Samcofenac Menggunakan Metode Aggregate Planning Untuk
Samcofenac Menggunakan Metode Aggregate Planning Untuk
Yusuf Purwanto1)
ABSTRACT
PT. Samco Farma, which is a pharmaceutical industry in Indonesia, has problem meeting cunsomer
demand because production results are not balanced with the number of requests. The goal of this
research is to help the business in determining an appropriate strategy for production capacity of
planning and control. Aggregate planning is one of the appropriate calculation methods to determine
production planning (Kristinawati, 2000). To reach the goal, so the researcher makes effort to analyze
in detail by using Aggregate Planning method. The need planning of production capacity requires the
need of demand forecast of consumer based on the previous data. From the result of the calculation,
the forecasting of Weighted Moving Average (weight=4) is the most accurate method to be used. The
analys of production capacity of planning and control by using Aggregate Planning Method in this
research uses Level Workforce Strategy, Chase Strategy and Level Workforce Plus Overtime Strategy.
Based on the result of calculation done by researchers, Level Workforce Plus Overtime strategy gives
the lowest total cost of production Rp. 433.522.556 and gets profit Rp.48.410.377.444. In conclusion,
planning and controlling production capacity using the Level Workforce Plus Overtime Strategy with
the smallest production costs.
ABSTRAK
PT. Samco Farma yang merupakan sebuah industri farmasi di Indonesia memiliki permasalahan
dalam memenuhi permintaan konsumen dikarenakan hasil produksi tidak seimbang dengan jumlah
permintaan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang
tepat untuk perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi dengan menggunakan metode
Aggregate Planning. Aggregate Planning merupakan salah satu metode perhitungan yang tepat untuk
mengetahui perencanaan produksi (Kristinawati, 2000). Metode yang digunakan dalam perencanaan
kebutuhan kapasitas produksi adalah metode level workforce plus overtime strategy, dan peramalan
permintaan konsumen menggunakan model weighted moving average (WMA). Dari hasil perhitungan
yang dilakukan, peramalan Metode Rata-Rata Bergerak Terbobot (bobot 4) merupakan metode
peramalan paling akurat untuk digunakan. Analisa perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi
dengan menggunakan metode Agregat Planning dalam penelitian ini menggunakan strategi Level
workforce, Chase Strategy, dan Level Workorce Plus Overtime. Berdasarkan hasil perhitungan yang
dilakukan peneliti, strategi Level Workorce Plus Overtime menghasilkan total biaya produksi terkecil
dengan jumlah Rp.433.522.556 dan memperoleh keuntungan dengan jumlah Rp.
48.410.377.444. Kesimpulannya, perencanaan dan pengendalian kapasitas poduksi
menggunakan strategi level workforce plus overtime dengan biaya produksi yang terkecil.
78
TEKNOLOGI, Vol.4 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456
I PENDAHULUAN
79
TEKNOLOGI, Vol.4 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456
Atika Khoirunisa & Trio Yonathan T.K. Handoko, H. (1984). Dasar-Dasar Manajemen
(2017). Perencanaan dan Produksi dan Operasi. Yogyakarta:
Pengendalian Produksi Dengan BPFE Yogyakarta.
Metode Agregat Planning Di C-
Maxi Alloycast. Jurnal Teknik Heizer, Jay dan Barry Rander. 2014.
Industri. Fakultas Sains dan Manajemen Operasi, Manajemen
Teknologi UIN Sunan Kalijaga Keberlangsungan dan Rantai
Yogyakarta. Pasokan. Edisi 11. Diterjemahkan
Oleh: Kurnia, Hirson, Saraswati. R,
83
TEKNOLOGI, Vol.4 Nomor 1 Maret 2021 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456
84