Wirasaba, Bukateja, Purbalingga
Wirasaba | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Purbalingga | ||||
Kecamatan | Bukateja | ||||
Kode pos | 53382 | ||||
Kode Kemendagri | 33.03.02.2002 | ||||
Luas | 6,5 km² | ||||
Jumlah penduduk | +/- 7.000. jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Wirasaba adalah desa di kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.
- Desa Wirasaba memiliki Bandar Udara Jenderal Besar Sudirman atau disebut juga Pangkalan Udara Wirasaba yang dalam waktu dekat setelah mendapat ijin dari Kemenhub dan TNI AU segera menjadi bandara komersial, dan penanganan di bawah kendali Angkasa Pura II (AP II). Dengan akan dikomersilkannya BJBS ini sedang dilakukan pembebasan lahan, dengan menambahkan panjang runway awal menjadi +/_ 1.600 meter yang mampu didarati oleh pesawat jenis ATR 70. Beberapa maskapai nasional telah berminat untuk mengambil route ini dari dan ke Jakarta (HLP). Dan sempat ada penjelasan dari kemenhub/AP II rencana kedepannya akan menjadikan status Bandara Internasional dengan perpanjangan runway hingga wilayah Kemangkon sepanjang 2.500 M hingga 3.000 m sehingga mampu didarati oleh pesawat jenis Boeing jet. Konstruksi pembangunan fisik akan dimulai di Maret 2019. Pemda Purbalingga telah menghibahkan lahan seluas 73 Ha untukl kepentingan ini. Awal Januari 2019 Dirut AP II dan jajaran TNI AU serta Pemda telah melakukan pertemuan disertai penjelasan maket BJBS termasuk rencana pengembangan terminal seluas 3.000 m2, sedangkan jalan menuju dan dari bandara tembus ke jalur linggamas sudah hampir selesai termasuk pembebasan lahan di wilayah Kemangkon/ujung landasan. Target jumlah penumpang sebanyak 98 ribu penumpang optimis akan tercapai sehingga memungkinkan untuk dibangun kembali menjadi panjang runway 2.500 m hingga 3.000 m. Sinergi dengan 5 wilayah kabupaten tetangga sangat diperlukan karena menjadi sarana transportasi bagi wilayah Jatengbar.
- Desa Wirasaba juga tak lepas dari sejarah Banyumas yang dikenal sebagai Babad Wirasaba atau Babad Banyumas.[1]
- Desa Wirasaba terdiri dari 3 kampung/grumbul: 1. Wirasaba (selatan bandara) 2. Karangwuni (Balai Desa/Pemerintahan), 3. Teya (Utara). Desa ini merupakan desa paling selatan /barat daya di Kec. Bukateja dan berbatasan langsung dengan desa Kemangkon Kec. Kemangkon di Barat, Desa Tidu di Utara/Barat Laut, desa Majasari di Utara/Timur Laut,desa Kembangan di sebelah timur serta Sungai Serayu yang membatasi dengan wilayah Kab. Banjarnegara dengan desa Purwareja/Kiringan kec. Purwareja-Klampok dan hanya dipisahkan dengan jembatan KA jalur Ex Wonosobo - Purwokerto.
- Hampir seluruh wilayah di desa ini sudah beraspal/listrik serta jaringan telepon (tengah) dan untuk wilayah grumbul Wirasaba kidul sudah terjangkau dan dapat dilihat di Googlestreet. Meskipun wilayah pedesaan namun sudah masuk jangkauan di google street.
- Kedatangan Presiden Jokowi (RI-1) pada tanggal 23 April 2018 di Lanud Jendral Besar Sudirman (BJBS) bukti keseriusan pemerintah untuk menjadikan Lanud ini menjadi bandara komersial yang akan dikelola oleh Angkasa Pura 2. Saat ini Juli 2018, sisi bandara ujung timur selain sudah dibuatkan jalan pengganti jalan lama menyusur ke tepi sungai serayu juga sedang dilakukan soil test serta untuk pengembangan jalan akses ke terminal bandara telah dilanjutkan pula pembuatan jalan tembus di desa Tidu (on progress) menyambung dengan jalur utama ke Lingga Mas dan Kembangan/Majasari di timur, Rencana pembangunan fisik akan dimulai di Maret 2019 dengan estimasi biaya awal mencapai 500 M rupiah, termasuk pembanguna apron dan terminal.
- Desa Wirasaba dilihat dari sejarahnya tentu tidak lepas dari Sejarah "BABAD BANYUMAS" di mana info transkrip tentang sejarah ini entah dimana keberadaannya. Pernah diinfokan melalui media tulis lain bahwa menurut cerita warga setempat bernama Bpk Madmarta telah memiliki catatan tersebut.
- Di desa Wirasaba juga terdapat makam dari Trah keluarga Djayadiwangsa yang merupakan salah satu pedagang zaman Hindia Belanda dan dimungkinkan secara silsilah merupakan keturunan dari Adipati Wirasaba dan berkaitan dengan sejarah kerajaan Pajang/Mataram.
GEOGRAFIS
- Letak desa Wirasaba sangat strategis dan berada tepat di tengah -tengah ex Karesidenan Banyumas, dan dengan ketinggian +/- 65 m dpl suhu di wilayah ini cukup panas di siang hari, berkisar antara 21 °C di malam hingga 31 °C di siang hari.
- Untuk wilayah desa Wirasaba Kidul kadus 1 dan kadus 2 (selatan lanud), untuk mengantispasi kebutuhan air selama musim kemarau sudah dibangun sarana semacam PDAM yang dikelola oleh masyarakat desa dan telah dinikmati oelh sebagian masyarakat wilayah grumbul selatan. Karena berdasarkan penelitian secara geologis oleh pihak pihak yang kompeten, terdapat cekungan sumber mata air yang melimpah yang berlokasi di perbatasan selatan Lanud.
- Dilewati oleh sungai serayu di timur dan selatan desa, menjadikan sungai sebagai alternatif pencaharian masayarakat pencari batu dan pasir kali serta kegiatan memancing.
INFRASTRUKTUR
Infrastruktur jalan raya di desa ini sebagian sudah beraspal, namun khusus wilayah grumbul selatan kondisi rusak parah. Mengingat akan segera dibangun bandara komersial maka beberapa warga sepakat untuk menanyakan rencana anggaran pengasapalan infrastruktur jalan di grumbul selatan karena tidak seperti yang telah dilakukan di grumbul tengah dan utara (Karangwuni dan Teya). Hal ini sangat dibutuhkan sekali karena jalan raya di grumbul selatan juga dipergunakan selain untuk warga desa sendiri juga untuk wilayah desa Kemangkon yang akan menuju ke wilayah Purwareja Klampok Banjarnegara. Januari 2019 setelah petahana kepala desa terpilih kembali, maka akan diselesaikan perbaikan jalan di wilayah grumbul wirasaba kidul dengan mulainya dipersiapkan material batu dan pasir.
PRASARANA LAIN
Jika BJBS nanti sudah beroperasi, akan memberikan multiplier effect secara ekonomi dengan tumbuhnya sentra bisnis/hotel/transportasi. Rencana penambahan rute TransJateng rute Purwokerto - Purbalingga/Bukateja akan diteruskan hingga ke Bandara Jendral Besar Sudirman. Kondisi jalan raya menuju Wirasaba sudha bagus, dari arah Semarang/Wonosobo/Banjarnegara bisa melalui jalan negara Purwokerto-Semarang dengan jalan masuk melalui gerbang utama BJBS di desa Kembangan di mana kondisi jalan dari Klampok s.d Purbalingga sudah dicor beton.
Fasilitas lain yang ditunggu adalah Perlunya didirikan RUMAH SAKIT di Wirasaba/Bukateja dengan pilihan lokasi strategis ada di seberang MTSN Wirasaba, karena untuk mencakup wilayah Bukateja dan Kemangkon masih mengandalkan RS di Purbalingga kota, Purwokerto dan Purworejo Klampok. Selain itu di wilayah Majasari jalur ke BJBS/sawah masih berpotensi dibangunnya SPBU.