggunakan 1 (paling penting) sampai 0 (tidak penting)
daftar pertanyaan (Questionary), dan data berdasarkan pengaruh faktor-faktor
sekunder diperoleh dari literatur, dan tersebut terhadap posisi strategi organisasi.
beberapa instansi yang terkait langsung Jumlah semua bobot tidak melebihi 1.
dengan penelitian ini. Penentuan bobot tiap variabel dilakukan
Analisis data yang digunakan dalam dengan cara mengajukan identifikasi
penelitian ini adalah Analisis SWOT. Data faktor strategi internal dan eksternal
dan informasi akan dianalisis secara kualitatif kepada pihak manajemen organisasi
dan kuantitatif. Analisis kualitatif dalam yang menentukan kebijakan manajemen
penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi organisasi dengan menggunakan metode
faktor-faktor internal dan eksternal organisasi. Paired Comparison (Tabel 6). Metode
Disamping itu, analisis kuantitatif digunakan tersebut digunakan untuk memberikan
untuk menganalisis lingkungan makro dan penilaian terhadap bobot setiap faktor
mikro yang diperlukan dalam penentuan strategi eksternal dan internal, dengan
posisi bertahan yang terbaik bagi organisasi cara membandingkan variabel horizontal
untuk merumuskan strategi jangka panjang. terhadap variabel vertikal. Bobot setiap
Langkah-langkah dalam analisis data adalah varibel diberi nilai 1, 2, 3 dan 4 dimana
sebagai berikut: nilai tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan menganalisis Nilai 1 = Jika kedua faktor sama pentingnya
situasi usaha secara internal dan eksternal Nilai 2 = Jika indikator horizontal sedikit
dengan mengilustrasikan bagaimana lebih penting daripada indikator
peluang dan ancaman yang merupakan vertikal
faktor-faktor eksternal yang dihadapi Nilai 3 = Jika indikator horizontal penting
oleh usaha dapat dipertemukan dengan daripada indikator vertikal
kekuatan dan kelemahan yang merupakan Nilai 4 = Jika indikator horizontal sangat
faktor-faktor internal usaha. Sehingga penting daripada indikator vertikal
dapat diketahui posisi usaha saat ini. Bobot setiap variabel diperoleh
2. Menentukan strategi bagi industri dalam dengan menentukan nilai setiap variabel
melakukan pengembangan usaha. terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel
dengan menggunakan rumus :
Penilaian internal dilakukan untuk
mengukur sejauh mana kekuatan dan 𝑋𝑖
kelemahan yang dimiliki oleh organisasi. 𝛼𝑖 = 𝑛
𝑖=1 𝑋𝑖
Langkah yang ringkas dalam melakukan

371
Keterangan : Tabel 2. Hasil Identifikasi Faktor Internal dan
αi : Bobot faktor ke-i Faktor Eksternal Industri Citarasaku.
Xi : Rating ke-i Faktor Internal Faktor Eksternal
∑Xi : Total Rating ke-i Kekuatan (Strenghts) Peluang (Opportunities)
n : Jumlah Variabel a. Ketersediaan a. Adanya bantuan
i : 1, 2, 3,...n bahan baku pemerintah
b. Kemasan produk b. Berkembangnya
Matriks SWOT digunakan untuk menarik media promosi
menetapkan strategi perusahaan. Matriks c. Kualitas produk c. Produk tergolong
SWOT menghasilkan strategi dengan d. Harga terjangkau baru
mencocokkan faktor eksternal kunci berupa d. Permintaan yang
tinggi
peluang dan ancaman dengan faktor internal
kunci yaitu kekuatan dan kelemahan. Kelemahan Ancaman (Threaths)
Matriks SWOT merupakan alat yang sangat (Weakness) a. Kenaikan harga
penting untuk membantu manajer dalam a. Lokasi usaha bahan baku
yang kurang b. Munculnya produk
mengembangkan empat tipe strategi yaitu strategis sejenis
strategi SO (Strength-Opportunities) yaitu b. Belum efektifnya c. Tingkat persaingan
strategi untuk menggunakan kekuatan promosi yang tinggi
internal untuk memanfaatkan peluang c. Kurangnya tenaga d. Selera konsumen
eksternal, Srategi WO (Weakness-Opportunities) kerja yang berubah
d. Produksi masih
yaitu strategi mengurangi kelemahan rendah
internal dengan memanfaatkan peluang
eksternal, Strategi ST (Strength-Threats) HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu strategi menggunakan kekuatan
internal untuk mengatasi ancaman eksternal Proses produksi merupakan kegiatan
dan Strategi WT (Weakness-Threats) yaitu ini dari suatu usaha yang dijalankan,
strategi mengurangi kelemahan internal dan melalui proses ini diharapkan perusahaan
menghindari ancaman eksternal (David, mendapatkan keuntungan melalui nilai
2004). Bentuk matriks Swot dapat terlihat tambah yang diciptakan. Industri Citarasaku
pada Tabel 1. dalam melakukan proses produksi sambal
ikan roa tentunya perlu melalui beberapa
Tabel 1 : Matriks SWOT tahapan, adapun tahapan dalam proses
produksi sambal ikan roa meliputi menyiapkan
Faktor Internal Strength – S Weakness - W bahan baku dan bumbu, membersihkan
(Daftar (Daftar
Kekuatan dari Kelemahan dari bahan dan bumbu, menghaluskan bahan dan
Faktor Faktor Faktor Internal) bumbu, memasak bahan dan bumbu,
Eksternal Internal) pendinginan, pengemasan.
Berdasarkan hasil analisis SWOT,
Opportunities Strategi SO Strategi WO
–O Gunakan Gunakan didapatkan faktor Internal dan eksternal
(Daftar kekuatan keuntungan/pelua yang menggambarkan kekuatan, kelemahan,
Peluang dari untuk ng untuk peluang, dan ancaman yang mempengaruhi
Faktor memanfaatkan mengatasi strategi pengembangan usaha Sambal Ikan
Eksternal) peluang dalam kelemahan yang Roa. Hasil identifikasi faktor Internal dan
mengambil dimiliki
Eksternal dapat dilihat pada Tabel 2.
keputusan
Setelah faktor-faktor strategis internal
Threats – T Strategi ST Strategi WT pada Industri Citarasaku teridentifikasi,
(Daftar Gunakan Meminimalkan
Ancaman dari kekuatan yang kelemahan dan
selanjutnya dibuat tabel IFE (Internal
Faktor dimiliki untuk menghindari Factors Evaluation). Berdasarkan hasil
Eksternal) menghindari ancaman perhitungan setiap Rating, maka diperoleh
ancaman pembobotan untuk masing-masing nilai

372
faktor internal. Pembobotan untuk masing- Tabel 4. Analisis SWOT matriks EFE
masing nilai faktor internal dapat dilihat (Eksternal Factors Evaluation)
pada Tabel 3. Industri Citarasaku
Tabel 3 menunjukkan bahwa total
Faktor Skor
yang diperoleh faktor Internal tabel IFE Eksternal
Bobot Rating
(BxR)
yaitu sebesar 3,48, dengan koefisien
Kekuatan (Strenghts) sebesar 2,19 dan 1 Peluang (Opportunity)
koefisien Kelemahan (Weakness) sebesar Adanya bantuan
1,29. Hal ini menunjukkan bahwa faktor a. pemerintah 0.13 3 0.39
Kekuatan yang dimiliki oleh Industri Berkembangnya
b. media promosi 0.13 3 0.39
Citarasaku lebih besar dari faktor Kelemahan,
Produk tergolong
oleh karena itu Industri Citarasaku dapat c. baru 0.13 3 0.39
lebih memanfaatkan faktor kekuatan yang Permintaan yang
dimiliki untuk mengatasi Kelemahan d. tinggi 0.14 4 0.56
yang ada untuk mengembangkan usaha
Sub Total 0.54 13 1.73
kedepannya.
2 Ancaman (Threats)
Kenaikan harga
Tabel 3. Analisis SWOT matriks IFE (Internal a. bahan baku 0.12 3 0.36
Factors Evaluation) Industri Citarasaku. Munculnya
b. produk sejenis 0.11 3 0.33
Faktor Skor Tingkat
Bobot Rating
Internal (BxR) persaingan yang
c. tinggi 0.11 3 0.33
1 Kekuatan (Strenghts) Selera konsumen
Ketersediaan d. yang berubah 0.12 3 0.36
a. bahan baku 0.16 4 0.64 Sub Total 0.46 12 1.38
Kemasan Total (1+2) 1 25 3.11
produk Sumbu Y (Sub total 1 –
b. menarik 0.13 3 0.39 Sub total 2) 0.35

Kualitas
c. produk 0.15 4 0.60 Berdasarkan hasil perhitungan
Harga dari nilai rating dan bobot dari faktor
d. terjangkau 0.14 4 0.56 internal Industri Citarasaku, diperoleh hasil
Sub Total 0.57 15 2.19 dari pengurangan antara total skor faktor
2 Kelemahan (Weakness)
Kekuatan (Strenghts) dan total skor faktor
Lokasi usaha Kelemahan (Weakness). Hasil pengurangan
yang kurang yaitu 2,19 – 1,29 = 0,90 yang dijadikan
a. strategis 0.11 3 0.33 sebagai sumbu Horizontal atau sumbu X,
Belum maka sumbu X dalam Diagram SWOT
efektifnya
adalah 0,90.
b. promosi 0.12 3 0.36
Kurangnya Setelah faktor-faktor strategis
c. tenaga kerja 0.10 3 0.30 Eksternal pada Industri Citarasaku
Produksi teridentifikasi, selanjutnya dibuat tabel EFE
masih (Ekternal Factors Evaluation). Berdasarkan
d. rendah 0.10 3 0.30 hasil perhitungan setiap Rating, maka
Sub Total 0.43 12 1.29 diperoleh pembobotan untuk masing-
Total (1+2) 1 27 3.48 masing nilai faktor eksternal. Pembobotan
Sumbu X (Sub untuk masing-masing nilai faktor eksternal
total 1 – Sub total 2) 0.90 dapat dilihat pada Tabel 4.

373
Tabel 5. Strategi pengembangan usaha sambal ikan roa pada industri “Citarasaku”
Kekuatan (Streghts) Kelemahan (Weakness)

a. Ketersediaan bahan baku a. Lokasi usaha yang kurang


b. Kemasan produk menarik strategis
IFE c. Kualitas produk b. Belum efektiknya promosi
d. Harga terjangkau c. Kuranya tenaga kerja
d. Produksi masih rendah

EFE

Peluang (Opportunities) Strategi (S-O) Strategi (W-O)

a. Adanya bantuan a. Memanfaatkan ketersediaan a. Memanfaatkan peluang


pemerintah bahan baku untuk permintaan yang tinggi dan
b. Berkembangnya media meningkatkan produksi guna menambah jumlah tenaga kerja
promosi menangkap peluang sehingga dapat meningkatkan
c. Produk tergolong baru permintaan yang tinggi produksi.
d. Permintaan yang tinggi b. Memanfaatkan kemasan b. Memanfaatkan perkembangan
produk yang menarik serta media promosi saat ini
harga produk yang terjangkau sehingga promosi jauh lebih
guna menangkap peluang efektif
melalui perkembangan media c. Memanfaatkan bantuan dari
promosi yang cepat. pemerintah seperti pameran-
c. Terus menjaga kualitas produk pameran untuk
guna menangkap adanya menjelasakepada konsumen
peluang dari pemerintah sehingga konsumen dapat
melalui bantuan-bantuan serta mengetahui letak dari usaha.
kegiatan-kegiatan yang
diadakan pemerintah seperti
pameran.
Ancaman (Threats) Strategi (S-T) Strategi (W-T)

a. Kenaikan harga bahan a. Memaksimalkan ketersediaan a. Mengefektifkan promosi untuk


baku bahan baku dalam produksi menghadapi persaingan dari
b. Munculnya produk sejenis guna menekan ancaman produk sejenis
c. Tingkat persaingan yang terjadinya kenaikan harga b. Penambahan jumlah tenaga
tinggi bahan baku kerja serta meningkatkan
d. Selera konsumen yang b. Mempertahankan dan menjaga jumlah produksi guna
berubah kualitas produk dalam menghadapi persaingan yang
mengantisipasi selera tinggi dari industri lain.
konsumen yang berubah
c. Memanfaatkan kemasan
produk yang menarik serta
harga produk yang terjangkau
guna mengantisipasi
persaingan akibat dari
munculnya produk sejenis
serta mengantasi tingkat
persaingan yang tinggi
Sumber : Data primer setelah diolah, 2015.

Tabel 4 menunjukkan bahwa total yang dimiliki oleh Industri Citarasaku


yang diperoleh faktor Eksternal tabel EFE lebih besar dari faktor Ancaman, oleh
yaitu sebesar 3,11, dengan koefisien karena itu Industri Citarasaku dapat lebih
Peluang (Opportunity) sebesar 1,73 dan memanfaatkan faktor Peluang yang dimiliki
koefisien Ancaman (Threats) sebesar 1,38. untuk mengatasi Faktor Ancaman yang ada
Hal ini menunjukkan bahwa faktor Peluang untuk mengembangkan usaha kedepannya.

374
Berdasarkan hasil perhitungan dari pengembangan usaha samba ikan roa
nilai rating dan bobot dari faktor Eksternal yang tepat untuk digunakan pada industri
Industri Citarasaku, diperoleh hasil dari “Citarasaku” yaitu dengan memanfaatkan
pengurangan antara total skor faktor seluruh kekuatan untuk merebut dan
Peluang (Opportunity) dan total skor faktor memanfaatkan peluang sebesar-besarnya
Ancaman (Threats). Hasil pengurangan (strategi S-O). Posisi kuadran berada
yaitu 1,73 – 1,38 = 0,35 yang dijadikan pada kuadran satu atau pada posisi
sebagai sumbu Vertikal atau sumbu Y, strategi kekuatan terdiri atas tiga strategi
maka sumbu Y dalam Diagram SWOT yaitu Memanfaatkan ketersediaan bahan
adalah 0,35. baku untuk meningkatkan produksi
Berdasarkan tahapan dalam analisis guna menangkap peluang permintaan yang
SWOT, setelah analisis IFE dan EFE pada tinggi, Memanfaatkan kemasan produk
Tabel 3 dan Tabel 4 dan diagram SWOT, yang menarik serta harga produk yang
maka tahap selanjutnya adalah membuat terjangkau guna menangkap peluang
diagram matriks SWOT. Tujuan diagram melalui perkembangan media promosi yang
matriks SWOT adalah untuk menetapkan cepat, Terus menjaga kualitas produk guna
strategi S-O (Gunakan kekuatan untuk menangkap adanya peluang dari pemerintah
memanfaatkan peluang dalam mengambil melalui bantuan-bantuan serta kegiatan-
keputusan), W-O (Gunakan peluang untuk kegiatan yang diadakan pemerintah seperti
mengatasi kelemahan yang dimiliki), pameran.
S-T (Gunakan kekuatan yang dimiliki
Saran
untuk menghindari ancaman) dan strategi
W-T (Meminimalkan kelemahan dan Industri “Citarasaku” sebaiknya
menghindari ancaman). perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas
Berdasarkan hasil perhitungan dari dari produk sambal iakan roa sehingga
faktor internal dan faktor eksternal pada dapat memenuhi pemintaan yang tinggi,
industri ”Citarasaku”, maka dapat digunakan serta meningkatkan kerja sama dengan
pendekatan matriks SWOT untuk pihak pemerintah guna mendukung program
mengetahui strategi yang tepat untuk pengembangan usaha.
digunakan agar usaha tersebut dapat
berkembang. Dari hasil kuadran diagram DAFTAR PUSTAKA
SWOT, maka penetapan strategi yang dapat
Adiwasmito, 2012. Pengembangan Kawasan
digunakan pada industri “Citarasaku” yaitu Pesisir untuk Industri Perikanan Terpadu.
strategi SO. http://adiwasmito.blogspot.in. Diakses pada
Strategi SO merupakan strategi yang Tanggal 26 Juni 2015.
dapat digunakan oleh industri “Citarasaku”
karena strategi ini menggunakan kekuatan David, F. R. 2004. Manajemen Strategis. Edisi
Kesembilan. PT. Intan Sejati Klaten, Jakarta
untuk memanfaatkan peluang yang ada
dengan cara mengatasai kelemahan-kelemahan Kawimbang Elyezer. Isrojaty J. Paransa. Mariana E.
yang dimiliki. Strategi pengembangan usaha kayadoe. 2012. Pendugaan Stok dan Musim
sambal ikan roa pada industri “Citarasaku” Penangkapan Ikan Julung-julung dengan Soma
dapat dilihat pada Tabel 5. Roa Di Perairan Tagulandang, Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
J. Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap.
KESIMPULAN DAN SARAN Vol. 1 (1) : 10-17. Universitas Sam Ratulangi.
Manado.
Kesimpulan
Oktaviani D, Ir. Sarjito, MT. 2012. Pengembangan
Berdasarkan hasil analisis penelitian Industri Berbasis Perikanan dengan Pendekatan
dengan menggunakan analisis SWOT, Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten
maka dapat disimpulkan bahwa strategi Tuban. J. Teknik Pomits. Vol. 1. No. 1. (2012)

375
1-4. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Yantu, M.R. Sisfahyuni, Ludin dan Taufik, 2008.
(ITS). Surabaya. Komposisi Industri yang Membangun Sektor
Pertanian Sulawesi Tengah. J. Agroland 15 (4)
Sambalroakianna, 2013. IKan roa dan Sambal Roa : 316-322, Desember. 2008.
Kianna. http://sambalroakianna.blogspot.com.
Diakses pada Tanggal 24 Juni 2015.

376

You might also like