Lompat ke isi

Banjir dan Longsor Pekalongan 2025

Koordinat: 7°8′S 109°44′E / 7.133°S 109.733°E / -7.133; 109.733
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Banjir dan Longsor Pekalongan 2025
Tim SAR sedang mengevakuasi warga yang terdampak
Tanggal20 Januari 2025 (2025-01-20)
Waktu~17:30 WIB
LokasiPekalongan, Jawa Tengah, Indonesia
Koordinat7°8′S 109°44′E / 7.133°S 109.733°E / -7.133; 109.733
PenyebabHujan deras
Tewas21
Cedera13
Hilang6

Pada 20 Januari 2025, hujan deras memicu banjir dan tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Bencana ini menyebabkan setidaknya 21 orang meninggal dunia, termasuk satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan bayi mereka.[1] Selain itu, 13 orang mengalami luka-luka, dan 6 orang lainnya masih dinyatakan hilang.[2]

Peristiwa

[sunting | sunting sumber]

Longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB di Desa Kasimpar, menghancurkan dua rumah dan satu kafe yang saat itu sedang ramai dikunjungi [3]. Sementara itu, banjir bandang menyapu sembilan desa di wilayah tersebut, merusak infrastruktur termasuk dua jembatan utama yang menghubungkan antar desa[4].

Upaya evakuasi dan pencarian korban terkendala oleh akses jalan yang terputus akibat longsor dan kondisi cuaca buruk. Tim SAR yang terdiri dari 600 personel, termasuk anjing pelacak, dikerahkan untuk mencari korban yang hilang [5]. Pemerintah Kabupaten Pekalongan menetapkan status darurat bencana selama 14 hari mulai 21 Januari 2025, dan Kementerian Sosial menyalurkan bantuan darurat senilai Rp1,4 miliar[6].

Bencana ini mengakibatkan warga terpaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara[7]. Kawasan Petungkriyono ditutup sementara waktu, mengakibatkan akses ke sejumlah tempat wisata terputus.[8]

Tanggapan dan evakuasi

[sunting | sunting sumber]

Upaya evakuasi dan pencarian serta penyelamatan terhambat oleh rusaknya akses jalan menuju Kasimpar, serta hujan deras yang terus berlanjut. 600 personel disertai anjing pelacak dan penyelamat dikerahkan.[9]

Pada tanggal 22 Januari, 20 korban jiwa telah ditemukan dan delapan lainnya hilang. 13 korban lainnya terluka. Pemerintah kabupaten mengumumkan darurat bencana selama 14 hari pada tanggal 21 Januari.[10] Sebelas kabupaten di Pekalongan terkena dampak tanah longsor, dan Kementerian Sosial Republik Indonesia mengeluarkan bantuan darurat senilai Rp 1,4 miliar pada tanggal 21 Januari.[11]

Referensi

[sunting | sunting sumber]